TRAGEDI

40 4 1
                                    

Flasback On
Azka Pov

30 September 2020

Bisma bilang "pulang ke rumah kita" aku tak tau perasaan apa itu, perasaan campur aduk yang kurasakan

Aku mengikuti Bisma, aku mempercayai nya. Bisma terlihat tegar tapi aku menangkap ketakutan dimatanya, tangan nya terasa dingin.

Kami berdua berbaring menatap langit langit di kamar yang disebut bisma rumah itu. Entah mengapa hati ku tenang mengingat nya.

Bisma mendekat memeluk ku,

"az, lu aman, ada gua disini"

Bisma terlihat manis, Ia ingin menenangkan ku dengan kondisi kami yang tak jauh berbeda

Ada apa dengan Bisma, ia terlihat frustasi setelah membaca sebuah pesan.

"Bis"

Aku khawatir, bisma menatap ku, aku ingin tenggelam dalam tatapan lembut itu

........."BIS, GUA DIKA, GUA TAU LU DIDALAM, BUKA BIS"..............

. ...... "AZKA INI AYAH!! BUKA PINTU NYA SEKARANG!!!".......

Ayah, itu suara ayah, aku masih ingin bersama nya, setidaknya sedetik lagi.

Apa ini akhirnya, aku menatap bisma yang tersenyum kearah ku.

Bisma,.....

Apa yang ia lakukan?

"Az, gua, gua suka lu. Bukan rasa suka biasa, gua suka lu az!"

Aku ketakutan, bukan karna ayah yang ada diluar pintu, tapi karna Bisma. Sorot mata bisma. Aku hancur dengan pengakuan nya, aku tak ingin ia berakhir seperti ku. Cukup aku yang menanggung, jangan bisma. Ia orang baik, manusia paling baik yang pernah aku temui.

"Lupain gua, lu masih bisa"

Aku tau bisma bisa, ia harus bisa. Lagipula pertemuan kami singkat, aku yakin bisma akan melupakan aku. Aku yakin bisma hanya bingung dengan perasaan nya.

Sepanjang perjalanan menuju rumah, aku melihat rahang ayah mengeras, ia mengepal kan tangan nya kuat. Aku tau apa yang akan terjadi padaku. Aku sudah mempersiapkan diri.

Ayah menarik ku kasar, tenaga orang tua ini besar juga. Apa karna sudah beberapa hari ia tidak memukul ku?

Malam itu ayah lebih brutal, aku hanya menerima pasrah. Vas besar kesayangan ibu diangkat nya, kurasa vas itu akan mendarat di tubuh ku, aku lihat ibu tidak melarang, ia hanya menangis seperti biasa.

Benar saja, vas itu mendarat mulus di kepala ku, aku merasa ada yang mengalir dari situ. Melihat itu ayah belum puas, ia tetap melanjutkan perlakuan nya.

Aku menerima perlakuan ayah, sakit nya sudah tak terasa kepala terasa kosong. Ingatan ku melayang ke bisma, hari hari yang kulewati bersama nya adalah hari terbaik ku. Saat aku dan bisma saling menguatkan, saat ia tersenyum padaku, saat ia menggenggam tangan ku, saat kami saling berjanji.

Janji? Janji yang kubuat

Aku harus menghentikan ayah, aku tak tau apa yang terjadi tapi teriakan ibu terdengar keras. Aku tak sadarkan diri selepas itu. Aku rasa janji yang aku buat bersama bisma tidak bisa ku penuhi.

End Of Azka Pov
End Of Flashback

***

AzkaBismaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang