takdir mutlak

3 3 0
                                    

Pada gelap nya malam yang di temani gemuruh ombak laut istana gonsa, seperti buih yang terombang ambing dalam ketakutan dan ketidak pastian. Para pangeran, menteri, dan orang-orang penting kerajaan telah berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan kekuatan mereka, namun keadaan semakin tak terkendali. Raja yang masih terbaring sakit dan tidak bisa memimpin, meninggalkan para pangeran dalam situasi yang sangat sulit. Dengan adanya ancaman dari beberapa kerajaan sekaligus, para penasihat kerajaan dan menteri mulai kebingungan.

Suasana dalam ruang rapat istana sangat tegang. Namjoon, sebagai pangeran tertua, berusaha menjaga ketenangan dan mengarahkan diskusi. "Kita tidak bisa menghindari perang ini," katanya dengan suara berat. "Ini adalah kenyataan yang harus kita hadapi. Kerajaan Gonsa telah membuat banyak musuh, dan sekarang mereka datang untuk membalas dendam."

Suga, yang biasanya tenang, kali ini tampak lebih gelisah. "Kita harus menyiapkan strategi pertahanan yang kuat. Mereka bukan hanya satu kerajaan, tetapi beberapa kerajaan bersatu. Ini bukan pertempuran biasa."

Jin, dengan keahliannya dalam urusan logistik dan diplomasi, menambahkan, "Kita kehabisan waktu. Persediaan kita menipis, dan kekuatan militer kita tersebar tipis di berbagai wilayah. Kita harus mengkonsolidasikan pasukan dan mempersiapkan benteng pertahanan utama."

Namun, di tengah diskusi serius ini, Jongsuk berdiri dan mulai berbicara dengan nada tenang namun tegas. "Kita sudah tahu bahwa peperangan ini tak bisa dihindari. Namun, ada cara untuk menaklukkan musuh dengan cepat," katanya, sambil berjalan mengitari meja rapat, menarik perhatian semua yang hadir.

Para pangeran dan menteri mulai memperhatikan Jongsuk dengan serius. "Aku telah mengamati pergerakan mereka. Mereka mengandalkan kekuatan konvensional dan jumlah pasukan besar. Tapi kita, kerajaan Gonsa, memiliki teknologi dan fasilitas perang yang jauh lebih canggih," lanjut Jongsuk, suaranya terdengar percaya diri.

"Jika kita fokus pada teknologi modern yang kita miliki, khususnya persenjataan canggih dan alat perang masa depan, kita bisa menciptakan gelombang serangan balik yang mematikan. Kita tidak harus melawan mereka dalam jumlah besar, tapi kita bisa menargetkan kelemahan mereka dengan serangan presisi."

Raja yang terbaring di tempat tidur, mendengarkan dari kejauhan, meski sakitnya masih terasa, tampak terkesan dengan kecerdasan Jongsuk. Sementara para pangeran, yang awalnya penuh keraguan, mulai merasakan keyakinan tumbuh dalam diri mereka.

Hoseok mencoba menyuarakan sedikit keberatannya, "Tapi, bagaimana jika mereka sudah mempersiapkan serangan balik untuk teknologi kita? Mereka bisa saja mengetahui kelemahan sistem kita." Namun, Jongsuk dengan cepat menjawab, "Aku sudah memikirkan itu. Aku sudah menyiapkan beberapa modifikasi pada sistem kita. Percayalah, kita masih memiliki keunggulan teknologi."

Jungkook dan Jimin, meski ragu, akhirnya setuju. Mereka tahu bahwa mereka tidak punya banyak pilihan. Kerajaan Gonsa sudah berada di bawah ancaman langsung. Mereka harus bertindak cepat atau akan dilumat oleh pasukan gabungan dari kerajaan-kerajaan musuh.

"Baiklah, kita akan mengikuti strategi ini," kata Namjoon akhirnya, dengan pandangan penuh tanggung jawab. "Jongsuk, kau akan memimpin tim untuk mempersiapkan teknologi dan peralatan tempur kita. Kita harus siap dalam hitungan hari."

Pertemuan berakhir dengan keputusan bulat untuk menghadapi ancaman ini dengan semua kekuatan yang mereka miliki. Para pangeran, yang biasanya penuh dengan perdebatan kecil, kini bersatu untuk menghadapi perang besar yang sudah di depan mata.

Di tengah kekacauan ini, Tanie menjadi pusat perhatian. Kondisi kerajaan yang memburuk membuat semua orang di istana mengkhawatirkannya. Sebagai dewi, kehadirannya dianggap sangat penting untuk keseimbangan kerajaan. Para penasihat istana dan pangeran memutuskan untuk mengurung Tanie di dalam kamarnya demi keselamatannya. Mereka tidak ingin dia terjebak dalam bahaya yang semakin mengancam kerajaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

one girl for seven lordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang