CHAPTER 18

216 14 0
                                    

Setelah kejadian yang dialami Bagas saat itu Bagas mengajuka cuti untuk beberapa hari sehingga Sonya merasa senang tidak ada kehadiran pria menyebalkan itu, Sonya bekerja dengan hati yang gembira dan mengerjakan semua pekerjaan nya dengan sangat cepat.

" Apa masih ada pekerjaan yang harus saya kerjakan sekarang ?" tanya Sonya kepada asisten nya.

" Semua pekerjaan sudah selesai dilakukan dokter, apa anda ingin pulang ?" tanya asisten nya itu.

" Wah saya bisa pulang ?" tanya balik Sonya kepada asisten nya dengan sumringah.

" Sayang nya tidak bisa dokter, anda harus memeriksa beberapa ruangan yang baru ditingkatkan fasilitas nya sebentar lagi." ucap asisten nya.

" Lalu untuk apa kamu bertanya apakah saya ingin pulang, ayo kita pergi sekarang." ucap Sonya yang lalu cemberut karena kesal.

Sonya pun kembali bekerja dan setelah menyelesaikan semua pekerjaan nya hari ini dia pun bisa pulang, sesampai dirumah Sonya sudah disambut dengan Gaby yang sedang berada dipekarangan rumah.

" Apa yang kamu lakukan ?" tanya Sonya.

" Aku sedang memeriksa beberapa pohon di pekarangan ini, ini masih sore hari dan dokter sudah pulang...apa dokter tidak memiliki banyak pekerjaan hari ini ?" tanya Gaby.

" Aku punya banyak pekerjaan tapi sudah aku selesaikan dengan cepat karena aku merindukan mu." ucap Sonya yang mendekatkan tubuh nya ke tubuh Gaby dengan sangat dekat.

" Kita sedang diluar rumah, akan banyak orang yang melihat kita nanti nya dokter." ucap Gaby.

" Kalau begitu kita harus mencari tempat yang lebih tertutup kalau begitu." ledek Sonya.

" Ini masih sore hari dokter, lagipula dokter harus beristirahat karena pasti lelah setelah bekerja seharian." ucap Gaby.

" Hem memang nya kita akan melakukan apa ? pikiran kamu saja yang selalu kearah sana, aku masih datang bulan jadi tunggulah beberapa hari lagi." ucap Sonya yang terkekeh dan pergi masuk kedalam rumah.

Satu minggu berjalan dengan Sonya yang bekerje dengan giat tanpa terganggu oleh Bagas yang cuti, hari ini Sonya sedang sibuk diruangan nya dan tiba-tiba seseorang mengetuk pintu nya dan Sonya pun membuka pintu tersebut dan ternyata Bagas yang berada dibalik pintu itu dan pria itu masuk begitu saja kedalam ruangan Sonya tanpa ijin terlebih dahulu.

" Apakah kamu tidak memiliki etika ? aku belum mengijinkan kamu masuk dan kamu sudah pergi masuk begitu saja." ucap Sonya yang marah.

" Aku rasa aku tidak perlu ijin dari mu karena aku akan mengambil kamera kecil ku." ucap Bagas.

" Kamera ? ada kamera diruangan ini ? kamu menguntit ku ?" ucap Sonya yang marah kepada Bagas.

" Aku tidak berniat menguntit mu dengan kamera ini karena sebenarnya aku juga lupa memiliki kamera ini disini." ucap Bagas yang tertawa jahat kepada Sonya.

" Dasar bajingan, aku akan melaporkan ini kepada papih." ucap Sonya, Bagas mendeka kearah Sonya namun Sonya mundur menjauh hingga akhirnya dia terduduk dimeja kerja nya dengan Bagas yang sudah dihadapan nya dengan begitu dekat nya jarak diantara mereka.

" Aku rasa kamu tidak akan bisa melaporkan ini kepada papih setelah kamu melihat ini." ucap Bagas yang memberikan Sonya sebuah map berisi sebuah foto-foto mesra yang dilakukan Sonya dengan Gaby diruangan kerja ini dan juga di depan rumah nya kemarin.

" Kamu mengambil gambar ku ? aku akan melaporkan kamu..." ucap Sonya

" Kamu akan melaporkan pada siapa, pada kepolisian atau kepada papih dan mamih ? maaf Sonya tapi kamu tidak bisa melakukan apapun sekarang karena jika kamu melakukan nya maka kamu yang harus malu karena kamu berselingkuh dari ku dan karena masalah ini mungkin rumah sakit ini akan hancur karena ulah mu juga." ucap Bagas yang tersenyum merasa menang dari Sonya.

" Maksud kamu apa ?" tanya Sonya yang marah kepada Bagas.

