Putih tidak selalu suci, hitam pun tidak selalu kotor. Dalam kalimat sederhana itu, terdapat rahasia besar dalam dua dimensi. Dimana selama ini kau melihatnya hanya satu.
Membingungkan.
Jimin sendiri tidak bisa lekas mendapat titik terangnya.
Gadis...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
— Selesai. Semua sudah berada di jalan masing-masing, dan dalam versi yang terbaik ..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Usai menyelesaikan makan malam, Jimin berpamit pulang, berlalu Seora dan Jungkook membersihkan diri masing-masing. Yeah.. masing-masing, sebab Jungkook perlu cepat, katanya masih memiliki pekerjaan penting —agaknya akan lembur di ruang kerja pribadinya.
Seora mengambil giliran terakhir membersihkan diri, dan kini —jarum jam telah melewati angka sepuluh— Seora tengah berkutat dengan rentetan body care dan skin care di depan cermin, dimana tubuh masih berbalut bathrobe.
Drrt!*
Getar disertai dering panjang handphone di atas nakas, sontak menarik atensinya tuk menoleh. Pun tungkai bergegas mendekat, menyahuti benda persegi itu dan menerima panggilan tanpa melihat siapa sang pemanggil.
"Yeoboseyo?" Ujarnya selagi langkah kembali menuju meja rias, mengapit handphone dengan bahu dan sisi kepala —Seora teramat fokus dengan skin care-nya.
📱: Ra-ya, bisa tolong ambilkan handphone-ku? Ada di saku celana kerjaku yang tadi, di dalam kamar mandi.
Itu Jungkook.
"Ya, tunggu sebentar. Aku akan mengambilnya." Menjeda sejenak perawatan rutinnya, Seora bergegas menuju kamar mandi —usai memutuskan panggilan dan meletakkan handphone di atas meja rias.
Seora menyahuti celana bahan hitam yang tergantung rapi di towel rail. Saku kanan kosong, dan ketika tangan beralih merogoh yang sebelah kiri ..ia mengernyit tajam, mendapati sesuatu yang bukan persegi pipih.
Begitu tangan kembali ditarik cepat dan menampilkan sebuah kotak berwarna biru tua, Seora total membelak. Pun secepat otaknya telak tercerahkan, Seora berujung menepuk kening —tidak habis pikir dengan lambatnya kinerja otak sendiri.
Tentu saja. Jungkook menelpon dengan apa jika dia meminta Seora mengambilkan handphone-nya?
Jungkook memang kaya, tapi jika menurutnya tidak penting..Jungkook tidak akan membuang uangnya. Dalam arti, satu handphone sudah cukup.