CHAPTER 20

219 15 0
                                    

" Apa ini cara satu-satunya yang bisa kamu lakukan untuk bertemu dengan ku ? turun dan berbicaralah dengan ku sekarang." ucap Sonya yang berteriak kearah Gaby, Gaby merubah arah duduk nya menghadap Sonya yang berdiri di belakang Gaby.

" Aku tidak akan turun dari sini sampai dokter bilang bahwa anda tidak akan pergi." ucap Gaby.

" Apa kamu bodoh ? kalau begitu jika kamu ingin bunuh diri, lakukanlah...aku akan menyaksikan nya sekarang." ucap Sonya dengan ketus.

" Baik-baik aku akan turun sekarang." ucap Gaby yang lalu turun dan menghampiri Sonya, mereka berdiri begitu dekat dan saling menatap satu sama lain nya namun kemudian Sonya mengalihkan diri untuk pergi dari Gaby namun Gaby menahan Sonya dengan memegang tangan nya.

" Saat ini aku hanya akan bertanya untuk terakhir kalinya kepada dokter dan tidak akan pernah mengganggu dokter lagi setelah itu, aku hanya ingin tahu...apakah dokter benar-benar tidak mencintai ku ?" tanya Gaby dengan lirih, Sonya berbalik menghadap Gaby dan menatap nya dengan penuh dalam.

" Aku...aku tidak pernah mencintai mu, jadi pergi dari hidup ku sekarang dan jangan pernah kembali lagi." ucap Sonya dengan wajah penuh kebencian kepada Gaby yang lalu menarik tangan nya dari genggaman Gaby kemudia pergi meninggalkan Gaby begitu saja.

Gaby harus melepaskan orang yang begitu dia cintai pergi meninggalkan nya begitu saja dengan luka yang menyayat di hatinya itu, gadis itu menangis terisak-isak dan tak berhenti berteriak memanggil nama orang yang dicintai itu sedangkan Sonya pun menangis ditangga setelah melukai hati orang yang sebenarnya dia cintai namun dia harus melakukan ini demi janji nya.

Sonya yang hendak pergi dari rumah sakit tak sangaja bertemu dengan mertua nya yang datang karena mendengar keributan dirumah sakit nya, mereka pun pergi keruangan ayah mertua nya untuk menjelaskan apa yang terjadi.

" Ada apa Sonya ?" tanya ayah mertua nya.

" Oh tidak ada masalah apa-apa kok papih, hanya seorang pasien." ucap Bagas.

" Papih tidak bertanya kepada kamu Bagas, biarkan Sonya yang menjawab nya." ucap ayah mertua nya Sonya, namun Sonya hanya terdiam karena tidak tahu harus mengatakan apa kepada ayah mertua nya.

" Kenapa sayang ? katakan saja kepada kami, sebenarnya ada masalah apa ?" ucap ibu mertua nya sambil mengelus bahu menantu nya itu.

" Kejadian hari ini tidak ada hubungan dengan Sonya kok, papih dan mamih tidak perlu khawatir...ya kan sayang ?" ucap Bagas yang menekan Sonya.

Tiba-tiba masuk seorang staff dan memberikan sebuah tayangan berita tentang kejadian hari ini kepada ayah mertua Sonya, ayah mertuanya melihat dengan seksama dan dia menyadari gadis yang sedang diberitakan oleh wartawan hari ini.

" Sonya, bukankah gadis ini..." ucap ayah mertua Sonya yang terpotong.

" Ya papih dia anak dari calon walikota yang bermasalah itu, anak dengan orangtua nya sama saja suka membuat masalah." potong Bagas kepada ayah nya.

" Jaga bicara kamu Bagas, tidak semua orang buruk seperti apa yang kamu katakan dan tidak ada anak yang ingin lahir dalam keluarga yang bermasalah seperti itu...kita tidak punya hak untuk menghakimi anak nya saat orangtua nya yang bermasalah jadi belajarlah menghormati seseorang." ucap ayah mertua Sonya yang membuat Sonya tiba menangis dan memeluk ibu mertuanya dan membuat panik mertua nya itu.

" Ada apa Sonya ? kenapa kamu menangis seperti ini, mamih dan papih tidak tahu harus berbuat apa jika kamu tidak mengatakan apapun kepada kami." ucap ibu mertuanya.

