Boundaries of Love

30 18 1
                                    

Di sebuah rumah besar yang dihuni keluarga Jang, seorang gadis bernama Jang Wonyoung duduk termenung di kamarnya. Dalam hatinya, ia menyimpan perasaan yang seharusnya tidak boleh ada: perasaan cinta pada kakak tirinya, Sunghoon.

Sunghoon adalah anak dari istri baru ayahnya, Choi Sora, dan mereka baru menikah beberapa bulan lalu. Di awal, Wonyoung menganggap Sunghoon hanya sebagai kakak tiri yang biasa, tapi perlahan, perhatian dan kebaikan Sunghoon membuatnya jatuh cinta. Namun, Sunghoon sudah memiliki pacar bernama Anna, seorang gadis cantik yang baik hati.

Suatu hari, Sunghoon mengetuk pintu kamar Wonyoung.

"Wonyoung, kamu di dalam?" tanya Sunghoon dari balik pintu.

"Ya, kak. Masuk saja," jawab Wonyoung, berusaha menyembunyikan perasaannya.

Sunghoon masuk dan duduk di tepi tempat tidur Wonyoung. "Ada sesuatu yang ingin kubicarakan. Aku tahu ini aneh, tapi... belakangan ini, aku merasa nyaman setiap berada di dekatmu."

Wonyoung menunduk, merasa berdebar. "Benarkah? Tapi... bagaimana dengan Anna?"

Sunghoon menghela napas. "Aku tahu ini salah, tapi aku tidak bisa menyangkal perasaan ini. Aku merasa lebih hidup saat bersamamu, Wonyoung."

Wonyoung menatap Sunghoon dengan ragu. "Kak, kita tidak boleh begini. Ayah akan marah jika tahu."

"Tapi aku nggak bisa berpura-pura lagi, Wonyoung," kata Sunghoon pelan, lalu tanpa sadar meraih tangan Wonyoung dan menggenggamnya erat.

Mereka berdua terdiam, seolah waktu berhenti. Hubungan mereka pun mulai berkembang menjadi lebih dari sekadar kakak-adik tiri. Setiap kali ada kesempatan, mereka bertemu secara diam-diam, menghabiskan waktu bersama tanpa sepengetahuan Anna atau orang tua mereka.

---

Namun, hubungan terlarang itu tak bisa terus-menerus disembunyikan. Suatu malam, ayah Wonyoung, Jang Daon, merasa curiga. Ia sering melihat Sunghoon dan Wonyoung menghabiskan waktu bersama lebih dari sekadar saudara tiri.

Ketika Daon kembali ke rumah lebih awal dari biasanya, ia mendapati Sunghoon dan Wonyoung di ruang tamu. Mereka terlihat begitu dekat, dengan tangan Sunghoon melingkar di pinggang Wonyoung. Daon mendekati mereka dengan wajah penuh amarah.

"Apa yang sedang kalian lakukan?" tanya Daon dengan nada tajam.

Wonyoung terkejut dan langsung melepaskan pelukan Sunghoon. "Ayah... ini... ini tidak seperti yang Ayah pikirkan," ucap Wonyoung gugup.

"Tapi kelihatannya jelas sekali, Wonyoung," Daon menyela dengan mata tajam. "Kalian pikir ayah bodoh? Ayah tahu ada sesuatu di antara kalian!"

Sunghoon mencoba menjelaskan. "Ayah, ini hanya..."

Daon menggeleng dengan tegas. "Tidak ada alasan! Apa kalian tidak menyadari betapa salahnya ini? Kalian adalah keluarga! Kalian harus menjaga batas!"

Wonyoung terdiam, air matanya mulai mengalir. Ia tahu bahwa semua ini salah, tapi perasaannya pada Sunghoon terlalu dalam.

"Ayah, aku mencintainya," kata Wonyoung lirih.

Daon menatap Wonyoung dengan mata kecewa. "Kalian harus berpisah. Jika kalian benar-benar peduli pada keluarga ini, kalian akan menghentikan semua ini sekarang."

Sunghoon dan Wonyoung saling berpandangan, menyadari bahwa keputusan itu harus mereka terima. Meski terasa berat, mereka tahu bahwa hubungan mereka akan membawa lebih banyak luka daripada kebahagiaan.

---

Akhirnya, mereka sepakat untuk berpisah. Sunghoon kembali menjalin hubungan baik dengan Anna dan menjaga jarak dari Wonyoung. Wonyoung sendiri berusaha mengikhlaskan perasaannya dan menjalani hidupnya dengan harapan bahwa suatu hari ia bisa melupakan Sunghoon.

Namun, kenangan bersama Sunghoon tetap melekat di hati Wonyoung, menjadi kenangan yang takkan pernah ia lupakan, sekalipun harus tetap terpendam dalam ingatan tanpa pernah terulang kembali.

S E L E S A I

SNAPSHOTS IN TIME • JANGKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang