Putih tidak selalu suci, hitam pun tidak selalu kotor. Dalam kalimat sederhana itu, terdapat rahasia besar dalam dua dimensi. Dimana selama ini kau melihatnya hanya satu.
Membingungkan.
Jimin sendiri tidak bisa lekas mendapat titik terangnya.
Gadis...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
— Kabar buruk membuat menggila, tetapi hanya dengan menatap matanya ..seketika hati luluh. Sudah bisakah itu disebut sebagai cinta yang sebenarnya? ..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"YAAK! SHIN JUNGKOOK BAJINGAN!! KELUAR KAU!"
Gedoran brutal peluap emosi yang terlalu lama mendapat jawaban, terlebih pintu utama yang terkunci menghabiskan kesabaran Sejeong. Tidak ada waktu lebih tuk menunggu, dan tidak ada opsi yang bisa dilakukan.
BRAKH!*
Kekuatan ganda yang dilepaskan, menghempaskan pintu menjulang itu membentur dinding di kedua sisi. Dimana para penghuni yang terpanggil sebab keributan yang dibuat Sejeong berada di pertengahan jalan masing-masing menuju pintu utama, dan kompak bagaimana mereka membelak begitu dobrakan menampilkan presensi 'nyonya Shin'(?).
Emosi yang tak lagi terbendung telak membutakan Sejeong, tiada segan atau bahkan pertimbangan bagaimana ia mengangkat senjata dan melepaskan begitu banyak amunisi ke arah pribadi yang berdatangan. Yang tak siap jelas menjadi korban, yang sigap menyadari situasi tuk segera mencari senjata perlindungan pun banyak yang terlambat. Para penjaga laki-laki bahkan maid, banyak yang terkapar dengan simbah darah di berbagai tempat luka tikam timah panas itu. Disela langkah maju —masuk semakin dalam, Sejeong banyak sekali menumbangkan banyak korban. Terlepas dari hanya sekedar terluka, sekarat hingga telak mati di tempat. Sejeong total menulikan diri dari peringatan-peringatan intens ..
Se-ya, berhenti!
Keributan di dalam mansion utama mengundang para penjaga yang berada di 'tempat istirahat' nya turut berdatangan, sedikit siap dengan senjata di tangan. Seorang penjaga laki-laki, memanfaatkan kelengahan Sejeong yang hanya fokus ke depan. Dia berlari menerjang gadis itu lalu tanpa pertimbangan —
Blesh!*
"AAKH!"
Efek kejut serta nyeri tikaman dalam di pinggang belakang melepaskan pekik nyaring Sejeong. Suatu adegan tak terduga —bahkan oleh beberapa penjaga dan maid, bertepatan sekali dengan munculnya Jungkook dari pintu ruang bawah tanah.