Tahun demi tahun berlalu Junghwan menjalani sisa sekolah nya dengan tidak semangat dirinya menjadi pribadi sangat dingin banyak adik kelas yang tadinya akrab menjadi segan untuk kembali dekat dengan Junghwan.
Hanya sedikit yang tau kenapa Junghwan bisa berubah, setelah lulus Junghwan memberanikan diri untuk meminta bantuan keluarga nya untuk mencari Yoshi.
Junghwan bersyukur keluarga mau membantu meski dengan syarat dirinya harus kuliah dan melanjutkan perusahaan keluarganya yang besar, sembari menjalankan itu keluarga akan berusaha membantu dalam pencarian Yoshi.
Dengan semangat dan tekad yang kuat Junghwan berusaha semaksimal mungkin menjalani semuanya berharap juga akan melupakan Yoshi (tapi tidak pernah bisa).
Sampai wisuda pun Junghwan tidak pernah bertemu dengan Yoshi sudah hampir 5 tahun berlalu Junghwan menyelesaikan studi nya dengan cepat karena kegigihannya perusahaan sudah jatuh di tangannya omset nya terus naik.
Sampai pada acara tahunan keluarga besar nya Junghwan duduk di pojok ruangan besar nan mewah itu mengumpulkan keberanian untuk berbicara pada kakek dan neneknya.
"Hwan gapapa kan?" Tanya Hyunsuk-Bunda Junghwan.
Junghwan agak terkejut tapi kembali tersenyum lembut pada sang bunda tercinta.
"Gapapa kok bund"
"Beneran?"
"Kalau mau pulang izin dulu sama kakek atau ayah oke?"
Hyunsuk mengusap lembut pipi tirus anak keduanya agak sedih mengingat dulu pipi Junghwan lumayan berisi tidak setirus sekarang.
"Iya bundaa nanti hwan izin sekalian mau bicara sama kakek nenek" jawabnya memegang tangan lembut Hyunsuk.
"Kamu gaakan minta keluarga besar buat nyari dia kan?" Kini Jihoon-ayah Junghwan yang bertanya.
Tidak menjawab Junghwan hanya menunduk lalu melihat ke sekitar.
"Bicaranya baik baik yaa kalau mereka nolak jangan marah atau maksa, cuma kamu yang kenal dekat dengan dia jadi jangan cuma karena itu kamu hilang kendali"
Nasihat lembut Hyunsuk membuat Junghwan ingin menangis kata katanya hampir sama dengan yang diucapkan Yoshinya dulu hanya beda nada suaranya.
Junghwan sangat ingin memukul dirinya sendiri yang hampir lupa sebagian nasihat nasihat yang Yoshi berikan padanya bahkan suara yang dulu selalu berputar di otak dan telinganya memudar entah kemana.
"Jangan nangis dong anak bunda kan kuat"
Tanpa sadar Junghwan meneteskan air matanya menyadarinya ketika Hyunsuk menghapusnya.
"Hwan kangen dia bundaa" suara serak Junghwan membuat Hyunsuk menatap Jihoon mereka yakin anak keduanya itu sedang menahan tangis hati mereka sakit sangat jarang Junghwan bersikap seperti ini.
"Bunda tau kok" Hyunsuk merengkuh Junghwan membiarkan anaknya itu mengeluarkan semua emosinya sampai habis.
Setelah tenang Hyunsuk dan Jihoon pergi menemui saudara yang lain Junghwan menatap kakek neneknya didepan sedang berbicara dengan saudara lain juga.
Setelah mereka pergi Junghwan berjalan tenang ke depan menemui kakek dan nenek menyalaminya juga menanyakan keadaan mereka tapi sepertinya keduanya tau maksud Junghwan.
"Cucuku ini ingin meminta apa hmm?" Tanya nenek mengusap kepala Junghwan.
"Nenek..."
"Kalau kami bisa membantu apa yang akan kamu lakukan?" Tanya kakek.
"Hushh jangan seperti itu nanti mereka bisa segan pada kita jika meminta sesuatu"
"Haha maafkan aku tadi hanya bercanda"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot and Twoshoot Trsr
Historia CortaJangan salah lapak guyss ini Bl 😭😭 Hampir kaya harem Yoshi yaa 🤧🤧 Happy reading Panggil aku Nae atau Ama aja yaa guyss 🤗🤗 Selamat menikmati tulisankuu