Nathan mencoba mendeteksinya tapi sayangnya dia tidak bisa menemukan keberadaannya. Bahkan energi sihir yang pria itu gunakan juga Nathan tidak bisa mendeteksinya.
"Tcihh... Aku yakin sekali gadis itu pasti Natasha..." Ucapnya,
Seorang kesatria berlari kearah Nathan,
'Lapor Tuan muda, semua monster yang melarikan diri sudah dibasmi, dan rakyat yang terluka sudah mendapat penanganan" ucap ksatria dengan membungkuk.
"Bagus, kita lanjutkan perjalanan pulang"
Sebenarnya Nathan bisa saja melakukan teleport kembali ke kediaman, tapi ada 70 an ksatria yang ikut dengannya belum lagi banyak kuda yang dibawa. Untuk membawa 1 rombongan itu Nathan perlu membuka membuka portal besar tapi itu menguras banyak energi sihir. Dan belum lagi bisa saja ada yang mendarat tidak di lokasi yang dituju karna jauh.
...
Natasha yang berada dalam gendongan pria itu sangat terkejut, seketika dirinya sudah berada di area kediaman. Tapi area itu tempat yang sepi.
"Kau itu bodoh atau bagimana ? Bisa-bisanya melakukan hal nekat seperti itu, untungnya tidak ketahuan oleh Nathan." Ucap Emmel dengan kesal menjitak kepala Natasha.
Natasha menatapnya dengan kesal dan emosi, dengan kesadaran penuh Natasha meninju pipi Emmel sambil tersenyum. Emmel yang tidak memasang pelindung langsung menerima bogem mentah dari Natasha.
"Kau meninjuku ? " Ucap Emmel menatap Natasha dengan tidak percaya, dimana gadis kecil yang selalu penurut, baik hati dan tidak sombong itu pergi.
"Iya memang kenapa ?! Ga seneng ?!" Ucap Natasha dengan kesal lagi.
"Gue tuh udah nyariin elu kemana-mana, sampai gue naik ke atap biar bisa nemuin elu !! Tapi elu ngilang kek setan ! Dan dari jauh ada portal monster ke buka, banyak orang terluka bahkan nyaris dimakan, Ya kali ga gue tolongin, lho pikir gue manusia tanpa hati nurani gitu. ?!!"
Natasha benar-benar habis kesabaran kali ini. Dia menggembungkan pipinya menatap ke arah lain. Semua rencananya benar-benar tidak sesuai ekspektasi. Mungkin ini karma juga karna ia telah melanggar perintah ayah.
"Yaudah deh.. maaf maaf aku tadi pergi soalnya ada panggilan darurat a dari menara sihir" jawab Emmel sambil menggaruk belakang kepalanya.
"Hmm Iyah" jawab Natasha dengan ketus, ia pun langsung ber teleport ke kamarnya.
"Eh Blakutik Blakutik jeder !!" Teriak Natasha sampai terloncat ke belakang karna kaget. Di dalam kamarnya terdapat seseorang yang sangat mirip dengannya bahkan cara tersenyum dan menatap dan aksesoris yang biasa dia gunakan juga.
"Nona, ada apa ?!" Ivonne langsung membuka pintu karena cemas.
"Ehh.... ?? Lho ?!! " Ivonne terkejut melihat nonanya ada 2.
Dengan cepat Natasha mendorong Ivonne dan menutup pintu, Natasha langsung menarik boneka sihir itu dan memakai semua pakaiannya. Lalu dia menonaktifkan boneka itu, perlahan boneka itu menghilang.
Sementara Ivonne berjalan mondar-mandir, di depan kamar Natasha.
"Apa aku halusinasi, karena terlalu lelah ?, sangat tidak mungkin nona..."
"Tapi.. itu tadi sangat mirip ! "
Kriettt
Pintu kamar Natasha terbuka, Ivonne segera menghampiri nonanya. Memindainya dari atas sampai bawah tidak luput 1 inci pun.
"Ivonne tadi aku sedang belajar sihir membuat bunshin ! (Klon) " Ucap Natasha dengan tersenyum kikuk.
"Bunshin ? Saya tidak terlalu mengerti tapi saya pikir anda kenapa-napa. Huhhh" Ivonne menghembuskan nafas lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi ke dalam game
FantasiAlisa seorang gadis tidak mendapatkan kasih sayang dari keluarganya juga tidak memiliki teman ataupun sahabat. Mencoba mencari kebahagian melalui game "Love Story" sampai akhirnya dia mencapai end yang membahagiakan dalam game itu. Tapi dirinya mend...