Bab 35

15 2 0
                                    

"Berhati-hatilah bodoh" dengan cepat sebuah tangan merangkulnya. Natasha menatap pemilik rambut dan mata berwarna ungu tua yang tampak elegant. Jubahnya berkibar tertiup angin menambah aura ketampanan yang dia miliki.

"Aku tau, aku tampan tidak perlu segitunya." Ucap Emmel menyombongkan diri dengan mengusap rambutnya ke belakang.

"Apa sih lu !! GR banget jadi orang!" Ucap Natasha lagi mengalihkan pandangan, dan mengontrol ekspresi wajahnya.

'Gilak ganteng banget wehhh melting banget sueerrr, sayang kelakuannya kek kambing'

Emmel hanya tersenyum miring melihat Natasha yang mengalihkan pandangannya.

"Huaa " Natasha terkejut karena Emmel langsung menggendongnya, dan membawanya kembali ke ranjang.

"Apa yang kau lakukan ? Aku ingin berganti baju!" ucap Natasha kesal.

TRING!!

Natasha membelalakkan matanya terkejut karena pakaian nya tiba-tiba berubah, bukan hanya pakaiannya tapi juga hiasan rambutnya juga dibuat senada. Dia ingin segera mempelajari sihir itu,

"Sihir apa ini guru !" Tanya Natasha dengan antusias bahkan mengangkat tangannya.

Emmel terdiam sesaat, melihat antusias Natasha,

" Itu termasuk dalam sihir manipulasi, selain sihir elemen dan sihir dimensions ada juga sihir manipulasi." Ucap Emmel yang langsung duduk. Padahal sebelumnya tidak ada kursi di belakangnya, tapi ada kursi yang tiba-tiba muncul.

"Sihir manipulasi bukankah hanya seperti Bunshin (klon) dan menyamarkan energi sihir ? lalu Boneka sihir" Tanya Natasha memiringkan kepalanya karena memang hanya sejauh itu yang dia baca.

" Yang ini aku membuatnya sendiri, memanipulasi barang yang dikenakan orang itu dan mengubahnya sesuka hatiku " ucap Emmel lagi.

"Hebat sekali !! Guru memang pantas menjadi penyihir menara terbaik di wilayah barat !!" Ucap Natasha mengacungkan jempolnya.

"Ouhh Yo jelas !! Si penyihir jenius terbaik di kekaisaran Edinburgh. Jadi kamu harus tunduk padaku, penyihir amatiran. Tidak hanya amatiran tapi juga ceroboh" ucap Emmel dengan sangat menusuk.

'Nyelekit banget,'

Alis dan bibir Natasha berkedut menatap Emmel yang masih bersikap keren. Tiba-tiba rautnya berubah serius,

"Aku sudah mendengarnya, kau memaksa memakai energi sihir es milikmu. Dan ujung-ujungnya itu justru berefek buruk dan bertolak belakang dalam aliran sihirmu. Karena kau juga memiliki elemen api yang besar yaitu api hitam." Ucap Emmel menatap tajam Natasha,

"Maaf, seharusnya aku menggunakan energi sihir es milik Hestia saat bertarung, tapi aku ingin mencari tau seberapa banyak perkembangan ku." Ucap Natasha menunduk.

"Oh iya.. Emmel aku sudah naik menjadi penyihir tingkat 4 lingkaran, aku juga hebat kan ?" Tanya Natasha yang antusias lagi.

"Hebat tapi ceroboh apa gunanya ?" Ucap Emmel membuat raut wajah meremehkan. Natasha langsung cemberut melihat respon guru sihirnya yang tidak sesuai ekspektasi.

Meskipun umur mereka hampir sama, tapi jika menyangkut pembelajaran sihir.  Emmel akan menjadi serius dan tidak main-main seperti biasanya.

"Dengar, aku sudah menyegel aliran sihir es milikmu supaya itu tidak bertabrakan lagi." Ucap Emmel menatap Natasha dengan serius.

"Apa... Ehhh ?!! Jadi aku tidak bisa menggunakan energi sihir ini dong ?! Gitu ?!" Natasha syok mendengar pernyataan guru sekaligus temannya.

"Meskipun aliran sihir mu sudah stabil saat ini, tapi tidak menutup kemungkinan kau akan tanpa sadar menggunakan sihir es lagi sebelum waktunya. Dan itu akan berakibat jauh lebih buruk dibandingkan kejadian kemarin." Ucap Emmel dengan santai dan duduk di sofa sambil memakan apel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi ke dalam game Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang