Pagi hari ini Sonya ditemani Gaby berada di kantor kepolisian untuk memberikan kesaksian atas kasus pembunuhan Bagas.
" Setelah kesaksian anda dan bukti senapan sudah akan memastikan jika pembunuh dokter Bagas akan mendapatkan hukuman mati karena tindakan yang dia lakukan." ucap pengacara kepada Sonya.
" Hukuman mati ? hem...apakah saya bisa menemui tersangka ? ada yang ingin saya bicarakan dengannya." ucap Sonya.
" Apa yang ingin anda katakan dokter ? sampaikan saja kepada saya dan akan saya sampaikan ke pengacara tersangka." ucap pengacara nya.
" Tidak, ini tidak ada hubungan nya dengan kasus ini tapi saya mohon tolong pertemukan saya dengan tersangka." ucap Sonya yang memohon kepada pengacara keluarga nya itu.
Sonya pun akhirnya dipertemukan dengan sang tersangka, mereka saling diam dan menatap satu sama lain hingga akhir nya Sonya yang bersuara terlebih dahulu.
" Aku dengar jika kamu memiliki bayi ?" tanya Sonya.
" Ya aku baru saja melahirkan dan membesarkan anak ku sendirian karena anda telah membuat dia tidak mendapatkan kasih sayang dari ayah nya." ucap perempuan itu dengan ketus.
" Jika dia anak nya Bagas buktikan kepada ku....hem tapi mengapa kamu membunuh ayah dari anak kamu sendiri, aku tidak bisa mempercayai mu jika anak itu anak Bagas." ucap Sonya yang menaikan nada suara nya dan membuat perempuan itu sedikit merasa takut.
" Kenapa ? kamu tidak bisa membuktikan nya kepada ku ? lalu dimana anak mu sekarang ?" tanya Sonya yang kemudian kembali merendahkan suara nya itu.
" Ada apa ? apa yang akan anda lakukan dengan anak saya...dia memang bukan anak dokter Bagas dan anda tidak perlu mengkhawatirkan anak saya, bebaskan saja saya dan biarkan saya mengurus anak saya dengan tenang." ucap perempuan itu.
" Aku tidak bisa mencabut gugatan dan dari apa yang dikatakan pengacara saya jika kamu mungkin akan mendapatkan hukuman mati." ucap Sonya yang prihatin.
" Tidak, anda pasti hanya menakuti saya bukan ? saya tidak akan dihukum seberat itu." ucap perempuan itu.
" Tapi itu kenyataan yang akan kamu hadapi, kamu menembak Bagas berkali-kali dengan temuan beberapa peluru yang bersarang di tubuh Bagas itu akan menjadi bukti yang memberatkan kamu." ucap Sonya yang semakin merasa prihatin dengan perempuan itu yang tiba-tiba menjadi stres dengan apa yang dia dengar dari Sonya.
" Ini nomor telepon ku, jika tidak ada orang yang merawat anak mu maka aku siap menerima anak mu dan merawat nya sebagai anak ku." ucap Sonya yang meninggalkan sebuah kertas berisi nomor nya dan kemudian Sonya meninggalkan si perempuan itu.
Setelah beberapa minggu persidangan kasus Bagas akhirnya si perempuan itu pun mendapatkan hukuman berat sesuai dengan perkiraan pengacara keluarga Sonya, namun Sonya merasa sedih dengan keputusan sidang karena dia merasakan apa yang dirasa oleh perempuan itu yang dimana dia begitu khawatir dengan anak nya.
Ponsel Sonya pun berbunyi dari panggilan nomor baru dan Sonya sudah mengetahui siapa yang menghubungi nya, Sonya pun menemui perempuan itu dengan wajah yang sudah begitu pucat dia berlari menghampiri Sonya dan berlutut di hadapan Sonya.
" Tolong bantu aku, aku tidak bisa meninggalkan anak ku." ucap perempuan itu yang menangis sambil berlutut di hadapan Sonya.
" Aku sudah mengatakan nya jika aku tidak mencabut gugatan, aku minta maaf kepada mu." ucap Sonya yang lalu memegang bahu perempuan itu untuk berdiri.
" Kalau begitu apa yang akan anda lakukan untuk membuktikan bahwa anda benar-benar akan merawat anak saya jika saya berikan anak saya kepada anda." ucap si perempuan itu.
" Aku tidak bisa membuktikan apapun namun aku pernah menjadi seorang ibu dan juga anak yang kehilangan anak ku dan juga orangtua ku secara bersamaan karena insiden jadi akan aku tahu bagaimana perasaan kehilangan dan aku tidak akan memaksakan mu untuk memberikan anak mu kepada ku karena itu hak mu." ucap Sonya.
" Tunggu beberapa menit lagi, anak ku sedang dalam perjalanan kemari. Aku akan mempercayai anak ku kepada anda karena tidak ada orang lagi yang bisa ku percayai untuk menjaga dan merawat nya." ucap si perempuan itu.
Setelah beberapa saat kemudian seorang perempuan datang sambil menggendong bayi dan memberikan bayi itu kepada tersangka, tersangka itu menangis sambil terus memeluk dan mencium anak nya itu yang kemudian dia berjalan menghampiri Sonya dan memberikan anak nya itu kepada Sonya yang lalu sang dokter menimang anak itu ditangan nya.
Beberapa jam menunggu sang tersangka menebus rasa rindu kepada sang anak yang kemudian akhirnya dibawa Sonya dengan surat dan beberapa barang ditanga nya, Gaby terkejut dan juga heran dengan bayi yang di gendong Sonya.
" Ini bayi siapa ? apa yang akan dokter lakukan dengan bayi ini ?" tanya Gaby terheran.
" Pak tolong urus berkas-berkas bayi ini secepatnya, ah Gaby tolong bawa barang-barang ini ke mobil...ayo kita pulang dan aku jelaskan semua nya nanti." ucap Sonya yang lalu memberikan barang-barang itu kepada Gaby.
Mereka pun pulang bersama dengan bayi mungil itu dan dijalan Sonya menjelaskan apa yang terjadi dan apa yang akan Sonya lakukan dengan Bayi itu.
" Jadi dokter akan mengurus bayi ini ? tapi bayi ini anak dari..." ucap Gaby yang di potong oleh Sonya.
" Anak kita, berhenti bilang bayi ini bayi ini karena sekarang dia menjadi anak kita dan jangan pernah bilang tentang hal buruk tentang ibu nya kepada nya." ucap Sonya.
" Dokter akan merahasiakan identitas anak ini ?" tanya Gaby.
" Itu keinginan dari sang ibu bukan aku tapi aku akan mengatakan nya suatu hari ini nanti saat dia dewasa dan jika begitu mendesak." ucap Sonya yang tersenyum.
Beberapa bulan kemudian...
" Shine begitu cepat sekali tumbuh, lihat pakaian nya sudah tidak muat lagi." ucap Gaby.
"Pertumbuhan bayi memang cepat sekali, kita akan membeli pakaian nya lagi besok." ucap Sonya.
" Seperti nya aku semakin mencintai Shine...karena setiap hari aku selalu bersama dengannya." ucap Gaby
" Lalu kamu tidak semakin mencintai ku ? bahkan akhir-akhir ini kita juga jarang ada waktu untuk bermesraan." ucap Sonya yang mencoba menggoda Gaby dengan membuka kancing baju nya satu demi satu namun Gaby tidak bisa menahan lebih lama lagi yang kemudian Gaby segera mencium Sonya dan membuka kancing baju kekasih nya itu.
Gaby mencium setiap inci dari tubuh Sonya yang membuat Sonya mengerang tidak karuan, Gaby pun mencium hingga Gaby sampai didekat area sensitif Sonya yang kemudian Gaby meletakan tangan nya diarea sensitif Sonya dan bermain pada area itu yang membuat Sonya semakin bergelincatan tidak karuan yang kemudian Sonya tidak bisa tahan lagi dan mendesah begitu kencang dan membuat bayi yang berada didekat nya terbangun.
" Ou..ouw sepertinya kita harus berhenti." ucap Gaby.
" Tapi aku masih belum selesai...ahh...lanjutkan sedikit lagi." ucap Sonya yang memohon namun Shine tiba-tiba menangis kencang.
" Kita akan melakukan nya lagi nanti, aku akan menggendong dan menenangkan Shine." ucap Gaby yang mencium bibir Sonya dan pergi menggendong anak mereka untuk menidurkan kembali Shine.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE&TIME
RomanceKETIKA CINTA AKAN MENEMUKAN WAKTU NYA... Sonya hanya seorang dokter cantik yang masuk kedalam kehidupan pria bermasalah yang membuat hidup nya hancur seketika dan menjadikan Sonya adalah seorang dokter yang dingin dan misterius. Namun Sonya bertemu...