Bab 16

38 4 0
                                    

"Maaf, karena aku menakutimu tadi" ucap Nicholas lagi, dan saat ini tidak seperti biasanya. Karena biasanya Nicholas tidak mau menatap Natasha saat berbicara. Tapi saat ini Nicholas menatapnya dengan tatapan teduh dan menghanyutkan.

"Ayah... " Natasha seketika ingin menangis.

Baru kali ini dirinya (Alisa) dan Natasha asli merasakan perasaan seperti ini.

"Seharusnya aku yang meminta maaf, karena sudah bertindak ceroboh." Natasha menunduk.

Angin berhembus menggerakkan rambut coklat keemasan milik Natasha. Nicholas lagi-lagi mengalihkan pandangannya.

"Ini sudah siang hari, ayo kita makan siang." Ucap Nicholas lagi yang langsung berdiri. Natasha juga mengangguk, padahal di atas kapal sudah banyak kue tapi tetap saja lapar jika belum makan makanan pokok.

Kali ini bukan Nicholas yang mengandeng tangan Natasha, tapi Natasha yang mengandengnya lebih dulu.

Natasha mengocehkan banyak hal, mulai dari hubungannya dengan para ksatria. Dan tentang sihir angin tadi, dia ingin segera bisa menggunakan sihir itu.

'Dipikir-pikir semenjak gue datang ke sini ga pernah sekalipun gue keluar kediaman... Apa keluar gitu yah'

"Ayah, apa aku boleh keluar kediaman ??" Tanya Natasha menoleh ke Nicholas.

"Tidak, di luar itu berbahaya." Ucap Nicholas langsung dengan suara yang tegas.

"Apa yang berbahaya ayah!"

" wilayah barat berbatasan langsung dengan hutan larangan. Meski sudah dibangun benteng dengan kekuatan sihir. Tapi tidak menutup kemungkinan, jika tiba-tiba muncul portal dalam benteng secara acak." Ucap Nicholas lagi.

Nicholas menatap wajah Natasha yang berubah menjadi sedih. Dia akhirnya menghela nafas,

"Jika kau ingin pergi, ajak kakakmu"
Ucap Nicholas dengan menghela nafas.

'Gila kali gue keluar ama dia ?! Cuihh ga sudii'

"Lebih baik Natasha tidak jadi keluar saja."

Mereka sampai di ruang makan, Natasha celingak-celinguk karena Nathan tidak kunjung datang.

"Nathan pergi keluar kediaman untuk menyelesaikan beberapa masalah" ucap Nicholas langsung makan.

Sebenarnya Natasha tidak terlalu peduli tapi tetap saja dia merasa penasaran.

"Memang ada masalah apa Ayah ?"

"Seperti yang kubilang tadi, muncul portal tiba-tiba di Desa Luxem, dan ada banyak monster berbagai tingkat keluar dan menyerang warga"

Mata Natasha langsung berbinar, selama 2 tahun ini Natasha belajar berpedang dan sihir tapi tidak pernah terjun dalam pertarungan monster.

"Ayah, apa aku juga nantinya akan mendapatkan tugas seperti itu ??" Tanya Natasha lagi.

"Tidak" balas Nicholas dengan dingin.

"Tapi, kenapa ?"

" Pertama, karena kakakmu adalah pewaris keluarga jadi ini adalah kewajibannya,
Kedua, dia sekarang sudah menjadi penyihir 7 lingkaran,
Ketiga, kamu masih terlalu lemah meski berpedang dan memanah mu bagus tapi jika itu melawan monster lain ceritanya. Terlebih lagi dirimu sekarang hanya memiliki 3 lingkaran sihir."

Dibagian terakhir Natasha merasa tertohok dengan ucapan Ayahnya. Benar dia sekarang baru memiliki 3 lingkaran sihir dibandingkan dengan Nathan bagaikan langit dan bumi.

Tingkatan tertinggi penyihir di kekaisaran Edinburgh adalah 9 lingkaran. Sedangkan Alea dan Nicholas memiliki 9 lingkaran.

Monster juga dibedakan menjadi banyak tingkatan, seperti monster tingkat rendah bisa dihadapi oleh penyihir dengan minimal 2 lingkaran, tingkat menengah sama seperti penyihir 4 lingkaran, Tingkat tinggi sama seperti penyihir 7 lingkaran. Lalu yang terakhir adalah tingkat Beast atau Tertinggi yang kekuatan diluar nalar manusia dan sangat licik. Hingga manusia yang ingin mengalahnya harus memiliki Elemen sihir tertinggi seperti Cahaya, petir atau es.

Natasha memonyongkan bibirnya,
'Gue harus ngelakuin sesuatu biar tingkatan sihir gue naik. Yoshhhh lagipula nanti Guru Emmel akan datang.'

Kegiatan makan siang itu berlangsung dengan tenang, dan ketika keduanya keluar dari ruang makan dan berjalan ke arah mansion utama. Ternyata ada seorang pria dengan rambut ungu dan mata merah menunggu lorong. Pria itu menoleh dan tersenyum menatap Nicholas.

"Salam kepada pemimpin wilayah barat, semoga cahaya dan berkat selalu menyertai anda" ucap pria itu menundukkan kepalanya memberikan hormat. Nicholas mengangguk dan berdehem pelan.

Ketika pria itu mengangkat kepalanya lagi dia tersadar, ada Natasha yang berada di belakang Nicholas.

"Ah, Maafkan saya karena tidak menyadari nona, Salam pada cahaya wilayah barat putri Natasha Alea De Euria"
Ucap pria itu lagi dengan tersenyum,

'kok gue ngerasa kayak pernah liat nih orang yah... Siapa sih dia ?'

Natasha berpikir dan berusaha mengingat, akhirnya dia sadar jika yang didepannya adalah Baron Albert Desmond, Ayah dari Diana.

'ngapain elu nemuin bapak gue sih !!'
Natasha seketika kesal, dan Nicholas pun menyadarinya.

"Sepertinya anda berubah sangat banyak Tuan Duke Nicholas," ucap Albert yang melirik Natasha.

'Lah emang apa urusannya ama elu sih jangkrik!.'

Nicholas yang tau Natasha merasa tidak nyaman dengan Albert, dia langsung mengajak Albert untuk pergi ke ruang kerja. Tapi tiba-tiba Natasha,

"Ayah, aku ikut !!" Ucap Natasha yang langsung merangkul lengan Nicholas. Dia bahkan berdiri diantara Nicholas dan Albert.

" Kenapa kamu ikut ? Tidak ada yang spesial." Tanya Nicholas.

" Tidak pokoknya aku ikut !!" Ucap Natasha yang masih tetap keras kepala.

Sementara Albert hanya menjadi nyamuk dalam kedekatan antara ayah dan anak itu. Padahal Albert berpikir jika Nicholas masih tetap sama seperti sebelumnya yang mengabaikan Natasha.

Albert dan Nicholas adalah teman dekat meski status mereka sudah sangat berubah jauh. Itu tidak menghalangi persahabatan mereka sama sekali. Albert sebenarnya sudah mendapat tawaran untuk menjadi viscount tapi dia menolaknya karna memang dia tidak tertarik dengan kekuasaan. Dia adalah pria yang ingin mencurahkan waktu-waktunya untuk istri tercintanya dan putrinya Diana.

Nicolas melirik Albert, dia mengangguk karena memang dia juga ingin menanyakan banyak pada Natasha.

"Baik, terserahmu saja," ucap Nicholas dengan menghela nafas.

'Hehh ga akan ku biarkan kau meracuni pikiran bapak gue !' monolog Natasha yang masih aja suudzon, pada Albert.

Mereka bertiga berjalan bersama ke ruang kerja. Sesampainya di dalam Albert langsung membahas tentang festival tahunan yang ada di wilayahnya. Dan dia berniat mengundang sahabatnya itu, dan juga untuk meminjam beberapa ksatria untuk mengamankan festival. Terlihat Nicholas hanya menganggukkan kepalanya dan memberikan beberapa masukan.

Sementara Natasha menatap mereka dengan bosan. Albert menoleh ke arah Natasha.

"Sudah sejak 6 tahun lalu aku melihat putrimu dia tumbuh menjadi gadis yang cantik, sekarang kau juga sudah berbeda tidak seperti mayat idup lagi. Putri cantik jika kau diabaikan lagi oleh mayat idup ini, datang saja ke rumah paman" ucap Albert yang tidak memakai bahasa formal lagi. Begitulah mereka jika itu menyangkut pekerjaan atau di muka umum mereka akan profesional tapi jika hanya satu sama lain mereka terlihat seperti saudara bahkan Albert merangkul Nicholas.

Sementara Nicholas hanya tersenyum dengan perkataan sahabatnya. Albert melepaskan rangkulannya dan mendekat ke arah Natasha dan berjongkok di depannya.

"Sepertinya kau tadi tidak mengenali paman yah, ? Padahal dulu saat paman ke sini kau selalu ceria dan memintaku untuk mengendongmu" ucap Albert dengan mencubit pelan pipi Natasha.

Natasha tertegun dengan perlakuan Albert padanya. Dalam game tidak pernah diceritakan tentang hal ini.

'Keknya gue suudzon ama nih orang, dari matanya jujur banget kalau niatnya dateng cuma buat ngundang ayah.'

"Aku memiliki seorang putri, lain kali aku akan membawanya. Aku berharap putri bisa berteman dengannya. Karena dia orang yang sangat pemalu dan tidak memiliki teman dekat."

'Ishhh gimana konsepnya gue bisa temenan ama orang yang bakal jadi alasan gue mat*'












Transmigrasi ke dalam game Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang