"Meong !!! Meong meong!! ('Jangan memberiku benda menjijikkan itu !!') ucap Stella.
Natasha menatap stella, dia sedikit terkejut karena Stella mengeong dengan keras. Dia pun berjalan ke arah Stella dengan pita biru safir yang ada di tangan.
"Kenapa empuss ?? Kamu pasti jadi cantik kok !!" Ucap Natasha mengalungkan pita itu di leher Stella.
Meong !! Meong meong!! (Menjijikan !! Justru karena aku itu cowo !! Ashh gimana caranya aku bisa komunikasi ama nih cewe !!)
Natasha mendengarkan ocehan Stella tapi dia tetap tidak mengerti, akhirnya pita biru safir itu terpasang dengan indah di lehernya. Natasha menatap Stella dengan senang,
Maooo !!! ( Lepas gaaa jangkrik muak akuu!!)
Stella mencakar pita di lehernya sampai terlepas. Natasha yang awalnya ceria menjadi kesal, dia menatap Stella.
"Dasar Stella nakal !! Kamu tidak boleh melepasnya ! Atau aku tidak akan memberimu makan" Natasha kembali mengikat pita itu tapi dengan sihir agar pita itu tidak lepas.
(Dasar cewek mengesalkan !! Jika aku sudah menjadi manusia lagi, aku pasti akan membalasmu !!)
Stella menatap pemiliknya dengan tajam, Dia benar-benar tidak ikhlas diperlakukan seperti ini.
...
"Nona, sudah waktunya berangkat!" Ucap Ivonne. Karena sepertinya Natasha sibuk bermain dengan Stella.
"Iyahh" Natasha berdiri dan mengendong Stella di depannya.
Natasha berjalan dengan tenang di lorong, didampingi oleh Ivonne. Semua penghuni kediaman Euria terpesona oleh kecantikan Natasha.
Sampai akhirnya dia sampai di dekat gerbang kediaman, dia menuruni tangga dengan hati-hati. Sampai dia melihat sosok pria tampan di dekat kereta kuda yang sedang memakai jubah. Rambutnya yang pirang bersinar dengan setelan biru tua khas pria bangsawan.
'OH MAYYY GAT, Ganteng banget Egekk!'
Natasha melongo menatap keindahan yang tidak bisa dimiliki oleh semua orang itu. Sampai akhirnya,
"Eh.. Uwahhh" Natasha tidak sengaja menginjak samping gaunnya yang panjang, gaun yang dikenakan Natasha bagian depan dibuat pendek diatas lutut sedangkan bagian belakangnya panjang.
WUSHH !!
Nathan langsung melesat ke arah Natasha dan menahan tubuhnya. Natasha membuka matanya, bukannya lebih baik tapi dia justru sangat malu dan menjauh.
" Terima kasih, Kakak" ucap Natasha tersenyum kikuk.
Nathan melebarkan matanya, mendengar Natasha kembali memanggilnya kakak. Tapi dia langsung bersikap biasa aja,
"Kau ingin membawa kucing itu ?" Tanya Nathan menatap Stella dengan seksama.
"Benar, Emmel yang memberikannya padaku ! Cantik kan." Ucap Natasha segera menjelaskan agar tidak ada pertanyaan.
Sementara Nathan menahan tawa melihat pita di leher seorang kucing jantan dan dia menatap Natasha,
"Siapa namanya ?" Tanya Nathan lagi,
"Namanya Stella" ucap Natasha seadanya.
Meong Meong meong !! (Plish jangan panggil aku dengan nama menjijikan itu!!)
"Pftttt hahahahahh.. kau memberikan nama kucing betina untuk kucing jantan ? Bahkan dengan pita besar seperti itu ?" Ucap Nathan di sela tawanya.
Sementara Natasha terpesona karena baru kali ini dia melihat kakak tertawa.
'bentar egek !! Dia bilang kucing jantan ?'
"Ehh... Jadi dia kucing jantan ?!" Ucap Natasha yang syok.
Meong meong meong (Sujud syukur aku !! Akhirnya dia tau kalau aku itu cowo.. nah kau pasti ngerasa bersalah kan ? Minta maaf ga kau ?) Stella menatap Natasha tapi itu bukan ekspresi bersalah tapi,
"Yaudah lah, kupikir dia betina. Ohh tapi nanti biar kucariin empus istri ! Nanti aku jadi punya kucing betina deh" ucap Natasha lagi sementara Nathan menggelengkan kepalanya.
Meong meong meong ( istri apaan !! Dasar pemilik mengesalkan !! Lepass !!) Stella melompat turun, dan dia berjalan ke arah Nathan.
Nathan langsung menggendongnya karna dia memang menyukai kucing.
"Dia sepertinya lebih nyaman denganku" ucap Nathan dengan mengelus Stella dan benar saja. Stella justru nyaman dengan Nathan karena mereka cowo sedangkan jika dengan Natasha. Stella harus merasakan buah dada gadis itu yang menghimpit kepalanya.
"Ehh.. tapi kan aku pemiliknya" ucap Natasha menggembungkan pipinya.
Meong meong meong (pemilik macam apa yang bahkan tidak tau jenis kelamin peliharanya) Stella menatap Natasha dengan sinis.
"Karena kau sendiri juga tau dia adalah jantan, ganti saja namanya menjadi Xaiver !" Ucap Nathan.
Stella yang mendengar itu langsung menganggukkan kepalanya. Natasha yang melihat respon kucingnya hanya bisa pasrah.
Natasha melihat ke arah kereta kuda,
"Lho, dimana ayah ? Bukankah tadi dia berdiri di situ " Tanya Natasha sambil celingukan.
"Apa kamu masih tidur ? Ayah sudah pergi dari siang untuk memimpin ksatria. Aku yang ada di kereta kuda sebelum kau jatuh" ucap Nathan berjalan turun dengan Stella emmm tidak Xaiver di pelukannya.
Natasha melongo lagi karena memang fisik mereka sangat mirip hanya tinggi saja yang berbeda. Tadi juga saat berbicara dengan Nathan, Natasha tidak terlalu memperhatikan pakaian Nathan.
"Mau sampai kapan kau melongo disana ?, kita harus segera pergi." Ucap Nathan setelah itu dia berdiskusi sebentar dengan para pengawal yang akan mengiring mereka.
Natasha berjalan turun dan segera masuk dalam kereta kuda. Tapi dia terkejut kenapa Nathan ikut masuk kereta.
"Lho kak, kenapa naik kereta kuda ??" Tanya Natasha.
"Pengen aja" jawab Nathan acuh tak acuh.
'Dasar cwo aneh !!'
Padahal dirinya bisa saja naik kuda agar lebih terlihat gagah dan berwibawa tapi dirinya merasa malas dan ingin duduk bersama Xaiver.
Kereta kuda melaju meninggalkan kediaman Euria, Natasha menatap keluar jendela. Ini baru pertama kali dia jalan-jalan keluar. Yang pertama saat pergi ke bazar tidak dihitung karena itu berakhir banyak masalah.
Natasha menatap kakaknya yang sedang memejamkan mata, sepertinya dia lelah karena baru saja bertarung dengan monster kemarin. Tiba-tiba Natasha teringat,
'Nathan, berjanjilah pada ibu apapun yang terjadi dimasa depan, kamu harus melindungi adikmu'
'Cuihhhhh jangkrik !! Padahal dia juga ikut ngerencanain pembunuhan Natasha! Dasar penipu !!'
'Eh... Di End love story, Natasha akan diarak ke sekeliling kekaisaran dan akhirnya dihukum pancung oleh male lead pertama dan kedua. Karena Natasha merencanakan pembunuhan pada Diana menggunakan racun, sedangkan kakaknya itu hanya menatap Natasha dari kejauhan, sambil merangkul diana'
Natasha menggelengkan kepalanya,
'kenapa jadi kepikiran ini sih ?!, kan gue niatnya mau liburan.' Natasha berusaha tidak memikirkannya tapi ada banyak hal yang merasuk ke dalam pikirannya.Natasha memutuskan untuk mengobrol dengan Nathan dengan begitu, dia tidak akan memikirkan hal hal yang tidak mengenakkan. Tapi,
'Gue mau ngobrol apaaa egek ?! dihadapan gue aja termasuk malaikat maut juga meski ga langsung sih !'
"Kak... Bagaimana dengan akademi sihir ?? Apakah itu menyenangkan?? Sebentar lagi aku juga akan masuk ke sana" Tanya Natasha. Teringat jika Nathan baru saja lulus dari akademi sihir.
"Biasa saja, tidak ada yang spesial." Ucap Nathan acuh dia melihat ke arah jendela.
Alis dan bibir Natasha berkedut dia teringat kejadian saat dia bertanya pada Nicholas dan responnya sama seperti Nathan.
'Definisi buah jatuh tak jauh dari pohonnya, sama-sama tsundere juga'
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi ke dalam game
FantasyAlisa seorang gadis tidak mendapatkan kasih sayang dari keluarganya juga tidak memiliki teman ataupun sahabat. Mencoba mencari kebahagian melalui game "Love Story" sampai akhirnya dia mencapai end yang membahagiakan dalam game itu. Tapi dirinya mend...