" Sudahlah tidak ada yang perlu dikatakan, ayo Sonya kita pergi." ucap Bagas dengan muak yang lalu beranjak dari sofa nya dan menarik tangan Sonya dengan sangat kasar.

" Apa yang kamu lakukan Bagas ? lepaskan tangan Sonya, kamu menyakiti nya...apa kamu tidak mendengar ucapan papih ? papih bilang lepaskan tangan Sonya dari genggaman mu." ucap ayah mertua nya yang marah yang kemudian beranjak dari sofa nya juga dan memukul wajah Bagas hingga Bagas terjatuh kelantai.

" Sebenarnya yang anak kandung papih itu Bagas atau Sonya ? Bagas melakukan ini semua nya demi kebaikan kita semua supaya tidak ada masalah apapun dengan rumah sakit dan juga supaya Sonya tetap pada jalur yang seharusnya." ucap Bagas begitu saja.

" Maksud kamu apa Bagas ? papih tidak mengerti, katakan dengan jelas apa yang ingin kamu katakan." ucap papih yang marah kepada Bagas.

" Sonya berkencan dengan gadis sialan itu dan jika itu dibiarkan terus menerus apa kata orang-orang diluar bahwa menantu pemilik rumah sakit ini berselingkuh dan dia berselingkuh dengan seorang gadis dari anak seorang kriminal. Bagaimana kita akan menghadapi itu semua nya ? rumah sakit akan hancur karena berita itu nanti nya." ucap Bagas.

Mertua Sonya terdiam dan saling menatap dan Sonya yang semakin menangis karena frustasi namun tak lama kemudian ayah mertua nya duduk disamping Sonya dan memeluk erat menantu nya kemudia dia menatap Sonya sambil tersenyum kepada anak perempuan nya itu.

" Apa kamu benar-benar mencintai gadis itu nak ?" tanya ayah mertua nya dan Sonya menganggukan kepala nya sambil menangis dan kemudian ayah mertua nya itu memeluk nya kembali dan berbisik.

" Jika kamu benar-benar mencintai nya, kembali kepada nya dan biarkan papih yang mengurus sisa nya." bisik ayah mertua nya yang kemudian Sonya pun tersenyum dalam tangisan nya yang kemudia memeluk ayah mertua dan bergantian memeluk ibu mertua nya kemudian beranjak dari sofa nya itu.

" Mau kemana kamu ? aku tidak akan membiarkan kamu pergi begitu saja, aku tidak akan membiarkan kamu kembali kepada gadis sialan itu." ucap Bagas yang memegang tangan Sonya dengan penuh kemarahan namun ayah mertua nya menarik tangan Bagas dan menahan Bagas untuk Sonya agar menantu nya itu bisa pergi.

Sonya pun bergegas pergi dari ruangan itu untuk menemui Gaby, dia bertanya kepada beberap staff kemana Gaby pergi dan tidak ada satupun yang melihat Gaby pergi dan Sonya pun bergegas naik keatap rumah sakit untuk mencari Gaby.

Ternyata sedang turun hujan yang sangat lebat dan Sonya begitu takut dengan suara petir yang menyambar namun dia memberanikan diri keluar dari pintu dan berjalan mencari Gaby, gadis yang dicari Sonya ternyata sedang terduduk dengan tubuh basah terguyur air hujan.

Sonya berlari menghampiri Gaby dan memeluk gadis yang termenung itu dan membuat sang gadis terkejut dengan pelukan tersebut.

" Dokter Sonya ? apa yang anda lakukan disini, lepaskan saya." ucap Gaby yang mendorong tubuh Sonya dan menolak pelukan Sonya.

" Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf karena aku melukai hati mu." ucap Sonya.

" Dokter tidak perlu meminta maaf kepada saya jika anda tidak mencintai saya itu tidak masalah." ucap Gaby yang lalu Sonya menggelengkan kepala nya tanda tidak setuju dengan apa yang diucapkan Gaby.

" Aku berbohong kepada mu, sebenarnya aku juga mencintai mu...sangat mencintai mu." ucap Sonya.

" Jangan membuat ku bingung seperti ini, aku udah muak dengan semua ini." ucap Gaby yang lalu terdiam karena Sonya segera membungkam Gaby dengan mencium bibir nya.

LOVE&TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang