SPECIAL CHAPTER

256 15 0
                                    

Setiap pagi menjadi hari yang paling sibuk setiap hari nya semenjak kehadiran seorang bayi di rumah. Gaby bertugas untuk memandikan Shine sedangkan Sonya akan merapihkan kamar dan juga pergi membuatkan susu.

" Aku sudah menyiapkan pakaian dan perlengkapan untuk Shine jadi kamu...hem ada masalah ? kenapa kamu tersenyum ?" tanya Sonya yang bingung dengan Gaby yang tersenyum menatap nya.

" Aku senang senyuman itu kembali lagi seperti dulu, ah-hah Shine...ayo segera pakai baju mu." ucap Gaby yang kemudian mengalihkan fokus nya kembali kepada bayi mungil nan cantik itu.

" Apa maksud mu senyuman yang seperti dulu ? kamu sedang menggodaku atau apa ? ini masih pagi dan aku harus berangkat bekerja." ucap Sonya yang menyilangkan tangan didada nya sambil mengakat alis nya sedikit.

" Aku tidak sedang menggoda mu, apa kamu tidak ingat dengan anak penjual nasi kepal di kampus mu ?" tanya Gaby yang tersenyum sambil tetap fokus memakaikan pakaian pada Shine.

" Aku ingat...ah tunggu dulu bagaimana kamu tahu di kampus ku ada penjual nasi kepal ?" tanya Sonya yang terkejut dengan ucapan Gaby.

" Karena aku si anak penjual nasi kepal itu, sebenarnya mereka itu paman dan bibi ku. Aku ikut mereka berjualan saat aku libur sekolah karena jika di hari libur aku dirumah maka aku hanya akan mendengar keributan sepanjang hari." ucap Gaby yang kemudian memberikan Shine kepada Sonya dan dia pergi untuk menjemur handuk.

Sonya terdiam dan berusaha mengingat kenangan yang terjadi beberapa tahun yang lalu, Gaby menghampiri Sonya dan menatap Sonya yang melamun, kemudian Sonya kembali dalam lamunan dan memegang wajah Gaby dan memperhatikan wajah Gaby dengan serius.

" Bagaimana mungkin itu kamu ? apakah kamu sedang membual ? aku sangat ingat dengan wajah anak itu." ucap Sonya yang kesal.

" Ya kamu ingat anak itu memakai kacamata dan juga berkawat gigi seperti kutu buku bukan ? anak itu terlihat sangat buruk saat itu..hiks." ucap Gaby yang seperti geli dengan diri nya sendiri.

" Tidak...dia anak yang manis untuk ku karena dia selalu menyisakan satu kursi hanya untuk ku setiap kali aku pergi sarapan disana." ucap Sonya yang tersenyum dengan kilasan ingatan nya itu, Gaby pun mencium pipi kekasih nya dan kemudian mengambil Shine dari tangan nya dan pergi keluar dari kamar tersebut.

Semua anggota keluarga sudah duduk untuk pergi sarapan bersama karena Sonya harus pergi berangkat bekerja dan juga Gaby yang harus mengurus perkebunan, saat mereka berdua bekerja ibu Gaby bersedia menjaga Shine.

Hari ini Sonya pulang malam hari karena banyak pekerjaan yang harus diurus dirumah sakit dan Sonya selalu sibuk sejak menjadi pimpinan hingga terkadang tidak memiliki banyak waktu untuk keluarga nya sendiri, Sonya keluar dari mobil dan melihat rumah nya begitu gelap.

" Ada apa ? mengapa tidak ada lampu yang menyala, kemana semua nya pergi ?" ucap Sonya yang kebingunan dan kemudian melangkah masuk membuka pintu yang tidak terkunci.

" Tidak terkunci ? Gaby...Shine...ibu...Nenek, dimana kalian ?" ucap Sonya yang menjadi panik kala rumah nya gelap dan tidak terkunci, dia mencari dan memanggil anggota keluarga nya.

Beberapa detik kemudian lampu menyala dan terlihat semua anggota keluarga nya yang berdiri memandang nya dengan dekorasi indah dirumah serta Gaby yang terlihat menggendong Shine. Gaby menghampiri Sonya dan kemudian Sonya mengambil Shine dan juga mengecup pipi anak dan juga kekasih nya itu.

" Aku pikir terjadi sesuatu dengan kalian, aku begitu takut terjadi sesuatu dengan kalian. Lalu mengapa ada dekorasi dan ada mamih dan papih juga disini ?" tanya yang panik serta kebingungan, Gaby berlutut didepan Sonya dan menyodorkan kotak cincin berniat melamar Sonya dihadapan semua orang.

" Mau kah kamu menikah dengan ku ?" tanya Gaby kepada Sonya, Sonya terharu dengan lamaran itu dan mengangguk kan kepala nya memberi tanda menerima lamaran tersebut, Sonya dan Gaby berpelukan bersama dengan Shine yang berada diantara mereka juga, kemudian Gaby memakaikan cincin kepada Sonya dan begitu pun sebalik nya.

" Kamu sudah menikah dengan ku maka kamu harus menerima ku hingga tua, apa kamu yakin menikahi ku yang 7 tahun lebih tua dari mu ?" tanya Sonya yang meledek Gaby.

" Benar juga, perbedaan usia kita yang 7 tahun mungkin kamu yang akan lebih cepat tua daripada aku.....namun bagiku jika kita beda 50 tahun pun aku akan tetap menikahi dan menerima apapun yang terjadi pada mu." ucap Gaby yang kembali meledek Sonya dan membuat Sonya tersipu malu hingga memukul kecil Gaby berkali-kali.

" Papih...mamih...terima kasih sudah selalu mendukung ku, aku mencintai kalian." ucap Sonya yang kemudian menghampiri kedua mertua nya yang kini menjadi orangtua angkat nya.

" Papih dan mamih akan bahagia jika kamu bahagia, pergi mengambil cuti dan berlibur dan biarkan papih yang mengurus rumah sakit selama kamu cuti." ucap papih.

" Dan ijinkan Shine pergi menginap dirumah mamih dan papih juga ya nak, mamih sekarang kesepian karena papih kamu selalu pergi untuk bermain golf dengan teman-teman nya." ucap mamih yang sedikit cemberut kepada suami nya itu.

" Ya tentu, mamih bisa mengajak Shine pergi kapanpun tapi harus ijin juga dengan nenek nya yang lain." ucap Sonya yang memalingkan pandangan nya kepada ibu Gaby.

" Tentu saja, Shine juga cucu anda...mari kita merawat dan memberikan cinta kepada cucu kita yang lucu ini bersama-sama." ucap ibu Gaby yang tersenyum hangat kepada semua orang.

Acara malam itu pun dilewati dengan kebahagiaan yang tidak terhingga dan akhirnya Sonya pun mengambil cuti dari rumah sakit dan pergi berliburan dengan Gaby bekeliling wisata setiap daerah dengan menggunakan sebuah mobil rumah atau yang disebut dengan motohome.

~ THE END ~

LOVE&TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang