Bab 2

157 13 0
                                    

"Alisa..." Ucap Rendi
"Kenapa ?? Lanjutin aja kok.. anggep aja aku ga denger... Ohhh anggep aja B-I-S-U jugaa" Jawab Alisa menatap mereka semua.

Boby langsung menjawab "ternyata elu sadar juga yah kalau elu lagi diomongin di sini"

Mereka semua tertawa sedangkan Rendi justru menampilkan wajah bersalah.

"Elu tersinggung ?! Ga mungkin lah yah... Kan emang kenyataannya gitu.. kebo aja ga mau deket-deket sama lho ahahahahahah" sahut yang lain.

Alisa menatap mereka dengan penuh emosi. Andaikan membun*h orang tidak masuk penjara mungkin sudah dia lakukan dari tadi.

"Udah wey udahh" sahut Rendi menengahi.

"Dihhh apaan lu ren sok sokan banget ! Ahahahahaha... Bilang nya ga mau deket-deket... Ilfell... Jijikkk hehhhh" ucap Boby dan dibarengi tawa oleh yang lain.

Karena emosinya sudah naik ke puncak ubun-ubun. Alisa menendang bangku di samping mereka. Mereka semua langsung diam dan Alisa berbalik kearah mejanya.

Semua orang bengong menatap Alisa yang tidak seperti biasanya, biasanya Alisa akan menundukkan kepalanya dan tidak akan berani bersitatap dengan orang lain.

Alisa langsung mengambil buku matematikanya dan pergi begitu saja dengan tenang. Bohong jika dia baik-baik saja, Dia berusaha tegar dan pergi keluar sekolah. Jarak antara sekolah dan rumah 3 KM itupun dia tempuh dengan jalan kaki setiap harinya karena dia ingin menghemat uang gaji parttime nya.

Sesampai di rumah yang kecil dan jauh dari kata mewah, Alisa membuka pintu
"Ohh ini dia jagoan kitaa... Ehggg" Ucap Anton, kakak laki-lakinya yang setengah mabuk itu.
"Heh... Siapa yang menyuruhmu pulang bodoh ?? Kau harusnya pergi bekerja!"ucap ayahnya yang sama-sama mabuk.
"Darimana kalian mendapatkan uang untuk semua makanan mewah dan bir itu ?!" Teriak Alisa setelah sadar banyaknya makanan enak. Tidak mungkin kakak dan ayahnya membelinya sendiri karena mereka tidak bekerja dan menjadi beban bagi Alisa.

Yah Alisa gadis berusia 17 tahun itu harus bekerja keras menghidupi 2 pria brengsek di depannya.. dan ibunya sudah pergi dengan pria lain yang jauh lebih kaya dari ayahnya.

"Eghhhh memang dari mana lagi jika bukan dari muu ?!! Licik sekali kau sekarang menyembunyikan uang dibawah kasur dan memberikan makanan sederhana pada kami ?!" Ucap Ayahnya

"APA ? KALIAN GILA ?!! AKU SEJAK SMP KERJA SUPAYA KITA MASIH BISA MAKAN DAN KALIAN MALAH MENGHAMBUR-HAMBURKAN UANG DENGAN MAKANAN MEWAH DAN MABUK² SEPERTI INI!! " Teriak Alisa.
Sungguh dia sangat lelah. begitu banyak cobaan di hari yang sama. Sebenarnya bukan hanya sekali mereka mencuri uangnya. Tapi untuk yang ini Alisa sudah mengatakan uang itu untuk membayar biaya study tour nya. Dan Alisa memberikan uang jajan seperti rokok dan kopi agar mereka tidak merasa kekurangan dan mencuri uangnya lagi.

PRANGGG !!

"APA SUSAHNYA !! KAU TINGGAL BEKERJA LAGI SAJA !! TIDAK PERLU SOK DRAMATIS SEPERTI ITU !"

"JIKA KAU TIDAK INGIN BERSUSAH SUSAH MANCARI UANG. KENAPA KAU TIDAK MEMBUKA LAYANAN SERV*S MALAM SAJA KAU BISA DAPAT 1 JUTA SEMALAM !! Teriak kakaknya dengan melempar botol bir ke arah Alisa. Untungnya Alisa langsung menghindar ke samping. Alisa sudah benar-benar tidak mengerti akan pemikiran orang gila berstatus kakaknya itu. Sudah menjadi beban bukannya nyadar malah makin parah.

Sedangkan bapaknya masih sibuk makan mabuk seolah-olah hal yang terjadi tidak ada hubungannya dengan dirinya

"ASSS !!! BAJ*NGAN !! KENAPA AKU  HARUS DIBERIKAN KELUARGA GILA SEPERTI KALIAN ?!! JIKA AKU BISA  TERLAHIR KEMBALI AKU MEMILIH TIDAK PERNAH MEMILIKI KELUARGA SEKALIPUN !!" Teriak Alisa sambil berlari menuju kamarnya dan membanting pintu kamarnya dengan keras.

Alisa menangis sampai sore hari dan dirinya teringat kehidupan damai dan indah dalam game itu. Alisa mencoba memainkan gamenya seumpama suasana hati akan menjadi lebih baik.

Semalaman Alisa larut dalam game kebahagian, cinta, kekayaan. Semua yang Alisa paling inginkan ada dalam game itu.
"Andai gue masuk dalam game ini dipenuhi kasih sayang, dilindungi oleh cintanya dan dimanjakan oleh kekayaannya... Benar-benar sangat membahagiakan" ucap Alisa menghapus sudut matanya yang berair karena teringat kehidupan yang sangat-sangat jauh dari kata kebahagiaan.
Tak terasa dia sudah menamatkan game ini dan ternyata sudah jam 3 pagi. Alisa sama sekali tidak menyadarinya, dan tiba-tiba
Ting!!
Apakah anda tertarik untuk mencoba end tersembunyi?
"End tersembunyi... apa-apaan ?? Hemm coba deh " Alisa mempencet tombol mulai di HP nya.

Seketika HP mengeluarkan cahaya putih yang menyelimuti tubuhnya. Alisa terkejut seolah tidak percaya....
"Ehh njir kok.... Apa-apaan..."
Alisa berusaha berlari menjauh dari hpnya tetapi dia tidak bisa bergerak dan tubuhnya seperti tersedot kedalam hpnya.
Ting!!
Sistem perjalanan diaktifkan !! Selamat anda satu-satunya yang terpilih untuk masuk ke dalam game ini !!

Alisa bengong dengan mulut membentuk O seolah semuanya benar-benar gila. Tapi dirinya juga merasa tidak sabar untuk masuk ke dalam game ini. Masa bodoh dengan kehidupannya di sini lagipula tidak ada satupun hal membahagiakan di dalamnya.

Ting!!
Apakah anda bersedia masuk ke game ini dan melakukan misi ?

Alisa menjawab "Aku bersedia" meskipun dia sendiri tidak yakin apa kejadian ini nyata atau tidak. Lalu tubuhnya tersedot seluruhnya ke hp dan seketika hp itu mati begitu saja.

Alisa seperti jatuh dengan banyaknya ingatan-ingatan merasuk ke dalam otaknya. Tapi semua ingatan itu bukanlah ingatan tentang Diana yang dia mainkan dalam game.

Ingatan itu penuh dengan kesedihan yang mendalam dan Alisa ikut merasa sesak di dadanya menangis seolah dia lah yang mengalami semua kejadian itu.

Wushhh !!

Tubuh Alisa berhenti terjatuh, dia berusaha membuka matanya dan bangun terduduk di ranjangnya.

"Hahh hahh hahh hah... "
Alisa memegang dadanya seolah dia kesulitan bernafas. Dan yang membuatnya semakin syok adalah tempat dia bangun. Jelas ini semua sangat mewah semua barang disana sangat mengkilat. Tidak mungkin semua ini bisa ada di rumahnya.

"Gue benar-benar... Transmigrasi ke dalam game ?!" Alisa sangat syok sekaligus bahagia. Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan seorang pelayan masuk kedalam.

"Nona Natasha, akhirnya anda bangun juga" ucap pelayan itu dia langsung mendekat kearah Alisa.. dan Alisa bengong seperti orang yang mencoba mengumpulkan kewarasannya.
"Nona apakah anda membutuhkan sesuatu ?" Pelayan itu menatap ke arah nonanya yang sedang mematung.

"Bentar-bentar.. kau bilang siapa namaku tadi ?" Tanya Alisa yang mencoba tetap waras

"Ehh... Anda Nona Natasha Alea De Euria.." Ucap pelayan itu

Alisa mencoba tidak percaya apa yang dia dengar, dia langsung berlari ke arah cermin dan melihat sebenarnya. Alisa mematung menatap dirinya.

"GA MUNGKINN !!!!"





Transmigrasi ke dalam game Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang