pewarna bibir

57 29 1
                                    

"AAAA, kenapa mereka begitu menyebalkan!" teriak Tanie, meremas rambutnya dengan frustrasi.

Kira, berusaha menenangkan Tanie, berkata, "Nyonya, sudah lah, mereka masih muda. Belum bisa bersikap se-dewasa yang nyonya harapkan."

Tanie menatap Kira dengan tajam, lalu mengerutkan keningnya. "Tunggu, maksudmu... mereka melakukan hal itu kepadaku? Memelukku? Menciumku? Membuka bajuku?"

"Stop, Nyonya! Aku mengerti!" sela Kira, wajahnya memerah.

"Baiklah, jika kamu mengerti. Apakah itu yang disebut masih muda dan belum dewasa? Oh Kira, andai kau tahu betapa memalukannya ini. Kenapa aku bisa membiarkannya terjadi?" keluh Tanie, suara penuh penyesalan.

Kira memegang bahu Tanie, berusaha memberi dukungan. "Apa yang Anda khawatirkan? Anda adalah istrinya. Itu sudah menjadi hal yang lumrah, Nyonya. Dan itu bukan kesalahan."

"Aku ini masih kecil! Aku merasa malu pada diriku sendiri ketika aku melakukannya!" jawab Tanie, dengan nada putus asa.

Kira pun pergi ke ruangan pakaian di kamar Tanie dan membawa sesuatu yang ditunjukkan kepada Tanie.

"Apa ini?" tanya Tanie sambil memandang benda itu dengan penuh rasa ingin tahu.

Kira menjawab dengan malu, "Ini adalah lipstik khusus, untuk meningkatkan kepercayaan diri Nyonya. Aku yakin, ketika Nyonya memakainya, Nyonya akan sangat percaya diri."

Tanie mengerutkan dahi. "Tunggu, ini bukan jebakan, kan? Di mana aku bisa dihipnotis, kemudian melakukan apapun tanpa sadar?"

Kira, tampak bingung, menjawab, "Tentu saja tidak, Nyonya. Ini hanya pemerah bibir biasa."

Dengan ragu, Tanie mengangguk. "Kapan sebaiknya aku menggunakan lipstik ini?"

"Ketika Anda mulai merasa tidak percaya diri dan ingin terlihat cantik," jawab Kira.

"Baiklah," ucap Tanie dengan senyuman jahatnya.

Pembicaraan mereka terhenti saat seseorang mengetuk pintu kamar Tanie. Kira segera membukanya.

Tanie yang masih di kasur hanya melihat Kira berbicara dengan salah satu prajurit. Ketika para prajurit itu pergi, Kira menghampiri Tanie.

"Nyonya, Anda harus bersiap, akan ada rapat besar dalam satu jam," katanya.

"Rapat besar? Apa itu?" tanya Tanie, merasa khawatir.

Dengan raut wajah sedih, Tanie segera bersiap menghadiri rapat itu.

"Kira, aku ingin bersiap sendiri. Simpan saja gaun yang akan aku pakai dan pergilah," seru Tanie.

"Baiklah, Nyonya," jawab Kira, pergi dengan patuh.

Tanie memasang semua pakaian dan aksesorisnya, lalu menggunakan lipstik pemberian Kira. "Aku akan terlihat percaya diri dengan lipstik ini," pikirnya.

Segera, Tanie pergi ke luar kamarnya, di mana Kira dan beberapa prajurit menunggunya.

Dengan percaya diri, Tanie bersandar pada gorden merah di kamar, menatap semua orang dengan tajam dan bertanya, "Apa aku terlihat seksi?"

Dengan percaya diri, Tanie bersandar pada gorden merah di kamar, menatap semua orang dengan tajam dan bertanya, "Apa aku terlihat seksi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
one girl for seven lordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang