Chapter 66

315 69 42
                                    

Pukul 04.00 PM. Di gedung bioskop.

***

"Tuan marco sangat tega."

Pria berbadan kekar itu menangis melihat penampilannya yang sudah mirip wanita penggoda. Bagaimana tidak? Marco menyuruh ketujuh anak buahnya itu menggunakan dress perempuan yang sangat ketat, hingga menonjolkan otot-otot lengan dan dadanya yang sis pack.

"Bos benar-benar memaksa kita menjadi waria."

Ketiga anak buah yang lain menutupi mukanya dengan rok dress mereka. Sangat malu saat orang-orang melihat penampilan mereka yang begitu mencolok di tengah-tengah kerumunan pengunjung yang ingin menonton film.

Marco yang baru saja datang ,dengan sepuluh karcis film di tangannya melihat sinis para anak buahnya.

"Tuan marco, kami laki-laki. Kenapa harus memakai pakaian perempuan?"

*BUGH!! (7x)

"A-Ampunn.. Bosss..hiks..Huhuuu"

Tangan marco langsung memukul kepala mereka, satu per satu membuat ketujuh anak buahnya itu semakin menangis.

"Sekarang saja menangis! Di mana otak kalian saat memasangkanku dengan marry!"

Tangan marco akan memukul lagi. Tapi anak buahnya segera menghindar.

Marco sangat kesal kemarin, dia mengetahui dari Bibi marry jika anak buah bodohnya ini sudah memberikan buket bunga kepada Bibi marry,

dan mengatakan jika dia menyukai pembantu itu. Sehingga menimbulkan kesalahpahaman antara dirinya dengan Bibi marry.

"Tapi Tuan , mata Tuan marco itu penuh dengan cinta saat menatap Bibi marry. Bagaimana mungkin kami bisa salah? Tuan marco menyukai Bibi marry."

Marco meraih rok anak buahnya itu merobeknya. Hingga kini mereka menutupi kedua pahanya yang hanya memakai boxer merah bergambar strawberry.

"ARGHH! TUAN MARCO! JANGAN MELECEHKAN KAMI!"

"Tuan marco kami laki-laki, paha kami tidak mulus seperti Bibi marry."

"DIAM!" bentak marco marah, membuat anak buahnya tutup mulut menutupi aurat mereka. Terus meraba rok dress mini mereka yang kekecilan.

Orang-orang yang lewat menutup mulut ingin tertawa, tapi tidak tega melihatnya.

"Tuan ruka dan pharita akan segera datang. Empat dari kalian berjaga di luar. Dan tiga lainnya di dalam ikut denganku!"

"Tapi pakaian kami bagaimana Tuan?"

"Kami malu jika harus berjaga dengan dress mini seperti ini."

Marco menyeringai,

"Lebih malu mana jika aku menyuruh kalian berguling-guling di lantai hanya menggunakan boxer tanpa kaos dalam."

Wajah mereka langsung pucat pasi, itu lebih mengerikan lagi. Marco tersenyum misterius lalu meremas pantat salah satu dari mereka.

Membuat ke-enam anak buah yang lain langsung ngeri melindungi pantat mereka masing-masing. Takut bosnya menodai mereka juga.

Marco menyeringai sangat menyeramkan.

"Jika kalian membantah lagi aku akan menembak pantat kalian dengan peluru, lalu menyuruh istri kalian melihat bagaimana suaminya mencoba menyaingi kecantikannya dengan menggunakan dress mini."

Mereka semua langsung berlutut di lantai, memohon belas kasih marco yang pelit.

"Ampun Tuan marco!"

"Ampuni kami."

I Wanna Be Yours (BXG) (Rupha) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang