"Dia bisa sekuat itu karena dia adalah putri kita, aku yakin dia akan menjadi seorang gadis yang tangguh, pemberani dan pantang menyerah. Dia juga akan menjadi kebanggaan wilayah barat bahkan kekaisaran Edinburgh" Ucap Alea mengusap perutnya yang sudah berusia 8 bulan.
~~
Nicholas dari balik pintu perpustakaan mengintip Natasha yang sangat serius dalam membaca buku sihir. Nicholas lalu berbalik, dan pergi begitu saja.
"Ferald, siapkan segala macam buku tentang sihir di perpustakaan" ucap Nicholas pada Ferald.
"Lalu siapkan pedang kayu berukuran kecil, dan setelan anak gadis tapi berbentuk baju dan celana, " Ferald yang paham maksud tuannya hanya menganggukkan kepalanya.
~~
Nicholas mengunjungi kamar Natasha setiap malam untuk menyembuhkan luka bekas latihan pedang. Tapi saat dia datang gadis kecil yang biasanya tidur nyenyak karena kelelahan justru tidak ada,
Nicholas hanya menggelengkan kepala langsung berteleport ke perpustakaan, dan benar saja. Natasha kecil lagi-lagi melarikan dari kamar hanya untuk membaca buku. Bahkan dia membaca buku sampai tertidur, Nicholas menggunakan sihir angin untuk mengangkat tubuh Natasha secara perlahan.
Awalnya dia berpikir ingin mengendongnya tapi dirinya merasa tidak bisa takut jika terbangun.
~~
Tengah malam di kediaman Euria, dari gelang Natasha muncul siluet pria dengan mata merah yang tajam dan rambut hitam yang menambah aura misteriusnya. Setelah keluar pria itu, Hestia juga ikut terbang keluar.
"Buat pelindung" ucap Alan dingin dan singkat, Hestia yang sudah mengetahui identitas asli pria di depannya tidak bisa menolak sama sekali. Bahkan tubuhnya bergerak dengan sendirinya karena aura yang terpancar dari tubuh Alan.
Kubah pelindung yang tidak terlalu besar, melingkupi ranjang tempat Natasha tidur. Hestia terbang keluar untuk memastikan tidak ada seorangpun yang masuk.
Alan menatap Natasha dengan sangat lama, tangan Alan berada tepat diatas dada Natasha terpaut 15 Cm lah yah dari dada Natasha.
"Sihir Element Cahaya, Penyembuhan tingkat tertinggi." Seketika dari tangannya keluar lingkaran dengan 8 lingkaran kecil di dalamnya, dari lingkaran itu bersinar cahaya keemasan yang sangat menyilaukan mata.
Cahaya itu merasuk ke dalam tubuh Natasha dan perlahan-lahan mengendalikan aliran sihir es Natasha yang bertabrakan dan meluap. Ekspresi tidur Natasha menjadi lebih tenang, dan dia semakin tertidur pulas. Tubuh Natasha perlahan-lahan ikut bercahaya dengan terang keemasan.
Sampai akhirnya tidak ada bentrokan sihir apapun lagi dari tubuh Natasha, Alan bernafas lega. Dia mengangkat tangannya, dan duduk di sebelah Natasha sambil mencium rambut Natasha yang bersinar keemasan karena energi sihir cahaya yang dia salurkan.
Sebenarnya Alan ingin mencium tangannya, tapi dia takut jika Natasha akan terbangun.
"Terima kasih karena sudah menolongku, berkat dirimu aku jadi tau makna dari keberadaanku di dunia ini" ucap Alan dengan senyum menatap wajah Natasha.
"Aku seperti melihat mimpi, saat kamu datang menyelamatkan ku, aku nyaris beranggapan jika itu hanyalah seperti kebohongan yang selalu 'mereka' ucapkan"
"Saat ini, aku merasa tidak pantas untuk bertemu denganmu. Aku merasa diriku sangat lah lemah dan hanya akan merepotkanmu. Karena itu, maaf... Aku harus menghapus ingatanmu tentang diriku.... Aku sangat takut jika 'mereka' tau aku diselamatkan oleh mu pasti hanya akan membahayakan mu. Karena mereka sangatlah licik dan cerdik, maaf... aku tidak bisa mengambil resiko jika menyangkut tentang dirimu. Padahal aku ingin menghabiskan lebih banyak waktu denganmu, mengajakmu pergi ke festival lagi, atau mungkin berdansa."
"Tapi kamu tenang saja aku pasti kembali padamu. Apapun yang terjadi aku janji ! Setelah aku berhasil menangani setiap masalah ku ! Aku pasti akan datang melamarmu." Ucap Alan yang mencium kening Natasha
"Saat hari itu datang kamu harus bertambah lebih besar agar aku tidak dikira pedofil" ucap Alan tertawa ringan teringat saat dia mencium Natasha dan orang-orang yang mengejarnya berpikir jika dia menyukai anak kecil.
Alan bangun dari tempat tidur dan mengucapkan mantra lagi,
"Sihir dimensions, pelindung 10 bintang"
"Dengan begini kamu tidak akan terluka lagi, karena aku sudah memasang pelindung tingkat tinggi yang hanya bisa diketahui oleh orang-orang tertentu. Jika pelindung itu sampai hancur, aku akan datang untukmu" ucap Alan dengan lembut. Dia berbalik pergi tapi dia kemudian berhenti lagi,
"Namamu sangat indah, Natasha Alea De Euria. Aku pasti akan selalu mengingat nama ini sampai kapanpun." Ucap Alan melirik Natasha,
SRING!!!
Tubuh Alan menghilang bahkan tidak menyisakan angin apapun seolah tanpa jejak dan pelindung itu memudar dengan sendirinya.
...
Natasha yang masih tenggelam larut dalam setiap ingatan milik ayahnya, dia menangis sesenggukan. Ternyata memang ada banyak hal yang tersembunyi bahkan dalam game ini. Seberapa dalam perasaan seseorang tidak akan bisa diukur dengan apapun.
Di tengah kegelapan disekelilingnya tubuhnya itu dia melihat cahaya keemasan yang menyelimuti tubuhnya. Mencoba mengangkat tubuhnya, dan mendekapnya dengan erat. Natasha merasa sangat nyaman dengan cahaya itu. Seolah apapun yang terjadi dia akan baik-baik saja.
"Ini.. hangat sekali... Sihir milik siapa ini.. apakah ayah ?" Ucap Natasha menatap dirinya yang dikelilingi cahaya keemasan. Dia mencoba menerka-nerka tapi Nicholas tidak memiliki elemen cahaya.
Perlahan rasa sakitnya menghilang, tubuhnya menjadi sangat ringan. Natasha samar-samar mendengar suara yang sangat lembut tapi itu bukan suara ayahnya. Siapa dia....
"Namamu sangat indah, Natasha Alea De Euria. Aku pasti akan selalu mengingat nama ini sampai kapanpun."
HUHHHHH !!!
"huhhh.... huhhh apa yang terjadi ?" Natasha bangun sampai terduduk di atas ranjang, dia mencengkram tengah dadanya. Karena dia berpikir jika dirinya masih sakit, tapi saat dia melihat dirinya. Seolah-olah semuanya baik-baik saja, tubuhnya tidak lagi membeku, sakit, tercabik-cabik. Rasanya semua rasa sakit itu hanyalah mimpi buruk.
Tapi entah kenapa air matanya menetes begitu saja tanpa dia sadari, Natasha menghapus air mata yang menetes di pipinya, dan menatapnya dengan lama.
"Ada.. apa dengan... Ku ?" Gumam Natasha pelan, dia benar-benar tidak mengerti jelas dia ingat kenapa dirinya sakit sampai seperti ini tapi,
"Sesuatu.. tapi apaaa ? Apakah itu seseorang ? Tempat ? Kenapa aku merasa kehilangan hal yang berharga..."
"Sesuatu... Sesuatu... Aku jelas mendapatkan ingatan milik ayah... Tapi kenapa aku merasa kehilangan sesuatu yang lain ? Tapi apa kenapa aku tidak bisa mengingatnya.. padahal aku ingat tentang diriku tapi seperti ada sepihan yang hilang." Ucap Natasha menekuk kakinya dan membenamkan wajahnya ke kaki. Rambutnya yang coklat keemasan menutup semua kepalanya.
'Gue mau nanya ke game ini tapi pasti dia ga akan kasih tau.. atau sistem game ini aja ga tau tentang masa lalu Natasha... Gue harus gimana ?'
"Apa... Apa yang terjadi pada diriku ? " Ucap Natasha mengangkat kepala. Natasha membelalakkan matanya,
"Hestia !"
SRING!!
Kupu-kupu berwarna biru muncul dari gelangnya dan mengintari Natasha.
"Hestia, apa yang terjadi pada diriku ?" Tanya Natasha langsung dengan kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi ke dalam game
FantasyAlisa seorang gadis tidak mendapatkan kasih sayang dari keluarganya juga tidak memiliki teman ataupun sahabat. Mencoba mencari kebahagian melalui game "Love Story" sampai akhirnya dia mencapai end yang membahagiakan dalam game itu. Tapi dirinya mend...