" Jika masalah perselingkuhan mu dengan anak kriminal itu terungkap maka kamu dan gadis itu akan malu dihadapan umum kemudia kamu juga akan merusak reputasi rumah sakit ini, apa kamu mau membuat papih semakin sakit ? tentu nya tidak bukan." ucap Bagas.

" Dasar bajingan, sebenarnya apa yang kamu inginkan ? bisakah kamu berhenti mengganggu hidup ku." ucap Sonya yang menangis di hadapan Bagas.

" Aku tidak akan berhenti hadir dalam hidup kamu karena aku mencintai mu dan kini aku sudah membalas dendam karena kamu sudah menjebak ku bertemu dengan pria psikopat itu jadi sekarang aku akan membuat mu juga terjebak dengan ku seumur hidup ku." ucap Bagas dengan wajah licik nya itu.

" Aku tidak mau hidup dengan mu, pergilah menjauh dari hidupku...aku mohon pergi dari hidupku." ucap Sonya yang menangis terisak-isak memohon kepada Bagas.

" Aku tidak akan pergi dari mu sudah ku katakan dengan jelas bahwa aku mencintai mu jadi tinggalkan gadis mu itu sekarang juga atau kamu ingin rumah sakit ini hancur di depan mata mu." ucap Bagas yang lalu mendekati Sonya dan mencium pipi Sonya lalu pergi keluar dari ruangan Sonya.

Sonya menangis sejadi-jadinya didalam ruangan nya itu dan tidak tahu harus melakukan apa sekarang karena dia berada diposisi yang begitu sulit jika dia memiliki Gaby maka dia akan merusak apa yang sudah kedua mertua nya bangun namun Sonya mencintai Gaby dan tidak bisa meninggalkan orang yang sudah dia cintai dengan sepenuh hatinya.

Sonya pulang kerumah dengan wajah kusam dan mata yang bengkak akibat terlalu banyak menangis, Sonya duduk didepan meja rias nya sambil termenung dengan beban pikiran nya itu, Gaby menghampiri dan memeluk Sonya dari belakang sambil terus mencium Sonya namun dokter itu kembali menangis dan membuat Gaby terkejut.

" Ada masalah apa dokter ? mengapa dokter menangis ?" tanya Gaby.

" Tinggalkan aku sendiri, aku ingin sendiri sekarang." ucap Sonya.

" Ada apa ? kenapa dokter seperti ini, aku tidak akan meninggalkan dokter sendiri." ucap Gaby yang menolak pergi.

" Aku bilang keluar dari kamar ini karena aku ingin sendiri sekarang, aku mohon keluar dari kamar ini." ucap Sonya yang menaikan nada bicara nya.

" Tidak aku tidak akan pergi kemanapun, katakan ada masalah apa dokter ? apa yang membuat dokter menangis seperti ini." ucap Gaby yang membuat Sonya yang tidak bisa berkata apapun lagi dan hanya bisa menangis di hadapan Gaby, gadis itu memeluk kekasih dokter nya itu dengan erat untuk menenangkan nya.

Tengah malam Sonya terbangun dari tidur nya dan melihat Gaby yang tertidur memeluk nya, Sonya menatap lirih Gaby yang membuat mata nya kembali berkaca-kaca. Sonya mencium lembut bibir Gaby dan membuat gadis itu terbangun.

" Apa yang dokter lakukan ? tidurlah...dokter pasti lelah bukan." ucap Gaby yang memeluk Sonya namun Sonya bangun dari tidur diatas tubuh Gaby dan mencium setiap sudut di tubuh gadis itu, hasrat mereka pun tumbuh hingga akhirnya mereka melakukan hubungan intim di malam ini dengan penuh gairah diantara mereka hingga merasa lelah dan mereka pun tertidur kembali.

Keesokan pagi nya Gaby terbangun dari tidur nya namun Sonya sudah tidak ada disamping nya, Gaby beranjak dari kasur nya untuk mencari Sonya namun ternyata Sonya sudah pergi berangkat kerja lebih awal, Gaby pun menunggu Sonya pulang bekerja namun Sonya tidak kunjung pulang hingga Gaby menunggu tengah malam namun Sonya tidak muncul juga.

" Ada apa dengan dokter, mengapa dia tidak menjawab beberapa panggilan ponsel nya." ucap Gaby yang khawatir kepada Sonya.

Keesokan pagi nya Gaby datang kerumah sakit sendirian dan mengikuti terapi nya yang tinggal beberapa kali lagi dalam jadwal,saat masuk kedalam rumah sakit Gaby melihat sonya yang keluar dari mobil bersama dengan Bagas dan terlihat mereka bergandengan tangan seperti pasangan suami istri pada umum nya.

LOVE&TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang