bab 27 | the truth 2

842 90 8
                                    

Hari ini merupakan hari terakhir UAS mulai besok sudah memasuki masa libur panjang setelah satu semester mereka berkutat dengan hectic nya dunia perkuliahan.

Lusa mereka berempat akan berangkat trip ke labuan Bajo untuk merefresh otak dan pikiran mereka biar ga stres katanya.

Salsa sedang menunggu di kantin seorang diri, UAS nya sudah rampung sejak setengah jam yang lalu. Dia sedang menunggu yang lain tadi Salsa sudah menghubungi Bila dan barusan Bila bilang dia sudah otw ke kantin, sedangkan yang dua lainnya masih belum ada balasan mungkin masih belum selesai.

Mereka janjian untuk singgah sebentar di markas untuk membicarakan kegiatan trip mereka lusa nanti.

"KAK SALSA". Panggil Bila sambil mengguncangkan bahu Salsa pelan dan berhasil mengejutkan Salsa yang tengah fokus dengan ponselnya.

"Astagfirullah".

"Bila ngagetin aja bocah". Ujar Salsa sambil mengelus dadanya yang berdegup kencang karena keterkejutannya.

"Hehe serius banget".

"Lagi cari referensi outfit". Sahut Salsa

"Oh iya aku juga bingung nih pake outfit yang gimana, blm packing juga".

"Sama hahaha".

"Aku beli minum dulu kak". Salsa mengangguk kemudian Bila bangkit untuk membeli minum dan meninggalkan Salsa seorang diri di tempatnya.

Tak lama setelah itu Bila kembali ke tempatnya tadi Sambil membawa es kopi di tangan kanannya.

"Aku udah ngebayangin deh kak nanti disana bakal sebagus apa jadi ga sabar".

"Kamu kan mau lihat komodo katanya kan".

"Iya kapan lagi kan kita lihat salah satu keajaiban dunia dan cuma ada di Indonesia".

"Jadi santapannya sekalian mau gak?". Ledek Salsa

"Iiihhhh kak Salsa tega banget, masa cewek seimut aku jadi santapan komodo, kak Aro aja tuh yang kadang otaknya kurang satu ons".

"Hahahahaha". Salsa tertawa ngakak mendengar celetukan Bila tentang Aro. Memang si Aro ini kadang tingkahnya di luar prediksi menjurus ke aneh sebenarnya.

Saat mereka berdua masih asik tertawa kehadiran dua makhluk aneh menginterupsi tawa mereka.

"Asik pada ngetawain apa si?". Ujar Lian yang langsung mengambil tempat duduk di samping Salsa.

"Pengen tau aja lu". Jawab Salsa yang masih terus fokus dengan ponselnya.

"Kabar bahagia tuh harus dibagi". Aro menimpali.

"Orang kita lagi ngetawain kak Aro". Celetuk Bila polos.

"Kenapa jadi aku bil".

Salsa hanya menunduk menahan tawanya.

"Kak Aro aneh".

"Ga usah ketawa lu Sal". Omel Aro karena melihat Salsa yang terus menahan tawanya.

"Lah kenapa jadi gua".

"Kenapa sih?". Tanya Lian kepada Salsa dan Salsa hanya menggeleng kecil sebagai jawaban. Salsa menarik nafasnya dalam kemudian menghembuskannya perlahan untuk meredakan tawanya. Bila ini memang jika sudah meroasting orang ada saja kalimat ajaibnya.

"Lu mau pada makan dulu?". Ujar Salsa mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Iya ngisi perut dulu gua". Aro berdiri dari duduknya.

"Bila udah makan?". Tanya Aro kemudian

"Si bila doang yang ditanya". Ledek Lian.

"Apasih lianjing".

Belum Terlambat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang