Malam hari pun tiba dan Sonya sedang menyiapkan beberapa lauk untuk dimakan bersama dengan Gaby, Gaby terlihat terpukau dengan Sonya yang selain pintar menjadi dokter dia juga seorang wanita yang pandai memasak.
" Ayo kita makan malam karena kamu harus minum obat." ucap Sonya yang meletakan piring dihadapan Gaby.
" Kapan dokter Bagas akan pulang ? dia tidak makan malam bersama dengan kita ?" tanya Gaby yang bertanya-tanya kepada Sonya.
" Dia tidak tinggal disini, sudah makan saja dan jangan tanya soal Bagas." ucap Sonya yang wajah nya berubah menjadi kesal mendengar nama Bagas.
Mereka pun makan malam bersama setelah itu mereka duduk diruangan televisi untuk mengisi waktu luang sebelum tidur malam, Gaby terlihat menonton televisi namun Sonya sedang sibuk dengan laptop nya karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan oleh nya.
" Jika kamu mengantuk pergi lah kekamar, aku akan berbagi kamar dengan mu." ucap Sonya.
" Tidak...tidak perlu, aku akan tidur dikamar lain karena aku tidak membuat dokter jadi tidak nyaman." ucap Gaby yang panik.
" Siapa yang tidak nyaman ? aku atau kamu ? aku baik-baik saja berbagi kamar dengan mu, lagipula dengan kita berada dikamar yang sama akan membuat ku lebih mudah untuk mengurus dan menjaga mu selama proses pemulihan ini." ucap Sonya yang lalu sibuk dengan laptop nya lagi.
Sonya dan Gaby pun kini sudah berada di kamar dan di ranjang yang sama, Gaby terlihat begitu canggung berada didekta Sonya dengan jarak yang begitu dekat namun Sonya seperti nya terlihat biasa saja karena dia sudah tidur dengan pulas dan Gaby tidak berhenti menatap wajah Sonya dan membuat Sonya terbangun.
" Apa ada yang salah dengan wajah ku ? jika kamu terus memandangi ku maka aku akan menyuruh mu tidur diruang tamu malam ini." ucap Sonya namun dengan mata nya yang masih terpejam.
" Dokter terlalu jahat,baiklah aku akan tidur diruang tamu karena aku tidak bisa tidak menatap wajah mu." ucap Gaby begitu saja, Sonya membuka mata nya dan menatap dalam kearah mata Gaby hingga akhirnya mereka pun saling bertatapan dengan cukup lama.
" Aku mau minum, pergi lah tidur." ucap Sonya yang beranjak dari kasur dan keluar dari kamar menuju dapur, Gaby memegang dada nya karena detak jantung nya tiba-tiba berdetak dengan kencang setelah dia bertatapan mata dengan Sonya tadi.
Keesokan pagi nya Sonya dan Gaby pergi menuju kerumah sakit, Gaby akan melakukan terapi pada jadwal nya dan Sonya bekerja seperti biasa nya.
" Hari ini aku ada jadwal pertemuan hingga larut malam, kamu akan diantar oleh asisten ku pulang setelah sesi terapi mu selesai dan minta asisten ku membelikan makan untuk mu." ucap Sonya.
" Aku akan menunggu dokter saja, biarkan aku di ruangan dokter untuk menunggu hingga dokter selesai bekerja lagipula aku takut untuk bersama dengan orang yang belum aku kenal." ucap Gaby.
" Dia tidak akan melakukan kejahatan kepada mu namun yasudah pergi keruangan ku saja setelah selesai sesi terapi...oh ya kamu mau pesan makan apa untuk nanti siang ? aku akan pesankan." ucap Sonya.
" Dokter." ucap Gaby.
" Ah apa ? kamu mau makan apa ?" tanya Sonya sekali lagi karena dia terkejut dengan jawaban Gaby.
" Maksud ku, dokter yang pilih saja karena aku akan makan apa yang dokter makan." ucap Gaby yang memperjelas ucapan nya itu.
" Ya baiklah kalau begitu, perawat yang akan membawa mu keruangan terapi sudah tiba." ucap Sonya yang lalu menyapa perawat tersebut.
Gaby pun dibawa oleh perawat itu untuk melakukan terapi dan Sonya pun bekerja seperti biasa nya, waktu pun berlalu begitu saja dan kini sudah malam hari namun Sonya masih terjebak diruang rapat bersama dengan dokter senior lainnya yang sedang membahas jenis penyakit baru yang muncul baru-baru ini.
Sonya begitu resah karena dia mengkhwatirkan Gaby yang mungkin sudah merasa sangat bosan menunggu dirinya itu dan mungkin saja Gaby kelaparan karena tidak ada yang membelikan nya makan malam. Setelah pertemuan itu selesai Sonya bergegas meninggalkan ruangan itu tanpa menyapa Bagas yang juga berada disana, Sonya bergegas keruangan nya namun ternyata Gaby tidak berada diruangan Sonya.
Sonya keluar ruangan nya namun ada Bagas yang sudah berdiri didepan ruangan nya tersebut, Bagas memegang tangan Sonya dengan kuat dengan wajah sedikit kesal dia menatap Sonya.
" Apa yang kamu lakukan disini ? lepaskan tangan ku, genggaman mu membuat tangan ku sakit." ucap Sonya yang berusaha melepaskan tangan nya dari genggaman Bagas.
" Aku sudah lelah dengan sikap mu ini, aku ini suami mu bukan orang asing dan lagipula kamu harus menerima kenyataan dengan apa yang terjadi dengan kita." ucap Bagas.
" Kita ? maksud nya kenyataan yang harus aku terima setelah menerima mu kembali kepada ku, jika aku tidak menerima mu kembali mungkin kedua orangtua ku dan juga Nathan masih hidup sekarang." ucap Sonya yang kali ini menarik tangan nya dengan kencang agar terlepas dari genggaman Bagas.
" Kamu bukan Sonya yang aku kenal, kamu sudah berubah sekarang. Apa yang membuat mu seperti ini sekarang ? apa kamu sudah memiliki orang lain dihidup mu ?" tanya Bagas yang sontak membuat Sonya semakin marah dengan Bagas.
" Aku bukan orang yang mudah berselingkuh seperti mu, pertama kali kamu menikah dengan ku kamu berselingkuh dengan laki-laki dan sekarang kamu baru saja berselingkuh dengan wanita,aku benar-benar nyesal kenal kamu dalam hidup aku." ucap Sonya yang lalu mengambil sesuatu dari dalam tas nya, Sonya mengambil sebuah amplop berisi beberapa foto didalam nya dan melempar foto-foto tersebut kewajah Bagas.
" Dengar penjelasan aku, aku menyesal selingkuh tapi semua ini karena juga salah kamu...salah kamu meninggalkan aku dalam kesepian akhir-akhir ini, kamu tahu betapa aku merindukan kamu...merindukan kita yang dahulu saat bersama dengan Nathan." ucap Bagas yang lalu menangis dihadapan Sonya.
" Kita yang dulu sudah pergi bersama dengan Nathan, sekarang aku dan kamu tidak punya hubungan apapun." ucap Sonya yang lalu beralih untuk pergi dari Bagas namun Gaby ada di hadapan nya dan mendengar semua pembicaraan antara Bagas dan juga Sonya.
Sonya pun mendorong kursi roda Gaby untuk pergi dari Bagas namun Bagas menghalangi langkah mereka dengan berdiri di depan kursi roda Gaby.
" Sebenarnya ada hubungan apa diantara kalian berdua ?" tanya Bagas.
" Itu bukan urusan mu, menyingkirlah." ucap Sonya.
" Ini menjadi urusan ku, kamu membawa orang asing untuk tinggal bersama mu tentu ada alasan untuk itu semua bukan ?." ucap Bagas.
" Jika kamu tidak menyingkir sekarang juga, aku akan menghubungi papih dan mengatakan tentang perselingkuhan mu." ucap Sonya yang membuat Bagas terdiam lalu dia pun menyingkir setelah mendengar ancaman itu.
Sonya pun akhirnya bisa pergi bersama dengan Gaby dan mereka pun pulang, di rumah Gaby terlihat selalu memandangi Sonya hingga membuat Sonya tidak nyaman dengan tatapan Gaby itu.
" Apakah ada yang salah dengan ku ? ada apa dengan mu ?" tanya Sonya.
" Aku sedang berpikir sama dengan yang dokter Bagas pikirkan, mengapa dokter mau mengurus orang asing seperti ku." ucap Gaby.
" Aku tidak bisa menjawab pertanyaaan mu karena aku juga tidak tahu mengapa." ucap Sonya yang lalu keluar dari mobil lalu pergi mengeluarkan kursi roda untuk Gaby dan Sonya membantu Gaby keluar dari mobil.
" Aku turut berduka cita atas meninggalnya anak dan juga orangtua dokter, tapi apakah boleh tahu mengapa mereka meninggal ?" tanya Gaby.
" Kamu masih mengingat ucapanku tadi ternyata, mereka mengalami kecelakaan yang sengaja direncanakan." ucap Sonya.
" Direncana kan oleh siapa ? siapa yang melakukan nya." tanya Gaby yang penasaran dan membuat Sonya menghelas nafas dan tersenyum kepada Gaby.
" Maafkan aku, seharusnya aku tidak bertanya lebih banyak...aku minta maaf." ucap Gaby yang merasa tidak enak karena membuat Sonya teringat akan keluarga nya.
Sonya mendorong kursi roda Gaby dan membawa nya masuk kedalam rumah, karena pertanyaan nya itu membuat Gaby merasa tidak enak hati dengan Sonya dan dia bingung menghadapi Sonya malam ini hingga akhirnya mereka diam satu sama lain di atas ranjang yang sama.
![](https://img.wattpad.com/cover/376984120-288-k917034.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE&TIME
RomanceKETIKA CINTA AKAN MENEMUKAN WAKTU NYA... Sonya hanya seorang dokter cantik yang masuk kedalam kehidupan pria bermasalah yang membuat hidup nya hancur seketika dan menjadikan Sonya adalah seorang dokter yang dingin dan misterius. Namun Sonya bertemu...