Part 10

522 51 4
                                    

Ara masih menatap Shani dengan lembut dan entah sadar apa tidak keduanya masih dalam posisi yang sama seperti tadi

" Raaa....aku mohon...lupmmppffhh.....rammphhh "

Perkataan Shani langsung terbungkam karena Ara yang langsung menciumnya dengan sedikit lumatan yang menuntut dan kasar

Ara benar benar tidak ingin Shani bicara lagi ia sejak tadi menahan diri ingin mencium bibir ranum gurunya itu yang terus menggodanya bahkan setiap perkataan Shani tidak begitu ia dengar lagi

Shani mencoba mendorong Ara namun usaha sia sia karena kini Ara malah menghimpit tubuhnya kerak buku hingga ia tidak bisa bergerak lebih leluasa lagi

Ciuman yang tadi sedikit kasar dan menuntut kini mulai melembut karena Ara yang melumat lembut bibir Shani dan tidak ingat menyakiti wanita yang ia cintai itu

Hal itu berhasil membuat Shani yang awalnya mencoba melepaskan diri kini perlahan memejamkan matanya dan membalas lumayan lembut yang Ara berikan

Ara tersenyum dibalik ciuman mereka apalagi saat kini Shani yang mengalungkan tangan dilehernya untuk memperdalam ciuman mereka

"Eungghhhh.....mphhhh " desahan kecil Shani lolos saat Ara berhasil mengigit pelan bibirnya yang membuatnya membuat mulut hingga Ara lebih leluasa memasukan lidahnya mengecap lidah Shani

Shani menepuk pelan pundak Ara karena kini pasokan oksigen yang mulai menipis begitu juga Ara yang segera mengakhiri ciuman mereka

Ara tersenyum melihat wajah Shani yang memerah tengah mengambil nafas setelah ciuman kedua mereka itu terjadi

Ara memegang dagu Shani dan mengangkatnya agar menatap dirinya lantas ia menyatukan dahi mereka sambil saling menatap

" Kak Shani gak perlu balas perasaanku...cukup rasakan saja gimana besar dan tulusnya perasaan ini "

Shani bisa merasakan ketulusan dan keseriusan dari tatapan serta perkataan Ara barusan yang cukup membuatnya tersentuh bahkan berdebar

(Sial...yang benar saja...padahal baru tadi aku mengatakan untuk hanya fokus pada rencanaku dan mengesampingkan Shani dulu....) Batin Ara yang juga tak habis pikir karena ia melanggar apa yang ia tekadian sebelumnya tapi pesona gurunya itu terlalu kuat membuatnya tidak tahan dan tidak bisa untuk tidak mendekatinya

Ara mendekatkan wajahnya lagi dan kini Shani tak menghindar membuat Ara tersenyum lalu memberikan kecukan singkat dibibir ranum tersebut kemudian mengecup pipi Shani lalu kembali mencium bibir Shani untuk ketiga kalinya

Ciuman kali ini benar benar begitu lembut dan penuh perasaan membuat Shani seakan lemah dan tidak bisa menolaknya bahkan tangannya merayap menahan kerah seragam Ara untuk memperdalam ciuman mereka

Ara melepaskan ciumannya lalu tersenyum menatap Shani lalu kembali menciumnya lagi namun ciuman kali ini hampir saja membuat Shani berteriak karena Ara yang malah mengecup lehernya bahkan sedikit menghisapnya

" Ahhh...eummppp...arahhhhh hentikahhhhhh "

Ara tersenyum mendengar desahan Shani yang melarangnya namun tubuh gurunya itu seakan berkata sebaliknya saat ini lantas ia menghentikan aksinya dengan senyuman yang semakin lebar saat melihat satu jejak dileher Shani yang sedikit kemerahan karena ulahnya

" makasih kak...."

Cup....

Ara kemudian segera pergi setelah memberikan kecupan cepat dibibir Shani meninggalkan gurunya itu yang masih syok dengan apa yang baru saja terjadi

Shani lantas memegangi dadanya yang masih berdebar sangat kencang

(Shani sadar....harusnya kau menolaknya bukannya malah menikmatinya ) Shani tak habis pikir dengan apa yang terjadi pada dirinya sendiri jika sudah berhadapan dengan Ara ketegasannya seakan hilang begitu saja









YOUR PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang