keduapuluhenam

2.4K 269 16
                                    

Pagi hari yang cerah telah di lewati dengan keriuhan yang dihadirkan, siang pun juga sudah berlalu. Sekarang waktu menunjukkan sore hari, langit yang tadinya berwarna biru mudah bercampur biru gelap sekarang berubah menjadi warna jingga.

Sore kali ini terasa sangat spesial bagi mereka karena pada sore ini orang orang terdekat mereka berkumpul dan bersenang senang bersama sebelum nantinya akan ada perpisahan yang ada di antara mereka.

"Bunaaa!! Bunaa!!! Jie boleh mam ini?? Tadi mumma kacih ini ke jie" Suara dari si kecil jisung meminta izin untuk memakan apa yang diberikan neneknya yaitu sebuah permen.

Biasanya jaemin ini melarang jisung untuk memakan makanan yang dimata jaemin buruk untuk kesehatan jisung. Maka dari itu jisung selalu izin terlebih dahulu pada jaemin.

Jaemin tadinya tengah membantu kedua haechan, dirinya sendiri dari dunia lain, mertuanya, kakaknya, yangyang dan beberapa pelayan keluarga Jung untuk mempersiapkan pesta BBQ nanti akhirnya menoleh ke arah anaknya yang tengah bertanya seperti itu.

"Apa sayang?? " Jawab jaemin lembut bertanya karena tadi kurang mendengar ucapan jisung.

"Ishhh, jie boleh mam ini buna?? " Jisung menunjukkan permen yang tadi diberikan winwin.

Jaemin cemberut, ini pasti ulah bundanya.

"Boleh yaa bunaa?? Plweaasss" Mohon jisung berkaca kaca bak seorang anjing yang meminta makan. Jisung itu ingin makan karena semua teman temannya juga makan.

Jaemin menghela nafas panjang, "yaudah, tapi cuma satu kali ini aja ya?? "

"Yeayyyyy" Jisung memekik kesenangan, dia berbalik dan berlari ke arah jeno dan yang lainnya dengan wajah gembira.

Jaemin dan yang lainnya yang melihat tingkah jisung hanya bisa menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Ayahhh, ayahhhh" Jisung berlari ke arah sang ayah yang tengah membantu yang lainnya mempersiapkan semuanya.

Jeno yang merasa dipanggil anaknya menoleh, terlihat sekali wajah bahagia jisung berlari ke arahnya sembari memegang permen.

"Hati hati little Boy" Celetuk Jeno tersenyum tipis.

Hap.

Jeno menangkap jisung, jisung menyengir lucu memperlihatkan gigi rapinya.

"Jie mendapatkan ini dalii mumma" Tunjuk jisung memperlihatkan permen yang telah diberikan winwin.

"No, jangan makan permen ini. Nanti kamu dimarahin bunda" Celetuk Jeno ingin mengambil permen itu dari tangan mungil milik jisung.

Jisung cemberut, dia berusaha menyembunyikan permen yang sangat berharga itu.

"Ishhh, ayahhh!!! Jie cudah beltanya pada bunaa. Kata bunaa, jie bolehh mam inii" Ungkap jisung namun Jeno masih tak percaya pada anaknya sendiri.

"Masa?? " Tak percaya jeno.

Wajah jisung makin tak enak dipandang, dia tuh ke sini ingin meminta tolong untuk membukakan bungkusan ini tapi kenapa Jeno malah seperti itu???

"Kalau ndak pelcaya tanya buna caja" Ketus jisung berusaha melepaskan pelukan itu dan berlari ke arah kedua jaehyun dan kedua yuta.

Jeno yang melihat tingkah anaknya sendiri menghela nafas berat.

"Kenapa?? " Tanya Jeno dari dunia lain setelah melihat wajah jisung seperti tertekuk.

"Jaemin dari dulu udah ngelarang jisung buat makan permen, makanya gw nggak percaya kalo jaemin bolehin dia makan permen" Ucap Jeno membuat Jeno dari dunia lain menelan ludahnya kasar.

Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang