Hajimasitek, jadi ya begitulah sekian teneneng dorr!!
Siang ini seluruh anggota TNF lagi dalam peperangan yang sangat sengit, bahkan di bawah deruan panas yang membara, dengan komando dari kepala keluarga yaitu rion kenzo, mereka mengakhiri perang tersebut di karena lawan sudah mulai pada tumbang, dan mereka langsung bergegas masuk ke mobil masing-masing dan pergi dari tempat medan pertempuran itu.
"𝑱𝒊! 𝒀𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒖𝒌𝒂 𝒕𝒐𝒍𝒐𝒏𝒈 𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒅𝒊 𝒐𝒃𝒂𝒕𝒊𝒏 𝒚𝒂!" tegas rion di radio.
"𝑺𝒊𝒂𝒑 𝒑𝒊𝒉!" balas riji di radio.
Di sisi lain agil yang lagi berada di helikopter milik kanpol melihat ada anggota fraksi di bawah sana yang sudah tumbang, ia langsung mengarahkan seluruh anggota kepolisian untuk membawa mereka ke RS karena agil sudah tahu siapa yang sudah berperang siang ini.
"𝑩𝒂𝒘𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒌𝒆 𝒓𝒔! " titah agil di radio yang ia pegang.
Semua anggota dari kepolisian pun berbondong-bondong mengangkat yang tumbang, agil menelfon mako dan di sisi mako ia melihat ponselnya ia tampak gugup untuk mengangkat telfon itu namun pada akhirnya di angkat juga.
Call on!
"Hallo pak, ada apa? " tanya mako.
"Kamu ga luka kan? " khwatir agil.
Mako terdiam sejenak, bukanya malah menanyakan soal perang agil malah menanyakan sebaliknya yaitu tentang keadaan nya.
"Iya saya aman pak, bapak sendiri ngapain menelfon saya? " tanya mako.
"Saya khawatir mako, jadi saya menelfon mu, tapi baguslah jika kamu baik-baik saja saya merasa lega" ucap agil.
"Ciee khawatir ya pak! " teriak nadia yang mendengar ucapan agil.
"Inalilahi gorila! Heh ngapain lo nad? " kesal agil.
"Mako nya lagi salting pak, jdi saya yang ambil alih iya kan xu? " jelas nadia sambil melihat exu yang lagi menyetir dan exu hanya membalas dengan deheman biasa.
"Lah kok bisa salting? " tanya agil bingung.
"Ya mungkin karena ia dikhawatirkan oleh dirimu pak" jelas nadia balik.
"Oh begitu, baiklah saya mau kembali bekerja dulu" ucap agil.
Agil langsung mematikan telfonnya dan wajahnya memerah membayangkan bagaimana ekspresi mako ketika merona.
Call off!
Di sisi lain mako memutuskan untuk pindah ke mobil sangat adik yaitu Mia karena ia harus mengobati adiknya yang terluka.
Mobil makomia!
"Lainkali kalau menembak jangan celingak celinguk jadinya gini kan" omel mako.
"Ya maaf kak, lainkali Mia bakal hati-hati" ucap Mia sambil tersenyum.
Skip! Sampai rumah!
Mereka semua langsung memarkirkan mobil di garasi dan keluar dari mobil lalu berjalan ke dalam rumah, nadia yang tergesa-gesa ke dalam kamar mandi karena perutnya terasa nyeri.
"dia kenapa? " ucap selia yang melihat nadia langsung masuk ke kamar mandi.
"Kyknya kebelet bab si author " jawab key.
"Ya bisa jadi, tapi kyknya gua ngeliat dia kesakitan banget, apa jangan² salah makan? " khawatir echi.
"Udh jngn khawatir gtu, nanti kita tanya nadia nya langsung" sela elya yang di angguki mereka bertiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘁𝗵𝗲 𝗳𝗼𝘅 𝗱𝗲𝗺𝗼𝗻 𝗮𝗻𝗱 𝘁𝗵𝗲 𝗯𝗹𝘂𝗲 𝗵𝗮𝗶𝗿 [𝗚𝗶𝗻𝘀𝗼𝘂]
FanfictionCERITA INI 100% KARANGAN SEMATA, HANYA FANTASI TOLONG BEDAKAN MANA YANG FAKE DAN REAL. DAN MOHON SUPAYA TIDAK MENYAKITI HATI READERS MAUPUN AUTHORNYA ♡ #ginsou <3 Ini hanyalah cerita jangan di masukkan ke hati dan pikiran serta ini cuma fake gk ada...