3 HARI

19 3 1
                                    

POV DIKA
Jumat 02 Oktober 2020

aku tidak mengerti, tapi sejak malam itu bisma terlihat lain, terlihat sangat suram. Bahkan ia tidak masuk kelas hari ini.

Aku belum pernah melihat bisma seperti ini, jadi kuputuskan melihat nya sepulang kelas nanti.

Sebenarnya aku khawatir. Bisma yang ku kenal sangat sulit untuk didekati. Lantas mengapa ia begitu terpuruk. Jauh lebih terpuruk ketika pierre meninggal

Apa karna Azka? Aku tidak tau hubungan apa yang terjalin antar keduanya, setauku bisma tidak menemui siapapun semenjak sepeninggal pierre.

Bahkan pierre adalah satu satunya orang terdekat Bisma, jadi kapan ia bertemu azka?

Pertanyaan itu tidak akan ku tanyakan pada Bisma, mengingat kondisi nya yang sekarang akan sangat sulit bagiku bahkan hanya untuk berbicara dengan nya

***

Aku menemui bisma di rumah nya, seperti biasa rumahnya terlihat kosong, hanya ada bibi pengurus rumah yang sedang bersiap untuk pulang.

"Bik, gimana bisma"

"Belum keluar den, bibi permisi pulang ya den"

Aku hanya mendengus menarik nafas ku panjang, aku kasihan pada bisma, bahkan disaat kondisi nya yang seperti ini ibunya tidak ada disisinya, bahkan memilih berada di luar negri.

"Bisma, gua tau lu dengar. Gua ada di kamar sebelah kalo lu butuh bis"

Aku sudah ijin ke orang tua ku untuk menemani Bisma dan orang tuaku menyetujui nya.

Apa Bisma keluar? Aku mendengar bunyi seseorang membuka pintu kamarnya dan segera memeriksa.

Benar itu Bisma, Ini sudah tengah malam, mau pergi kemana dia? Aku mengikuti bisma ia berlari langkah nya panjang. Kami berlari jauh dan berhenti di kursi taman.

Lama kulihat bisma disitu, pandangan nya mengedar seperti mencari seseorang. Jadi kuputuskan mendekati nya.

"Bisma!"

Bisma terkejut melihat ku, aku kira aku akan diacuhkan dengan tatapan dingin nya, tapi Bisma didepan ku bukan bisma yang ku kenal.

"Dik tolong gua dik!"

Aku terkejut mendengar permintaan bisma, bukan nya aku menolak tapi bisma tak pernah berbicara seperti ini dengan ku apalagi sampai meminta pertolongan

"Bilang bis, gua bisa bantu apa? Gua bakal bantu lu"

Aku tak tega melihat bisma

"Azka dik!"

Azka? Kenapa dengan azka, apa yang terjadi pada mereka, mengapa bisma seputus asa ini? Banyak pertanyaan yang kusimpan tanpa ku tanyakan.

"Bantu gua ketemu Azka dik! Lu kenal dia kan? Bantu gua!"

Dapat kulihat tubuh bisma bergetar, aku tau ia menahan tangis nya.

"Gua bakal cari Azka bis. Tapi lu makan dulu, lu gak makan dari kemarin kan?"

Aku memanggil taxi untuk mengantar kami kerumah bisma, aku tidak sempat membawa kendaraan karna buru buru mengejar bisma.

POV DIKA END

***

Bisma terlihat pucat di dalam taxi pengaruh belum makan dan kurang nya istirahat di tambah pikiran tentang Azka

Ia sengaja menuju taman itu, karna di sanalah ia pertama bertemu Azka, dalam hati bisma berharap Azka akan datang kesana. Tapi ia tak datang, bisma merutuki kebodohan nya karna tak meminta kontak azka.

Bisma kira ia akan selama nya berlari bersama Azka, mereka bahkan belum melihat matahari terbit di barat.

Dika yang sedari tadi memperhatikan bisma terlihat khawatir

Bisma yang sekarang terlihat rapuh, dika bahkan lebih memilih ketika Bisma meneriaki nya atau mengabaikan nya daripada Bisma yang sekarang ada bersamanya.

"Dik! apa cinta memang menyakitkan?"

Dika melihat bisma dengan tatapan bingung, apa hubungan nya cinta dan keadaan bisma? Apa ia sedang mencintai seseorang?

"Hmm gak selalu sih bis, kadang bahagia juga"

Ini percakapan terlama yang pernah dika dan bisma lakukan, biasanya bisma bahkan tak menyapa nya

"Lu lagi jatuh cinta ya? Sama siapa? Gua kenal?"

Dika tak ingin pembicaraan ini putus, ia ingin berbicara lebih lama dengan bisma.

Bisma melihat keluar jendela, pandangan nya jauh. Ia tak menjawab pertanyaan dika. Baginya cintanya saat ini begitu menyakitkan.

AzkaBismaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang