6| keberangkatan

26 5 0
                                    

jum'at ,30 april 2020

Hari ini adalah hari yang telah lama mereka nantikan dengan penuh harapan dan semangat. Setelah berminggu-minggu merencanakan perjalanan ini, akhirnya saatnya tiba untuk mendaki Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa.Dengan Puncaknya, Mahameru, menjulang megah di antara awan, menantang mereka untuk menaklukkan ketinggian dan keindahan alamnya.

Pagi itu tepat jam 05.00 WIB, jalanan masih sepi saat arga menghentikan mobilnya di depan rumah amara. Di dalam mobil, arga menyembunyikan semangatnya yang sudah menggebu-gebu untuk pendakian ini. Begitu amara keluar dari rumah, masih dengan ransel besar di punggungnya, ia melempar senyum lebar ke arah arga.

"Udah siap, nih?" tanya arga sambil tersenyum.

amara mengangguk penuh semangat. "Siap banget! Ayo, buruan jemput yang lain."

Setelah amara masuk dan duduk di kursi samping kemudi , mobil itu melaju ke arah rumah rania.
Hanya saja, kali ini suasananya sedikit berbeda. rania memang tidak meminta izin pada papanya-ia hanya meninggalkan secarik kertas berisi kata-kata singkat di meja makan:

"papa, rania pergi untuk menemukan sesuatu yang penting buatku. Doakan rania baik-baik saja. Jangan khawatir, rania pasti akan belajar dengan giat setelah pulang nanti."

Begitu arga dan amara tiba, rania nampak sudah berdiri di sudut jalan, wajahnya memancarkan tekad yang kuat. Ia tersenyum saat melihat mobil mereka mendekat, lalu masuk dengan langkah mantap. Di dalam mobil, ranka duduk di kursi belakanh dan menghela napas, mencoba menutupi perasaan berdebar yang masih ia rasakan setelah meninggalkan rumah tanpa izin.

"Udah siap, ran?" goda amara dari depan

rania hanya tersenyum tipis. "Lebih dari siap."

arga kembali menginjak gas mobil,menjalankanya untuk menjemput kayla. Ketika tiba di depan rumahnya, kayla sudah menunggu di pintu gerbang sambil melambai-lambaikan tangan, wajahnya cerah penuh semangat. Tanpa menunggu lama, kayla masuk ke dalam mobil dan menyapa mereka dengan keceriaan yang khas darinya.

"Ini bakal seru banget! Siap-siap, kita bakal jadi tim paling keren di Mahameru!" katanya dengan nada riang.

Mobil meluncur menuju tempat berkumpul terakhir, di mana aldi dan arga sudah menunggu mereka dengan perlengkapan mendaki yang tampak lengkap. Begitu semua berkumpul, mereka saling tersenyum, memberi tatapan yang seakan berkata bahwa mereka sudah siap menghadapi apa pun yang ada di depan.

"Yuk, sebelum makin siang," ujar arga sambil tersenyum.

Dengan semangat yang membara, mereka memulai perjalanan menuju basecame ranu pane. Hanya mereka, persahabatan, dan mimpi untuk menaklukkan langit tertinggi di pulau itu.

--

Perjalanan mereka dimulai dengan riuh rendah suara mesin mobil yang melaju menyusuri jalanan menuju lokasi pendakian Gunung Semeru, tepatnya di jalur Ranu Pane. Di dalam mobil, suasana terasa hangat dan penuh semangat. rania, rangga, kayla,dan aldi duduk berdesakan, saling berebut tempat di kursi.

Senyum penuh semangat terpancar dari wajah mereka, sementara kayala memutar musik ceria yang mengisi udara dengan alunan yang menggugah semangat. Lagu-lagu energik mengalun dan diikuti dengan canda tawa mereka yang tak terbendung. aldi, yang duduk di samping rangga, tiba-tiba berteriak,

"Jangan lupa bawa bekal ya! Kita harus punya makanan enak di atas!"

"Kalau kita sudah sampai puncak, jangan salahkan gue kalau mau makan lebih banyak!" balas rania sambil tertawa, membuat yang lain ikut merespons dengan tawa riuh.

Mobil melaju dengan mulus, dan pemandangan sekitar mulai berganti dari pemukiman menjadi hutan pinus yang hijau. Setiap belokan dan tanjakan membuat mereka semakin bersemangat. rania mengamati pemandangan yang kian memukau, pohon-pohon tinggi menjulang dan kabut tipis yang menyelimuti sebagian kawasan, menciptakan suasana mistis.

rania yang sejak tadi hanya menatap pemandangan dari jendela, berbisik pelan, "gue nggak sabar melihat Mahameru dari dekat."

arga yang melihatnya melalui kaca kecil di tengah mobil tersenyum,lalu berucap "Tenang, kita bakal sampai ke puncak. Bersama-sama"

Setelah beberapa waktu berkendara, mereka akhirnya tiba di Ranu Pani, gerbang menuju petualangan mereka yang sesungguhnya. Begitu mereka melangkah keluar dari mobil, aroma segar dari hutan menyambut mereka. Dengan mata penuh semangat.

kemudian mereka menurunkan barang barang mendaki di bagasi mobil.setelah selesai,mereka berkumpul berjajar pandangan mereka seketika tertuju ke atas, ke arah Mahameru yang menjulang tinggi, megah, dan memesona di hadapan mereka. Awan berarak lembut di sekeliling puncaknya, seolah menambah kesan misterius dari gunung yang menjadi tujuan akhir mereka. Hembusan angin pegunungan membawa aroma segar yang menyentuh setiap sudut perasaan mereka, seolah mengajak untuk mendekat lebih jauh ke dalam pelukannya.

Mereka berdiri terdiam, tak ada yang berani mengganggu momen itu. Hanya tatapan kekaguman dan bisikan halus di hati masing-masing. Sesaat kemudian, amara memecah keheningan.

"Kalian sadar nggak, kita baru aja memulai perjalanan terindah yang bakal kita kenang selamanya," ucap amara dengan senyum tipis namun penuh makna.

aldi mengangguk, menyapu pandangannya dari kaki hingga puncak Mahameru. "Kita di sini, guys. Satu langkah lebih dekat ke impian kita."

rania menarik napas dalam-dalam, matanya berbinar sambil berkata, "bener²udah nggak sabar buat lihat apa yang ada di atas sana."

Rangga, yang biasanya lebih banyak diam, akhirnya bersuara dengan nada datar namun mantap, "Kalau sudah siap, mari kita mulai."

Dengan satu kata terakhir itu, mereka melangkah serentak, memulai perjalanan penuh harapan, dengan langit Mahameru sebagai saksi pertama dan tujuan terakhir mereka.

~~


Langit MahameruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang