ㅡ 17. Return of Our Joy.

141 44 36
                                    

Hiran dan Nartha masih duduk di sebelah ranjang Jayen, menyaksikan dengan cermat setiap perubahan kecil yang terjadi pada sahabat mereka. Dalam hati mereka, harapan tumbuh semakin kuat. Saat itu, tanda-tanda vital Jayen menunjukkan kemajuan, meskipun dia belum sepenuhnya sadar.

"Oh iya, gue belum ngasih tau yang di kos," gumam Nartha, segera mengeluarkan ponselnya. Jarinya menari-nari di layar, mengetikan kata demi kata untuk memberi kabar tentang kemajuan Jayen.

 Jarinya menari-nari di layar, mengetikan kata demi kata untuk memberi kabar tentang kemajuan Jayen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mereka mau kesini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mereka mau kesini."

Hiran mengernyit, "Lah? Chandra?"

Nartha menghela nafasnya, "Tetep mau kesini."

[i] bimantara [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang