Chapter 62

367 79 62
                                    

Setelah pintu kamar hotel tertutup, pharita mendorong kursi roda ruka mendekati ranjang. Tangan pharita meraih leher ruka menghisapnya, bibirnya menyapu kulit jenjang laki-laki itu yang maskulin.

Jari-jemari pharita meraba jakun ruka naik turun, lalu menyelusupkan telapak tangannya ke dalam kerah kemeja ruka yang terbuka.

"pharita," lirih ruka tersenyum mengusap kepala istrinya yang saat ini mencium lehernya. pharita diam tapi lidahnya menyapu telinga Ruka menjilatnya, mengecup daun telinga laki-laki itu sensual.

ruka merasakan geli, tapi area yang disentuh bibir Pharita mulai panas terbakar seperti ada api yang menyengat di sana.

ruka tersenyum lalu memeluk tubuh perempuan itu. Pharita berhenti menciumnya, tapi tangannya berganti membuka kancing kemeja pria itu satu per satu.

"Apa saya harus memberikan 99 ciumannya sekarang?" tanya Ruka tersenyum manis, melepas pelukannya melihat wajah cantik pharita yang ada di depannya.

pharita meraba bibir merah pria itu yang alami. Sangat tampan.

"Saya ingin ciuman yang dalam."

Ruka terkekeh karena Pharita masih sangat datar, saat meminta sesuatu seperti itu.

"Istriku, sangat nakal malam ini."

*CUPP!!

Satu kecupan ruka berikan di pipi pharita. Sebuah kecupan yang manis. Lalu tangan ruka menangkup wajah pharita, meraba hidung mancungnya.

"Seumur hidup saya akan mencintaimu pharita. Saya milikmu."

*CUPP!!

ruka mencium bibir Pharita yang tertutup. Ciuman laki-laki itu sangat amatir dan sederhana. Tapi begitu penuh dengan cinta.

"Mmpp.. Ughhh.. "

pharita membuka mulutnya lebih dulu, menerima sapuan bibir Ruka yang lembut.

"Suami ku sangat amatir," bisik pharita melepaskan ciuman ruka sesaat. ruka tersenyum dan membuka bibirnya.

"Kalau begitu, ajari saya Pharita. Ajari saya untuk memberikan ciuman yang baik."

Detik berikutnya pharita meraih rambut ruka menjambaknya lembut, menekan kepala laki-laki itu untuk mendekat dan mencium bibir ruka yang terbuka memberikan dia jalan.

"Ouhhhh..stt.. Cup..

Ciuman demi ciuman terjadi, napas ruka memburu kekurangan oksigen.

Lidah pharita terus menyapu bibirnya dan menggigit kecil. Menyelusup, mengulum, melumat, dan menghisap.

ruka memegang gaun pengantin Pharita erat, sementara wanita itu terus menjambak rambutnya untuk memperdalam ciuman mereka.

"Mmmppp....Hah..hah."

pharita tidak memberikan jeda, terus menciumnya.

"20 ciuman," kata ruka menghitung setiap kali pharita melepaskan dia untuk mengambil napas kemudian ruka mencium bibir pharita lagi.

"ruka."

"Iya."

Tangan Pharita menjalar menurunkan kemeja pria itu hingga sampai ke siku, memperlihatkan dada bidangnya.

Telinga ruka memerah, semakin panas. Bibir pharita turun melepaskan pagutannya beralih mencumbu bagian perutnya.

"Ph-pharita...stttt."

Ruka merasakan kesemutan, jantungnya berdetak kencang ketika tangan pharita merabanya terus naik sampai ke nipplenya.

"Ke-napa kamu memegangnya?" tanya ruka gugup.

I Wanna Be Yours (BXG) (Rupha) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang