Sementara itu di Tanah Werewolf....
Satu tahun kemudian....
Siapa sangka, hal yang menimpa Cyan enam bulan yang lalu juga menimpa Seonju. Para penghuni kapal yang berlabuh di Tanah Werewolf adalah mutan dengan kemampuan yang sama seperti werewolf. Mereka sama seperti M-21. Tetapi, mereka memiliki perbedaan dimana perbedaan tersebut terletak pada kode. Kode yang dimiliki para mutan ini adalah kode G. Jumlah mereka juga sangat banyak yaitu dua ratus orang. Hal ini membuat Seonju pusing meski di sisi lain ia merasa kasihan karena selama perjalanan dari laboratorium di sebuah pulau sampai ke tanah ini, memakan waktu yang lama dan selama itu, mereka kelaparan, kedinginan, kehausan, dan kelelahan.
Karena kebijakan hati Muzaka, ia pun menerima para mutan ini. Selain diberi tempat tinggal, mereka juga dilatih sehingga mereka bisa bela diri, menggunakan cakar, transformasi, dan juga manipulasi aura. Jadilah mereka sosok manusia werewolf yang hebat setara dengan werewolf petarung.
Hari ini adalah hari yang aneh bagi Seonju. Itu karena pohon-pohon gosong sudah ditebang dan sudah dihancurkan. Pohon gosong tersebut sudah diganti dengan bibit-bibit pohon yang baru yang kini sudah mulai tumbuh dan berkembang. Jadi, hari ini adalah hari untuk merayakan kemenangan mereka melawan musuh yang sudah lama ada dan bersembunyi yang diam-diam mengintai mereka serta merayakan pulihnya hutan di Tanah Werewolf. Tetapi, Muzaka juga bilang ada acara tambahan. Acara tambahan itulah yang entah mengapa membuat Seonju deg-degan.
.
.
.
°°°°°°°°°°°°°° N∅b|£§§€ °°°°°°°°°°°°°°°°°°
.
.
.Di Ruang Tahta Tanah Werewolf, tampak Seonju dan yang lainnya sedang berkumpul sembari mengobrol dengan penuh suka cita. Tetapi, itu tidak berlangsung lama karena suara Muzaka yang terdengar sampai barisan paling belakang.
"Mohon perhatiannya, wahai kaumku yang ku sayang!!!!"
Mereka semua terdiam lalu Muzaka kembali bersuara.
"Hari ini adalah hari yang istimewa untuk kita. Kalian tahu kenapa?"
"...."
"Ya, hari ini adalah hari dimana hutan-hutan di tanah kita telah pulih seutuhnya!""Yey!!!!" seru Juraki dan Dorant senang.
"Wooohhoooo!!!" Seru Kentas dan Lunark senang."Dan hutan ini bisa kembali ke keadaan semula berkat kerja keras kita semua. Kita yang bekerjasama bahu membahu tanpa kenal lelah dan juga menyerah!"
"Yahoo!!!""Maka dari itu, aku ucapkan terima kasih kepada kalian semua, khususnya kau, Seonju!"
"Se.on.ju! Se.on.ju! Se.on.ju! Se.on.ju!" sorak semua werewolf dan para mutan. Mendengar sorakan mereka membuat Seonju tertawa hambar karena sweatdrop.
"Hahaha.""Aku juga mengucapkan terima kasih karena kau mau membantu kami menghadapi para pengkhianat. Dimulai dari memberitahu identitas mereka bahkan kau sendiri sampai memerangi mereka!"
"....""Aku juga berterima kasih karena bersama Cyan dan Kakek Sowon, kau tetap menjalankan misimu dan setia padanya meski yang memberimu misi adalah Lord sebelum-sebelumnya."
"Sama-sama, Lord. Membantu anda dan Lord sebelum-sebelumnya adalah tugasku sebagai petarung werewolf," ucap Seonju lalu ia menunduk memberi hormat.
"Dan juga Tetua Werewolf."
"...."Tanpa Seonju sadari karena ia masih menunduk, Lunark, Juraki, Dorant, dan Kentas berdiri di sisi kiri dan kanan Muzaka. Juraki dan Dorant berdiri di sisi kanan sementara Lunark dan Kentas berdiri di sisi kiri.
"Maka dari itu. Aku, Muzaka, Lord Kaum Werewolf saat ini memutuskan...." ucap Muzaka menggantung sementara sunyi menghinggapi area di mana mereka berada karena semua mutan diam tanpa ada yang bersuara sedikitpun.
"....""Pertama, menunjuk Seonju secara resmi sebagai Tetua Werewolf saat ini."
"....""Kedua, mengangkat seluruh mutan werewolf sebagai bagian dari keluarga werewolf."
"Wohooo....!!!!" seru beberapa mutan werewolf. Tampak mereka tersenyum senang. Mereka ada yang ber-tos ria dan ada yang berpelukan.
"Ketiga, mengangkat Lunark, Kentas, Dorant, dan Juraki sebagai Tetua Werewolf saat ini."
"Yahoo...!!!" seru para mutan.
"Lunark! Juraki! Kentas! Dorant! Lunark! Juraki! Kentas! Dorant!" seru para mutan bersamaan."Terima kasih atas hadiah yang anda berikan, Tuan Muzaka. Kami akan mengemban tugas dari posisi ini dengan baik," jawab Dorant. Ia pun berlutut dengan satu kaki diikuti oleh Lunark, Juraki, Kentas, dan Seonju.
"Sama-sama.""
Hidup Lord Muzaka! Hidup! Hidup Lord Muzaka! Hidup! Hidup Lord Muzaka! Hidup! Hidup Lord Muzaka! Hidup! Hidup Lord Muzaka! Hidup!" ucap para mutan dan tetua werewolf yang menyerukan pujian untuk Muzaka. Muzaka yang mendengarnya tersenyum simpul.
Ya, siapa sangka, ia, melalui Seonju, akan menerima para mutan yang notabene manusia subjek eksperimen yang memiliki kekuatan werewolf dan mampu bertransformasi sama seperti dirinya dan kaumnya yang murni? Ia pikir tanah ini akan tetap sepi karena jumlah mereka yang terlampau sedikit. Sekarang, itu tinggal mimpi semata. Tanah ini berubah ramai dan akan menjadi tanah yang berisik selama sekian waktu ke depan. Dan Muzaka tidak masalah dengan hal itu.
Dan siapa sangka, ia akan menawarkan suatu posisi kepada Seonju meski posisi itu adalah posisi yang sama dengan posisi Seonju sebelumnya? Padahal Seonju adalah werewolf murni yang berubah menjadi werewolf modifikasi karena ia adalah subjek eksperimen yang memiliki kekuatan vampir kaum bangsawan dan ia berasal dari era terdahulu?
Ya, siapa yang bisa menebak takdir sang pencipta. Manusia saja tidak bisa apalagi werewolf murni sepertinya?
Yah, walau ia, bahkan Dorant dan Juraki sekalipun tidak murni-murni amat karena mereka pernah menjadi subjek eksperimen. Dan parahnya, mereka tidak mendapat keuntungan sama sekali dari aksi tersebut karena sekalinya dapat, itu murni bukan milik mereka, melainkan Maduke dan Crombel (walau kini jadi milik mereka karena Maduke dan Crombel sudah tiada)?
Dan mereka terus menyerukan pujian untuk Muzaka sampai beberapa waktu lamanya. Setelah merasa cukup untuk memujinya, mereka membubarkan diri untuk melakukan aktifitas mereka masing-masing atas perintah Muzaka. Sementara itu, Muzaka masih duduk di kursi singgasana miliknya dengan Garda yang berdiri di sisi kanan, Seonju di sisi kiri, Juraki dan Dorant di sisi kanan Muzaka searah dengan Garda, dan Lunark serta Kentas yang berdiri di sisi kiri Muzaka searah dengan Seonju.
.
.
.
.
.
.Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Noblesse: Between Past & Now
FanfictionFrankenstein, Kepala Sekolah SMA Ye Ran sekaligus pengikut dari sang Noblesse yaitu Cadis Etrama Di Raizel, pergi guna mencari sebab tuannya hidup kembali. Di samping itu, SMA Ye Ran dipimpin sementara oleh Tao, yang sebelumnya adalah otak dari Raiz...