kedelapanbelas

4.6K 587 47
                                    

Tak ada yang memecahkan keheningan, mereka semua masih terkejut dengan apa yang mereka lihat.

Tubuh mereka membeku, lidah mereka Kelu untuk berbicara. Tenggorokan mereka terasa sangat kering sekali. Waktu pun juga terasa berhenti.

Semua menatap satu sama lain dengan tatapan rindu, terkejut, tak percaya.

Di depan mereka ada orang yang mereka rindukan.....

Di depan mereka ada orang yang mereka sayangi......

Jisung dan chenle sendiri sampai tak berkedip menatap jaemin dan haechan berdiri di hadapannya. Mereka berdua sangat terkejut dengan orang yang ada di depan mereka.

kedua Hyung mereka ada sini!!! Bener benar ada di dunia yang asing bersama dengan mereka!!!

"Hyung...." Gumam jisung dan chenle penuh akan kerinduan. Kata itu keluar begitu saja menatap dua pasang mata yang menatap mereka juga dengan tatapan rindu.

Berbeda dengan jisung dan chenle, jeno sendiri yang melihat dua orang yang persis dengan jaemin dan haechan saja terkejut. Dia bahkan lebih terkejut ketika jisung dan chenle nyaman berada di gendongan mereka.

Rasa pusing yang tadi menggerogoti kepalanya tiba tiba hilang di gantikan rasa linglung melihat orang asing ini berada di depan matanya dan anak serta keponakannya yang berada dalam gendongan dua orang asing namun tak asing bagi Jeno.

Jeno menatap mereka semua dengan tatapan linglung, lalu tatapannya tak sengaja berhenti kepada seorang anak kecil yang tengah menatapnya juga.

keduanya bertatap tatapan. Ada rasa rindu yang memuncah di tatapan itu.

"Jie..." Gumam Jeno pelan akhirnya mengeluarkan suaranya.

Tenggorokan Jeno seperti tercekat, lidahnya seperti Kelu ketika menyebut nama sang anak.

Air mata Jeno juga mulai keluar tanpa Jeno suruh.

Tidak tidak tidak. Jeno bukanlah orang yang cengeng. Dirinya tidak cengeng, air matanya ini keluar begitu saja karena ada sebabnya.

Air mata ini, air mata yang melambangkan banyak hal. kesedihan, ketabahan, kesakitan, rasa rindu dan rasa bahagia.

Kesedihan jelas dia dan sang istri rasakan. rasa khawatir, rasa rindu dan rasa sakit pun juga tak luput dalam beberapa Minggu ini.

Bayangkan saja, seorang anak yang sangat sangat mereka sayangi menghilang begitu saja tak tau keberadaannya dimana. Orang tua mana yang tidak khawatir??? Orang tua mana yang tidak mencemaskannya?? Pasti semua orang tua mencemaskannya dan mengkhawatirkannya.

"Ayah..." Gumam jisung pelan.

Jisung rindu, entah kenapa dirinya sangat sangat merindukan orang yang di depannya ini. rasanya sudah berminggu-minggu tak bertemu dengan orang ini, padahal sendiri jisung tidak bertemu Jeno dari sehari yang lalu.

Jeno mendengar panggilan jisung, perasaan jeno tak menentu di buatnya. Ada rasa kelegaan, ada rasa terharu juga. Tapi yang sangat jeno rasakan ketika mendengar panggilan itu kembali adalah bahagia!!! Jeno seperti kembali merasakan bagaimana rasanya dulu pertama kali jisung memanggilnya ayah.

Rasa itu benar benar mirip dengan apa yang dirasakannya sekarang.

Jaemin sendiri yang melihat bagaimana reaksi Jeno pun menjadi tak menentu. Dirinya terkejut, tapi di sisi lain ketika melihat bagaimana rindunya Jeno dengan si kecil jisung dan bagaimana kuatnya ikatan anak dan ayah itu membuat rasa terkejutnya di gantikan rasa sesuatu yang asing.

"Buna, jie mau tulun" permintaan jisung beberapa kali tak ada respon dari jaemin.

"Turunin jisung, Na. Biarin jisung meluk Jeno" ucap haechan menepuk pundak jaemin membuat jaemin sadar dari lamunannya.

Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang