Bab 1

282 17 5
                                    

Suasana terlihat sangat ramai dengan banyaknya murid yang berlalu lalang dalam kantin SMA. Alisa duduk seorang diri di salah satu meja. Yaa dia memang gadis yang tidak memiliki teman, dikarenakan dia dicap miskin di SMA. Samar-samar dia mendengarkan pembicaraan orang-orang di sebelahnya..
"Gilak, ini game seru banget !! Gue berharap masuk dalam ini !!" Ucap seorang gadis dengan rambut yang dikucir seperti ekor kuda.
"Game apa sih ?" Tanya salah satu temannya.
"Love story... Ahhh salting banget bacanyaa... Tapi antagonisnya ngeselin banget !! Huhh untung dia mati akhirnya !!" Jawab gadis tadi dengan antusias
"Emang kematian antagonisnya kek gimana ??" Tanya gadis berambut pendek yang mulai tertarik.
"Dia mati ditangan 3 male lead nya... Emang pantes sih ganjen banget dia" jawab gadis itu lagi.
"Ehhhh... Tapi bukannya salah satu Male lead nya itu kakaknya yahh ???" Tanya seorang gadis pendek. Yah dia memang memainkan game itu tapi baru level awal.

Alisa yang terganggu dengan suara bak toa mereka itu memutuskan untuk menyudahi makannya. Dan kembali ke kelas, ditengah perjalanannya dia memikirkan game itu... Karena memang banyak murid yang memainkannya dan sangat populer.
Dari yang dia tau game itu tentang  kisah cinta Diana seorang gadis yang memiliki pangkat sebagai bangsawan yang rendah tetapi, diadopsi oleh seorang duke terkenal di kekaisaran Edinburgh. Dan diberi nama Diana De Euria... Diana didefinikan seperti malaikat polos dan ramah. Seketika dengan mudah merebut hati semua orang, Diana Mendapat begitu banyak kasih sayang.

Tak terasa sudah bel pulang sekolah, Alisa pergi keluar kelas, toh dia tidak memiliki jadwal ekskul apapun setelah ini. tetapi dari belakang ada yang memegang tangannya. Sontak dia langsung menarik tangannya dan menoleh.
"Ah.. maaf mengejutkanmu... apa kau akan pulang jalan kaki lagi ? Biarkan aku mengantarmu ?" Tanya Rendi
Alisa kaget dan membelalakkan matanya, seolah tak percaya.. sudah hampir 6 bulan tahun ia bersekolah di sana ada yang  mempedulikannya... Biasanya semua orang di kelas nya menganggap seolah dirinya tidak pernah ada bahkan saat tugas kelompok pun tidak ada yang mau 1 kelompok dengannya.

"Apa... Itu... Tidak perlu.. lagipula aku sudah terbiasa jalan kaki" jawab Alisa Menunduk.
"Tapi itu sangat jauh... Santai aja.. biar ku antar" Rendi tetap menawarkan diri.
"Sungguh tidak perlu... Aku.. buru-buru permisi" Ucap Alisa langsung berlari keluar kelas.

Alisa berjalan dengan cepat dengan pipi yang merona, dia bermonolog dalam hatinya
("Gilakk ga mungkinn ga mungkin dia suka guee !! Tapi kenapa dia kekeh kayak gitu yahh astogeeee... Dia seharusnya tau guee miskin ga punya temen ditambah tampang gue ga bagus-bagus amat" )

Alisa berbelok ke toilet, membasuh mukanya di westafel dan melihat ke cermin. Saat itu toilet dalam keadaan sepi karena memang letaknya terpencil dari toilet lain.
"Masa sih... Dia..." Ucapnya memperhatikan wajahnya sendiri...
"Ahh !! Gue baru inget, buku matematika ketinggal di laci !Asshhh... Mana ada PR lagi huhhh... Harus gue ambil"
Alisa berbalik dan berlari menuju kelasnya.. saat melewati jendela dekat pintu tidak sengaja dia mendengar
"Apa-apaan sih elu sok sok an peduli Ama cewek miskin tadi ? Lu suka yah ahahhahahahaha" ucap Boby dan disambut tawa oleh yang lain.

Alisa mematung dan memilih untuk mengintip dibalik jendela, dia melihat Rendi dan teman-temanya mengobrol dalam kelas
"Enggaklah njir... Yah kali gue suka Ama modelan cewe kek gitu" balas Rendi sambil menyikut Boby.
"Lah Terus tadi elu ngapain Deket-deket dia terus akhir-akhir ini juga kalian sering ngobrol ?" Tanya Boby dengan suara tawa yang mulai memelan.
"Tcihhh gue juga males Ama dia, tapi kan tau sendiri bentar lagi study tour dan guru minta gue sebagai ketua kelas buat akrab in dia supaya dia punya temen gitu kek !! Tau sendiri dia orangnya pendiem kek orang bisu.. dipikir guru nantinya dia bakal terbiasa ngobrol Ama yang Laen gitu" jawab Rendi lagi dengan kesal.

"Mana Sudi gue deket-deket dia !! Baju Kumal kek begitu tampangnya juga kek orang ngemis!" Jawab Rendi lagi

Alisa tertegun akan pernyataan yang baru saja dia dengar. Suara itu seperti kehancuran dunia bagi dirinya. Bagaimana tidak, Alisa adalah murid pindahan dari SMA lain dia masuk SMA terkenal ini karena adanya tunjangan dan Beasiswa.

Meskipun dia masuk dengan beasiswa tapi bukan berarti dia bisa bebas dan tidak perlu hidup bersusah payah. karena dia juga harus kerja sambilan untuk memenuhi makan keluarganya.  Tapi mencari pekerjaan tidak semudah itu karena ada banyak juga yang membatasi umur dan penampilan. 

Pernah suatu hari dia menjadi pelayan di sebuah restoran dan tidak sengaja bertemu dengan teman-teman, emmm bukan lebih tepatnya murid sekelasnya. 

" Ehh kamu kan si gadis miskin itu ga sih ?!! " Tanya Siska primadona kelasnya. Ketika Alisa melintas di dekat mejanya yang dia Siska pesan. Alisa hanya mengangguk pelan,

Semua teman-temannya menertawakan Alisa. 

" Kamu mau dapat uang tambahan lebih ?? Nihh jilat sepatu ku dulu nanti tak kasih 50" ucap angel. Yang mengayun-ayunkan kakinya.

"ASIKKK 50 !! 50 !! Ahahahaahahah" yang lain menertawakan Alisa.

"Huhh... Aku ga butuh uangmu " ucap Alisa berlalu pergi tapi tangannya sudah lebih dulu di cekal oleh angel.

"Ihhh kok sombong amat sihhh dah tau miskin masih aja sombong !!" Karena sudah tidak bisa bersabar lagi Alisa langsung menghempaskan tangannya sampai tangan angel terlepas dan terkena meja.

" Lo berani-beraninya!! " Ucap Evi hendak menampar Alisa tapi tangannya sudah lebih dulu ditangkap. 

Seketika semua pelanggan yang awalnya berada jauh dari sana berkumpul dan melihat apa yang terjadi.  Bahkan manajer restoran juga langsung keluar 

"Apa-apaan ini Alisa ?!" 

"Pak, ini bukan salah saya. saya hanya mencoba untuk membela diri pak " ucap Alisa. 

"Bapak ga mau tau... Intinya kamu ngelakuin kekerasan sama pelanggan dan berbuat keributan kayak begini lagi !!" Kata manajer itu 

"Kamu saya pecat !!" Alisa tertegun bagaikan tersambar  petir di siang bolong. 

Semua pelanggan berbisik-bisik dan dari yang dia dengar mereka semua berpikir jika dirinya lah yang bersalah. Sejak saat itu tersebar rumor dalam kelas jika Alisa adalah gadis yang suka memukul orang lain tanpa alasan dan akhirnya banyak murid yang langsung menjauhinya tapi... Akhirnya setelah 5 bulan lebih ada orang yang mau mengajaknya bicara tentu saja dia sangat senang tapi setelah 2 Minggu dia mengetahui fakta ini.

Alisa membekap mulutnya menunduk dan menangis tanpa suara... Untungnya saat itu koridor kosong karena para murid sudah pulang dan ada yang mengikuti ekskul di lapangan.

Alisa menghapus air matanya dan menenangkan dirinya. Dia lalu masuk ke kelas, dan berjalan dengan santai dan menegakkan kepalanya melewati orang-orang yang membicarakannya tadi.

"Alisa..." Ucap Rendi

Transmigrasi ke dalam game Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang