Di sebuah kota yang dipenuhi dengan gemerlap lampu dan suara riuh pengunjung, Jang Wonyoung berdiri di tepi jendela apartemennya. Dapat terlihat keremangan senja di luar, dengan langit yang berubah warna menjadi ungu dan oranye. Hari ini adalah hari istimewa baginya-hari di mana ia akan bertunangan dengan Park Sunghoon, pria yang sudah ia kenal sejak kecil.Wonyoung dan Sunghoon tumbuh bersama di lingkungan yang sama, berbagi banyak kenangan-mulai dari permainan di taman hingga rahasia kecil yang mereka simpan di antara satu sama lain. Meskipun hubungan mereka selalu dipenuhi dengan kejenakaan dan tawa, Wonyoung merasa bahwa ada sesuatu yang lebih dalam di antara mereka, sesuatu yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Ketika jam menunjukkan pukul enam, Wonyoung menatap cermin dengan gugup. Ia mengenakan gaun putih sederhana yang memperlihatkan pesonanya. Saat itu, ada ketukan di pintu. Jantungnya berdebar kencang. Dengan satu napas dalam, ia membuka pintu dan menemukan Sunghoon berdiri di sana, mengenakan jas hitam yang membuatnya terlihat lebih matang.
"Wow, kau terlihat sangat cantik," ujar Sunghoon, senyumnya membuat Wonyoung merasa tenang.
"Terima kasih. Kau juga terlihat sangat tampan," balas Wonyoung, berusaha menahan rasa malu yang menyelimuti wajahnya.
Mereka menuju lokasi acara, sebuah taman kecil yang dikelilingi bunga-bunga yang bermekaran. Keluarga dan teman-teman terdekat mereka sudah menunggu, memberikan nuansa hangat dan penuh cinta. Dalam momen tersebut, Wonyoung merasakan harapan dan kebahagiaan menyelimuti hatinya.
Setelah serangkaian ucapan dan doa, saatnya bagi Sunghoon untuk mengenakan cincin tunangan di jari Wonyoung. Dengan tangan yang sedikit bergetar, ia memasangkan cincin itu dan menatap matanya dengan penuh arti. "Aku berjanji akan selalu ada untukmu, tidak peduli apa pun yang terjadi," ucap Sunghoon dengan tulus.
Air mata bahagia mengalir di pipi Wonyoung. "Aku juga berjanji akan selalu mencintaimu, Sunghoon."
Mereka kemudian berpelukan, merasakan kehangatan satu sama lain. Di tengah tawa dan sorakan dari keluarga dan teman-teman, Wonyoung dan Sunghoon merasakan bahwa hidup mereka akan segera memasuki babak baru yang penuh dengan tantangan dan kebahagiaan.
Saat malam tiba, langit berbintang memayungi mereka, menciptakan suasana magis. Wonyoung dan Sunghoon duduk di bangku taman, berbagi cerita dan mimpi mereka. Dalam detik-detik itu, mereka menyadari bahwa cinta mereka bukan hanya tentang kebersamaan, tetapi juga tentang saling mendukung dan tumbuh bersama.
Keduanya sepakat, pernikahan bukanlah akhir dari kisah mereka, tetapi sebuah awal dari petualangan baru yang penuh warna dan tak terduga. Mereka berdua berjanji untuk tidak hanya menjadi pasangan, tetapi juga sahabat seumur hidup.
Dan di sinilah mereka, dua jiwa yang telah bertunangan, siap menjelajahi dunia bersama, dengan cinta di ujung jari mereka.
S E L E S A I
KAMU SEDANG MEMBACA
SNAPSHOTS IN TIME • JANGKKU
Novela Juvenil"Bayangkan setiap bab seperti satu foto, masing-masing dengan cerita, warna, dan emosinya sendiri. 'Snapshots in Time' menghadirkan kisah-kisah yang berdiri sendiri, namun masing-masing meninggalkan gema, mengingatkan kita akan momen berharga dalam...