Yeorobun, jangan lupa votenya 🥰
Happy Reading ~
-----------------------------------------------------------------
Setelah Hyunjin pergi, Felix dan Beomgyu terdiam sejenak di lobi hotel yang sepi.
Keduanya sama-sama mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi, terutama mengenai kehadiran misterius yang menyelamatkan Felix dari Hyunjin. Tidak ada tanda-tanda dari orang atau kekuatan yang jelas, namun energi kuat itu masih terasa.
Felix duduk di salah satu kursi di sudut lobi, menarik napas panjang, mencoba menenangkan jantungnya yang berdetak kencang. Beomgyu mendekatinya, memegang bahu Felix dengan khawatir.
“Aku benar-benar tidak tahu siapa yang melakukan itu,” Beomgyu berkata, suaranya sedikit gemetar. “Seseorang... atau sesuatu... melindungimu. Tapi siapa?”
Felix hanya menggeleng, matanya menatap kosong ke arah jendela besar di seberang lobi. “Aku juga tidak tahu, Gyu. Rasanya terlalu kuat untuk seseorang dari klan biasa.”
Keduanya terdiam, tak ada yang bisa menjelaskan misteri itu. Namun, di dalam kepala Felix, pikiran-pikiran mulai berputar.
Mungkinkah itu hanya kebetulan? Atau apakah ada kekuatan yang lebih besar bermain dalam hidupnya yang selama ini tidak dia sadari?
Malam itu, Felix merasa terganggu. Meskipun dia mencoba menepis pikiran-pikiran yang tidak perlu, nalurinya berkata bahwa sesuatu yang lebih besar sedang terjadi—sesuatu yang tidak bisa dia pahami dengan mudah.
Beomgyu bisa merasakan ketegangan Felix, tapi dia memilih untuk tidak menambah kekhawatiran. Mereka akhirnya kembali ke kamar hotel, meskipun suasana tetap canggung dan berat.
***
Sementara itu, di sudut kota, Hyunjin melangkah cepat di antara bayang-bayang. Amarahnya meluap. Dia tidak bisa menerima bahwa ada seseorang yang mampu menghalanginya begitu saja.
Dalam benaknya, dia bertekad untuk menemukan siapa pun yang telah ikut campur dalam urusannya dengan Felix. Tidak ada yang boleh menyentuh apa yang sudah menjadi incarannya.
Namun, tanpa disadari oleh Felix dan Beomgyu, situasi tersebut mulai menarik perhatian pihak-pihak lain. Keberadaan Felix, vampir muda dengan kekuatan yang tak terduga, menarik perhatian bukan hanya dari Hyunjin, tetapi juga dari kalangan yang lebih luas di dunia supernatural.
Konflik antara werewolf dan vampir, meskipun sudah jarang, tetap membara di beberapa tempat, dan Felix berada di tengah pusaran yang baru saja terbentuk.
Keesokan harinya, Felix dan Beomgyu tetap melanjutkan pekerjaan mereka dengan profesional. Mereka tidak menunjukkan tanda-tanda ketegangan di hadapan para klien, meskipun di balik senyuman dingin Felix, ada kegelapan yang terus menghantui pikirannya.
Namun, malam kedua pekerjaan mereka di kota itu membawa masalah baru.
Setelah selesai dengan pemotretan hari itu, Felix dan Beomgyu memutuskan untuk keluar dari hotel dan menjelajahi kota untuk sejenak bersantai.
Namun, di salah satu sudut jalan yang sepi, mereka merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Bau darah dan ketegangan bercampur dengan udara malam.
Beomgyu tiba-tiba berhenti, telinganya menangkap suara halus dari kejauhan. “Felix… kau merasakannya?”
Felix mengangguk, pandangannya waspada. “Ada sesuatu yang salah.”
Ketika mereka melangkah lebih jauh ke dalam lorong gelap, mereka melihat sekelompok vampir berdiri mengelilingi seorang pria muda. Wajah pria itu pucat, dan matanya dipenuhi ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibawah Cahaya yang Sama
Manusia SerigalaBangchan, pemuda pengusaha elektronik yang sukses, ia adalah sosok werewolf dan seorang alpha. Felix, seorang fotografer. Ia adalah sosok vampir, raut wajahnya yang dingin, dia tidak peka terhadap perasaannya karena telah lama mati. Mereka sepert...