Kedatangan Jessica sang menantu kesayangan yang selalu mendapatkan citra baik, bahkan jadi kebanggaan di setiap kumpul keluarga, disambut senyum manis Rudy dan Maria.
"Pagi, Pi, Mi," sapa Jessica seraya cipika-cipiki sama mertuanya. "Kenapa ga ngasih kabar kalau udah pulang?"
"Soalnya kami tahunya kemarin sore kalian lagi di stadion. Memangnya, kamu gak nonton finalnya Jeno?"
"Engga, Mi. Kemarin sore, aku ada urusan penting. Tadinya pengen banget nonton, tapi...."
"Tapi kenapa?" tanya Maria penasaran dengan kalimat Jessica yang menggantung.
"Jeno lebih senang Axel pergi sama pengasuh barunya." Jessica memulai acting-nya dengan memasang muka sedih.
"Axel punya pengasuh baru?"
"Iya, Pi. Jeno yang milih sendiri tanpa melibatkan saya. Terhitung sudah satu bulan ini dia bekerja. Orangnya masih muda, cantik." Jessica semakin mendramatisir sandiwaranya, muka sedihnya semakin dibuat-buat. "Sebulan sebelum kedatangan pengasuh itu, Jeno mengusir saya dari rumah."
Rudy dan Maria tersentak, mulai termakan umpan Jessica.
"Terus, kamu pergi?"
"Iya, Mi. Mau gimana lagi, Jeno sudah gak mau aku ada di rumah ini."
Jessica memang pembohong ulung, padahal dia pergi dari rumah atas kemauannya sendiri, karena tak tahan dengan rengekan Axel, yang dianggap mengganggu ketenangannya.
"Harusnya kamu gak keluar rumah, Jess. Diem aja, kamu kan istrinya. Kenapa kamu gak bilang sama Mami, hm?"
"Aku gak mau nambah beban pikiran Papi sama Mami." Jessica mengambil tissue dari meja, terisak-isak agar sandiwaranya semakin terlihat meyakinkan.
"Ini sudah sangat keterlaluan!" Rudy pun geram mendengar cerita Jessica.
"Awalnya aku ga tau, sampai akhirnya dikasih tau Wati, Jeno bawa masuk wanita muda, yang diakuinya sebagai pengasuh Axel. Tapi, ada satu hal yang membuatku tak bisa menahan untuk curiga, Jeno ngasih wanita itu kamar di sampingnya. Mami sama Papi bisa bayangkan, sebebas apa mereka saat aku tidak ada di rumah."
"Astaga, Jeno, Jeno." Maria berdecak sambil geleng-geleng. "Keterlaluan. Kenapa dia selalu menyakiti istri sebaik kamu."
"Pasti Jeno dipengaruhi wanita itu," timpal Rudy.
"Sebisa mungkin aku berusaha percaya sama suamiku. Tapi, perbuatannya kali ini sudah sangat mencolok mata. Bayangin, Mi, Pi, baru sebulan dia bekerja, Jeno sudah memberinya HP mahal, yang bahkan lebih bagus dari punyaku."
"Iya, Tuan, Nyonya, HP si Karina sekarang iPong," timpal Wati yang baru
saja datang membawakan minuman untuk Maria dan Rudy.Jeno memang memberikan Karina handphone, karena HP Karina rusak terjatuh waktu dikejar Johnny di toserba beberapa minggu lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Beside Me
FanficJeno Albert Simamora seorang pesepakbola muda berbakat, terpaksa menikahi Jessica, sepupu jauhnya yang usianya jauh lebih tua karena dijodohkan orangtua mereka. Sudah jatuh tertimpa tangga pula, pernikahannya dengan Jessica tidak berjalan bahagia. S...