Putih tidak selalu suci, hitam pun tidak selalu kotor. Dalam kalimat sederhana itu, terdapat rahasia besar dalam dua dimensi. Dimana selama ini kau melihatnya hanya satu.
Membingungkan.
Jimin sendiri tidak bisa lekas mendapat titik terangnya.
Gadis...
Seperti biasa, akan aku pisahkan antara areapsycho sama area amannya. So, enjoy aja yeorobun..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
— Putih dan hitam itu berbeda, meskipun selama ini kalian melihat kami hanya satu ..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kebiasaan! Tidakkah Oppa mencemaskankusendirian di rumah malam-malam begini, huh?"
Namjoon meringis, rajukan serius di seberang tentu saja membuatnya merasa bersalah. Sejujurnya ia sudah berada dalam perjalanan pulang —usai dari suatu pekerjaan penting, seperti biasa di hari weekend— bahkan hanya tertinggal beberapa meter akan memasuki jalan perumahan Sejongno-dong. Tetapi panggilan mendadak dari seseorang, mengharuskannya kembali memutar arah laju mobil. Namjoon masih memiliki naluri kemanusiaan, tentu saja tidak bisa mengabaikannya begitu saja.
"Maaf, ya? Aku masih memiliki urusan kecil. Aku berjanji ini tidak akan lama. Aku akan segera pulang setelah menyelesaikannya."
Terdengar dengusan kasar di seberang, berlanjut rengekan —seperti ingin menangis. Tahu sekali gadis itu tidak sungguh menangis. Tetapi satu yang pasti, Boyoung kesal setengah mati. Maka Namjoon perlu menawarkan sogokan —makanan, tentu saja. Sampai pada akhirnya gadis itu menyetujui —teramat terpaksa, pun masih merajuk dengan menekan ..
"Pukul sepuluh, sudah harus di rumah. Jika tidak, lihat saja. Oppa tidur di luar!"
Astaga.. sudah seperti akan dihukum istri saja. Padahal Namjoon masih belum memiliki kekasih, ehe..
Laju Hyundai silver itu memasuki salah satu jalan di daerah Myeongnyun ga-dong. Jalanan ini ramai ketika siang, dan biasanya akan sepi saat malam —sekalipun kini masih belum genap pukul delapan. Di sepanjang jalan tiada satupun kendaraan yang berpapasan dengan Namjoon, hingga sebuah Hyundai putih yang terparkir di tepi jalan ternotice —target Namjoon.
Namjoon berhenti di belakangnya, berlalu keluar dari mobil. Mengitari body Hyundai putih itu untuk sampai di depan, dimana kap mobil terbuka dan seorang gadis tengah berkutat pada mesin mobil —barangkali masih berusaha sendiri mencari masalahnya.
