Putih tidak selalu suci, hitam pun tidak selalu kotor. Dalam kalimat sederhana itu, terdapat rahasia besar dalam dua dimensi. Dimana selama ini kau melihatnya hanya satu.
Membingungkan.
Jimin sendiri tidak bisa lekas mendapat titik terangnya.
Gadis...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
— Egois, sudah cukup. Bagaimanapun, tidak ada hak dan tidak ada jalan. Berhenti, merengkuh ketenangan. Untuk aku, dia, dan semua orang ..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Musim dingin telah lama selesai, musim semi sudah lebih daripada rampung. Enam bulan berlalu dengan teramat cepat, kini Korea tengah dilanda teriknya matahari. Musim panas sedang berada di titik suhu tertinggi, tapi udara sore masih cukup bisa dinikmati.
Seperti musim dingin yang telah terlewat, Han Jimin yang dulu pun turut hilang. Selayak musim semi yang sudah sempurna, kini Han Jimin pun berhasil menjadi sesuatu yang lain.
Tidak ada lagi baby pink, coklat menjadi yang terpilih dalam rangka —kalian bisa menyebutnya— buang sial, sejak sekitar lima bulan lalu. Undercut yang diambil, membuat wajahnya nampak jauh lebih tegas, menguras habis kesan cute yang menjadi khas seorang Han Jimin.
Han Jimin berubah, benar. Lebih dari sekedar penampilan, datar tanpa senyuman yang tertampil di seraut wajahnya nyaris sepanjang waktu ..membuatnya berkali-kali lipat terlihat dominan, dan sangat berwibawa.
Bahkan ketika di dalam HanBrewery Co, seluruh karyawan menjulukinya sebagai ..CEO muda yang berkharisma, kelewat keren, dan sangat tampan tentunya. Hanya saja tanpa senyuman, dia menjadi terlihat sedikit dingin.