Mereka semua terdiam beberapa menit setalah menemukan gua yang bercahaya ini, keempatnya sibuk akan pikiran mereka masing-masing. Ada sesuatu yang mengganjal pada hati mereka atas semua hal yang terjadi pada mereka.
terkhusus lagi jaemin dan haechan, ini semua terasah aneh!! Sangat aneh malah.
Pertama, Kenapa bisa tiba tiba ada dua anak kecil yang berpindah dimensi??
Bagaimana ada portal di gua ini??
Dan yang lebih mengherankannya lagi bagaimana bisa ada gua di hutan kota ini?? Setau mereka tidak ada sama sekali gua di dekat sini. Tapi kenapa bisa tiba tiba ada???
"Buna..." Gumam jisung pelan memangil jaemin setelah beberapa saat hening. Jisung tidak tahan dengan keheningan ini!!!
Mendengar suara dari jisung membuat ketiganya menoleh ke arah jisung.
"Iya?? Kenapa hm??" Tanya jaemin lembut sembari semakin memeluk erat jisung agar jisung tidak kedinginan karena salju sudah mulai turun dengan lebat.
"Buna mau macuk??" Tanya lugu jisung, selain keheningan yang di timbulkan tadi, jisung juga sudah tidak kuat lagi dengan salju yang mulai turun dengan lebat. Ini dingin, oke??
Mendengar pertanyaan itu membuat jaemin Otomatis menoleh ke arah haechan yang juga memeluk dan mendekap erat tubuh kecil chenle agar tidak kedinginan.
"G-gw, gw gak tau na" jujur saja haechan bingung, jika mereka masuk kemungkinan mereka yang akan berganti terjebak di dimensi keduanya. Tapi jika tidak masuk haechan pasti akan semakin penasaran dengan semua ini yang benar benar sungguhan atau tidak.
Jaemin menghela nafas panjang. astaga, bagaimana ini?? Haechan di sini tidak berguna sekali. Andai saja dia mengajak Jeno ataupun Mark, permasalahan seperti ini pasti akan cepat selesai. Berbeda sekali jika dia mengajak haechan seperti ini pasti saling tidak tau.
"Ishhh, buna cama mommy lama cekalii belpikilna. Lele cangatttt kedinginan" keluh chenle karena kesal dari tadi hanya diam saja di depan gua yang masih mengeluarkan cahayanya ini.
Haechan menyentil telinga chenle membuat chenle merengek kesakitan.
"mommyyyy~~" rengek chenle mengelus telinganya yang kemerahan karena di sentil oleh haechan.
"Berisik banget sih" celetuk haechan membuat chenle cemberut.
Jaemin menggeleng kepalanya tak habis pikir dengan mommy dan anak ini. Bisa bisanya di moments moments seperti ini keduanya masih sempat bercanda.
"Telepon Mark Hyung aja dulu, kita nggak boleh gegabah buat ambil keputusan" ujar jaemin kali ini terdengar bijak.
Haechan mengangguk, dia mengambil ponselnya di dalam saku celananya dan mulai membuka ponselnya walaupun agak kesusahan sih karena dia mengendong Chenle juga. Tapi niatnya mencari nomor Mark seperti harus tertunda karena chenle tiba tiba meronta-ronta di dalam pelukan haechan.
"Mommyyyy" chenle berusaha menggagalkan mommynya untuk menelpon sang daddy karena chenle benar benar takut akan kemarahan daddynya.
"Lo apaan sih" haechan kesal, ponselnya sampai terjatuh karena chenle terus meronta ronta.
Jisung dan jaemin yang melihat kejadian mengangkat alisnya heran. Kenapa dengan mereka?? Ada drama apa lagi??
"Lele kenapa??" Tanya lugu jisung kebingungan karena melihat chenle yang tengah meronta ronta di pelukan haechan.
"Stttt, jie diam!" Celetuk chenle ketus membuat jisung cemberut.
Kenapa sih memangnya??
Oke, haechan benar benar tak tahan. Dengan terpaksa akhirnya dia melepaskan chenle dan menurunkannya di atas salju yang sudah mulai tebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World
Fantasibagaimana jika dua anak kecil bernama Jisung dan chenle pergi ke dunia lain dimana orang tua mereka di sana tidak ada hubungan yang spesial sama sekali. Dan anehnya lagi, orang tua mereka di sana menjadi idol terkenal!! begitupun dengan kakek dan ne...