Chapter 48

353 63 9
                                    

"Apa mereka sudah mengutus pengacaranya untuk bertemu Nyonya ani?"

Inspektur Hans menyerahkan daftar kunjungan tamu pada marco.

"Hanya beberapa pengacara publik dari Xandieng yang datang, tidak ada pengacara secara khusus diutus Tuan Dariel untuk berkunjung."

Marco merogoh saku celananya mengeluarkan sebungkus rokok dan korek api.

"Tidak masalah, cepat atau lambat pengacara Dariel akan datang. Saat itu biarkan dia melakukan tugasnya. Nona pharita juga akan mengirim jaksa dari pengadilan tinggi untuk memastikan wanita itu dipenjara."

Marco akan menyalakan korek api, tapi tanda 'No Smoking' yang tertempel di dinding membuat marco memegang korek api itu lalu mengambil permen jeruk di saku kemeja.

"Maaf Inspektur, hampir saja aku merokok di sini."

Inspektur Hans hanya melipat tangannya di meja.

"Jika Tuan ingin merokok, ada ruang bebas rokok di belakang toilet."
Marco terkekeh,

belakang toilet kantor kepolisian ini adalah tempat pembuangan kotoran. Jika dia merokok di sana berbagai macam bau busuk akan menyengat.

Yang ada Marco tidak jadi menghisap batang rokok, malah mual-mual dan diare karena menghirup ampas dari kotoran manusia.

"Aku akan menengok Nyonya ani dan memberikan dia nasihat." Marco beranjak dari duduknya untuk menemui ani di klinik kepolisian.

***

Ani terbaring lemah di ranjang pasien dengan kedua tangannya yang diikat di ranjang. Dokter menaruh bubur di nakas, meminta perempuan itu makan. Tapi ani hanya menoleh acuh tak acuh, tidak mau memakan bubur ayam yang sudah disediakan.

"Kamu harus makan, jangan menyiksa lambungmu karena aksi mogok makan yang kekanak-kanakan."

"Untuk apa kalian memberikan aku makan nasi tawar yang hambar! Aku lebih baik kelaparan daripada menikmati makanan kotor kantor kepolisian ini!"

*BRAKK!!

Sipir wanita yang mendampingi ani, memukul ranjang Yana keras mengagetkan dokter perawat.

"MASIH UNTUNG KAMU DIBERI MAKAN! TAHANAN SEPERTIMU HANYA MENGHABISKAN UANG KAS NEGARA! SETIDAKNYA NASI INI BERSIH! TIDAK BASI DAN BUSUK SEPERTI YANG KAMU BERIKAN PADA ANAK TIRIMU! DASAR TIDAK BERSYUKUR!"

"LIHAT SAJA! SETELAH AYAHKU DATANG! KANTOR KEPOLISIAN INI AKAN DITUTUP DAN KALIAN SEMUA AKAN DIPECAT!" Ucap songong Ani

"Wanita ini! Benar-benar ingin dikasari!"

Saat sipir perempuan itu mulai hilang kesabaran menghadapi ani. Marco masuk ke ruangan itu mengejutkan semuanya.

Ani yang tidak mungkin melupakan wajah pria China-Perancis itu melotot tajam. Budaknya pharita sudah datang, pria kurang ajar itu.

"KAU! UNTUK APA DATANG KE MARI! PRIA GILA!"

Ani masih ingat bagaimana dia ditenggelamkan di kolam renang oleh Marco. Anak buah marco membuat ia terikat di kursi roda lalu menyiksanya di dalam air.

"Awas saja! Aku pastikan saat Keluarga Dariel mengetahui semua ini! Kariermu akan hancur!"

Marco hanya menghisap rokoknya, dia sama sekali tidak takut dengan gertakan ani. Laki-laki itu juga tidak peduli merokok di ruangan ini. Karena bagi Marco untuk menemui seorang penjahat dia juga harus jahat.

"Hah," Marco mendesah melihat tatapan sengit dari sipir wanita dan dokter yang tidak suka karena dia merokok.

"Aku hanya ingin mengatakan, kalian tidak perlu terlalu lembut dengan wanita sepertinya." Marco menyalakan korek apinya lagi.

I Wanna Be Yours (BXG) (Rupha) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang