Bab 9

102 6 4
                                    

Ting!!
Lagipula jika kami menghilangkan pengetahuan Natasha asli. Maka pemain hanya akan menjadi orang dong* yang tidak mengetahui apapun tentang dunia ini.

Emmm setidaknya mereka akur untuk beberapa menit.

Natasha mengepalkan tangannya mencoba untuk bersabar. Karena semarah apapun dia percuma jika tidak bisa menyentuh monitor di depannya.

'huhhhh... Lu mending ngilang aja deh game gila.. lama-lama gue darah tinggi berurusan Ama lu'

Ting!!
Tidak bisa, pemain masih belum menuntaskan misi.

Bibir Natasha berkedut meladeni monitor itu. Jika saja Natasha bisa pasti dia sudah hancurkan berkeping-keping layar monitor itu.

'Yahh, makanya elu ngasih alat kek yang berguna buat gue nyelinap ke penjara itu !' ucap Natasha yang merendahkan egonya agar segera terbebas dari misi gil* yang baru saja diberikan.

Tapi tepat 3 detik setelah mengatakan itu. Monitor langsung menghilang dari hadapannya.

'Lahhh... Nj*r giliran diminta bantuan langsung ngilang !!. Keluar kau monitor gil*'

Setelah itu Natasha melangkah dengan gontai menuju bangku yang ada di dekatnya. Tanpa sengaja tangannya menyentuh sebuah buku dengan judul "Dimensions"

"Ohh iyaaaa.... Gue lupa kan di sini ada sihir astogeee.. Dari pengetahuan Natasha, gue bisa pake sihir pelindung khusus yang bisa ngebuat tubuh gue jadi transparan dan ga bisa diliat orang. Emang jeniusss " ucap Natasha yang langsung tersenyum senang.

Lalu ia pun membuka buku itu dan membacanya lagi meski dalam otaknya dia sudah paham tapi dia takut jika salah mengucap mantra.

...

"Bim Bim Boommm" ucap Natasha

Dan seketika tubuhnya menjadi transparan. Natasha lalu berlari ke arah cermin yang ada di perpustakaan dan benarnya saya tidak ada pantulan dirinya sangat sempurna.

"Hehhh it is so easyyy!!" Sombongnya dengan tersenyum.

Dia pun berlari keluar perpustakaan dengan menembus setiap dinding dan rak agar lebih cepat.

'Ahahaha... Kok gue ngerasa kayak hantu malahan'

Natasha berlari dengan cepat melewati lorong yang ada dalam kediaman Duke Euria. Sebenarnya dia berpikir akan ketahuan menggunakan sihir seperti ini. Tetapi dia tersadar jika pelindung yang ada di kediaman ini hanya untuk menjaga serangan dari luar dan mendeteksi niat jahat seseorang. Tapi sebagai antisipasi Natasha juga menyamarkan energi sihir nya agar tidak bisa terdeteksi.

Lalu dia berpapasan dengan nathan yang baru saja keluar dari ruang kerjanya. Awalnya dia berpikir untuk berbalik arah tetapi karena dia sadar sedang menggunakan sihir, lebih baik dia tetap berjalan lurus saja karena lebih dekat dengan penjara bawah tanah.

'Terobos aee, lagipula dia belum tentu sadar.'

Natasha tetap berjalan agak menjauh dari kakaknya. Tetapi ketika berada tepat disampingnya, tiba-tiba Nathan mengeluarkan pedang dari dalam cincin penyimpanan nya. Dan nyaris saja pedang itu berhenti tepat di sebelah lehernya bahkan ada beberapa helai rambutnya yang terpotong.

'Heh' Natasha langsung berhenti dan mematung penuh dengan ketakutan. Bahkan melirik saja dia tidak berani.

"Siapa Itu ?!" Ucap Nathan dengan dingin disertai aura membun*h yang menguar dari dalam tubuhnya.

'Hikss gue bisa lupa sih.. padahal di masa depan nanti dia bakal jadi jenderal perang terbaik kekaisaran Edinburgh. Bahkan diberikan gelar seorang grand Duke di umurnya yang ke-18 THN. Gimana nih Egekkk !!!'

Transmigrasi ke dalam game Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang