Luna Bailey terjebak dalam skandal lama yang menyeruak ke publik. Tuduhan anonim bahwa ia pernah menjadi pembully viral, diperparah oleh sorotan fans fanatik Joe, idol pria yang menjadi lawan mainnya dalam film terbaru.
Di tengah krisis, masa lalu L...
Kini kandungan Luna telah memasuki minggu ke-38, dan perutnya yang membesar terlihat jelas, membentuk lengkungan yang cantik dan penuh harapan.
Tubuhnya terlihat lebih berisi, dengan pipi yang sedikit merona, memberikan kesan bahwa ia sedang bersinar. Rasa lelah yang sering menyertainya seolah tertutupi oleh semangat yang berkobar dalam dirinya. Setiap gerakan yang dilakukannya terasa lebih lambat dan penuh arti, sementara perutnya berisi kehidupan baru yang selalu membuatnya tersenyum. Luna merasa bahwa dia telah melakukan yang terbaik selama masa kehamilan ini, menjaga kesehatan dan kebahagiaannya agar bayi dalam kandungannya tumbuh dengan baik. Meski berat, setiap langkah yang diambilnya terasa penuh makna. Luna telah berusaha menjaga kesehatan selama kehamilan ini, dan kini, saat memasuki fase akhir, ia merasa semangat bercampur dengan sedikit kecemasan.
Ketika sedang bersantai di rumah, tiba-tiba teleponnya berdering ternyata itu dari Dini, Asistennya. Luna mengangkatnya dengan penuh kerinduan.
“Luna! Ada yang harus kau lihat!” suara Dini terdengar panik.
“Ada apa?” Luna penasaran.
“Foto kamu tersebar di Twitter!” Dini melanjutkan tanpa memberi kesempatan Luna untuk bertanya lebih lanjut.
Luna merasakan dadanya mulai berdebar. “Foto? Apa maksudmu?”
Dini melanjutkan, “Kau terlihat sedang belanja di supermarket, dan… perutmu… itu sangat terlihat!”
Luna terdiam, hatinya berdegup kencang. Dini tidak memberi waktu untuk bertanya lebih lanjut sebelum melanjutkan, “Aku sudah mengirimkan tautan berita. Kau perlu lihat sekarang!”
Dengan tangan yang sedikit bergetar, Luna membuka Twitter. Ketika ia melihat foto-foto itu, rasa terkejutnya semakin menjadi-jadi. Di layar, terdapat foto dirinya dengan perut buncit, mengenakan gaun santai yang nyaman, sedang memilih sayuran di rak. Namun, bukan hanya penampilannya yang mencuri perhatian.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seketika Luna merasa seperti ada beban berat memukul kepalanya. Luna merasakan darahnya berdesir, dan jantungnya berdetak kencang. Berita ini bisa menjadi bumerang bagi kariernya, yang telah ia bangun dengan susah payah. Berita panas seperti ini hanya akan memicu rasa penasaran publik dan media.
“Dini, ini bisa jadi masalah besar,” Luna berkata, suaranya bergetar, berusaha menahan air mata yang mulai menggenang. Kini Luna ketakutan.
“Aku tahu, Luna. Foto itu sudah di hapus oleh pengunggahnya, tapi sudah banyak yang membagikannya bahkan akun gosip pun sudah menyebarkan beritanya, dan sekarang kita harus segera mengambil langkah untuk menjelaskan ini sebelum semakin ramai. Mungkin kau perlu mengeluarkan pernyataan resmi,” Dini memberi saran, suaranya panik namun penuh keprihatinan.
“Benar. Sepertinya Aku perlu merencanakan apa yang harus aku sampaikan,” Luna menjawab, sambil merasakan gelisah yang menyelimuti dirinya. Dalam benaknya, ia berjuang untuk menemukan cara terbaik untuk melindungi anaknya. Di satu sisi, ia ingin melindungi anaknya dari sorotan publik yang keras, tetapi di sisi lain, ia tidak bisa membiarkan rumor ini beredar tanpa penjelasan.
“Kita bisa minta bantuan tim PR untuk menyiapkan pernyataan,” lanjut Dini, berusaha memberikan harapan di tengah kepanikan.
“Aku tahu, tetapi… apakah aku siap menghadapi semua ini?” Luna merasakan kepedihan yang mendalam. Rasa cemas dan khawatir berbaur dengan rasa marah. Kenapa foto ini bisa tersebar? Apakah privasinya sudah sepenuhnya hilang?
Dengan rasa cemas yang semakin membara, Luna tahu bahwa keputusan yang akan diambilnya dalam beberapa hari ke depan akan sangat menentukan masa depannya, dan masa depan anaknya. Ia berjanji dalam hati bahwa tidak akan membiarkan apapun menghalanginya untuk menjadi ibu yang baik bagi anaknya.
“Luna, apapun yang terjadi, aku ada di sini untukmu,” Dini menambahkan, suaranya menenangkan.
Dengan tekad yang baru, Luna mengangguk pelan. “Terima kasih, Aku tidak tau bagaimana kalau tidak ada kamu, Aku akan berusaha sekuat tenaga. Ini adalah anakku, dan aku tidak akan membiarkan siapapun merusaknya.”
Luna kemudian menutup telepon, bertekad untuk menghadapi tantangan yang ada di depannya. Ia tahu bahwa kehadiran anaknya adalah segalanya, dan apapun yang terjadi, ia akan melindunginya dengan segenap hati.
Setelah melalui malam yang penuh kecemasan dan diskusi dengan Dini, manajemen Luna akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan pernyataan resmi. Dalam pernyataan tersebut, mereka ingin memberikan kejelasan tentang situasi yang sedang dihadapi Luna, serta melindungi privasi sang aktris.
---
Pernyataan Resmi Manajemen Luna Bailey
Dengan penuh rasa syukur dan bahagia, kami ingin mengkonfirmasi bahwa Luna Bailey saat ini sedang hamil dan tengah menunggu waktu untuk melahirkan. Kehamilan ini merupakan sebuah berkah yang sangat dinantikan oleh Luna.
Namun, kami ingin menegaskan bahwa terkait dengan identitas ayah bayi tersebut adalah masalah privasi yang kami mohon agar dihormati oleh semua pihak. Luna adalah seorang individu yang berhak atas kehidupan pribadinya, dan kami meminta agar semua orang memahami dan menghormati keputusannya.
Kami berterima kasih kepada para penggemar dan media yang terus mendukung Luna dalam perjalanan ini. Kami akan memberikan update lebih lanjut ketika waktu memungkinkan.
Terima kasih.
---
Setelah pernyataan itu dirilis, Luna merasakan beban yang sedikit lebih ringan di pundaknya. Meskipun dia tahu bahwa akan ada banyak pertanyaan dan spekulasi, langkah ini setidaknya memberi kejelasan dan membela hak privasinya.
Malam itu, meski situasi di luar masih ramai, Luna merasa lebih tenang. Ia tahu bahwa apapun yang terjadi, ia akan berjuang untuk melindungi bayi yang ada di dalam perutnya. Kehidupan barunya sebagai seorang ibu telah dimulai, dan ia tidak akan membiarkan apapun menghalanginya untuk menjadi orang tua yang baik.