Chapter 36

331 66 11
                                    

Pharita menelusuri leher jenjang ruka yang putih ,menciumnya.tangan pharita meraba jakun ruka naik turun perlahan meraba dada bidang laki-laki itu.

ruka membiarkan kancing kemejanya yang dibuka. Membiarkan bagian atas tubuhnya bertelanjang separuh.

"Saya akan mencintaimu pharita"

"Hmm.. Tentu kamu harus mencintai saya"

Senyum ruka terbit di sela-sela rasa panas yang ia terima, dari sentuhan bibir pharita. pharita ingin membuat laki-laki itu mengeluarkan suara desahan.

Tapi Ruka tahan, dengan menutup bibirnya dengan senyuman. Menyentuh pinggang ramping pharita yang terbalut jas merah hati.

"Mppp...Ughh..hmm.. Kau suka.. Ciuman ku hmm" Ruka hanya menggaangguk

*CUPP.. CUPP, CUPP!!

"Hmm.. Aku akan sering melakukan nya padamu, setelah kita menikah" Ucap pharita dan melanjutkan menciumi bibir, leher dan menjalar menciumi dada ruka.

Sepuluh menit pharita mencium leher , bibir dan dada ruka, perempuan itu kemudian berhenti lalu menjauhkan tubuhnya, memandang ruka yang pakaiannya berantakan dengan bekas kiss mark yang ia buat di mana-mana.

ruka menyentuh tangan Pharita menggenggamnya. Tersenyum tulus menatap mata hitam milik pharita.

"Kamu akan menandatanganinnya?"

"Iya."

pharita memberikan bolpoin melihat surat kepemilikan pabrik teksil yang sedikit kusut karena ia mencium pria di kursi roda itu dengan agresif.

Saat tangan Ruka mulai memparaf, bibir pharita melengkung tipis. ruka membubuhkan tanda tangan dan melihat wajah cantik Pharita sekali lagi.

"Saya akan menikahimu dan bekerja memimpin pabrik ini dengan baik. Saya berjanji pharita."

pharita meraih leher Ruka dan menciumnya lagi. Memberikan gigitan di bahu putih laki-laki tampan itu. Mencumbunya sangat liar.

Bibi marry yang tanpa sengaja melihat pemandangan tuanya penuh dengan kiss mark di lehernya, menutup mukanya malu. Mengintip dari balik pintu kamar melihat sedikit setiap kali bibir Nona pharita mencium leher ruka di balkon.

Korden tipis putih yang menutupi jendela transparan itu membuat Bibi marry cukup jelas mengintip semuanya.

'Nona mencium leher Tuan ruka? Apa mungkin mereka akan tidur bersama? Tidak-tidak, Tuan ruka sangat menghormati Nona pharita. Tuan sangat menjaga kehormatan Nona. Tuan tidak mungkin tidur dengan Nona sebelum menikah.'

Selama dua puluh menit Bibi marry berdiri mengintip dari pintu kamar ruka. Selama itu juga pharita mencium ruka tanpa jeda.

Setelah itu, ruka dan pharita hanya diam tidak melakukan apa pun. Mereka berdua hanya sebatas ciuman. Pakaian pharita masih lengkap dan celana tuannya juga masih utuh.

Bibi marry menarik napas lega,karena ruka tetap bisa menjaga kehormatan pharita. Menjaga kesucian perempuan itu sampai hari pernikahan mereka tiba.

"Bibi."

Sebuah tepukan mendarat di bahu Bibi marry mengagetkannya.

"Tuan Junet?"

Junet mengintip ke dalam kamar. " Apa Nona ada di dalam kamar Tuan ruka?"

Bibi marry mengangguk samar, tanpa menunggu lagi Junet pun membuka pintu kamar ruka lalu masuk ke dalam. Bibi marry yang ingin melarang, hanya bisa menepuk keningnya pasrah. Junet akan melihat semuanya.

"Nona!"

Junet mengerjap beberapa kali mematung di tempatnya saat melihat penampilan ruka yang berantakan. Baru saja Junet membuka pintu balkon, ia sudah di suguhkan sosok ruka yang duduk di kursi roda dengan kancing kemejanya yang terbuka semua. Dan dada ruka penuh dengan kiss mark kemerahan bekas gigitan perempuan.

I Wanna Be Yours (BXG) (Rupha) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang