Wushh !!
Natasha mendarat di taman belakang yang sepi, untungnya tidak seperti kejadian sebelumnya. Karena Natasha sudah menyiapkan kakinya, untuk mendarat.
Natasha memegang dada yang masih merasa sesak meski tidak seperti sebelumnya. Perasaannya benar-benar campur aduk bingung, sedih, kesal.
Natasha menatap matahari yang terbenam, dia meluruskan tangannya dengan matahari itu. Seolah-olah dia ingin berlari mengejarnya agar dia bisa pergi dari sini.
"Aku merasa garis antara diriku dan Natasha semakin lama semakin memudar... Seiring dengan berjalannya waktu dalam dunia ini. Bahkan ketika aku menerima ingatan Natasha. Aku TT juga merasa jika yang mengalaminya adalah diriku. Rasa sakit yang nyata seolah-olah tidak akan pernah bisa menghilang" ucap Natasha pelan, diapun menurunkan tangannya.
Ting!!
Sudah cukup basa bisinya.. pemain sudah membuang banyak waktu! Ingat tujuan awal itu misi.Alis dan bibir Natasha berkedut menatap kesal ke arah monitor di depannya.
'Lu tuh punya otak ga sih ? Jelas lagi kek begini juga, yang lu pikirin cuma misi misi misi muak gue dengernya !!'
Awalnya Natasha berpikir jika monitor itu pasti akan membalas perkataan tapi monitor itu justru menghilang begitu saja. Sementara Natasha tidak mempedulikannya, justru dia merasa senang.
Natasha langsung bergegas pergi ke penjara bawah tanah. Dia sempat beberapa kali hampir bertemu dengan ksatria lain tapi karena tidak ingin ada masalah dia pun menjauhkan diri. Padahal mantra pelindung masih melekat didirinya.
Ketika sampai di penjara bawah Tanah dia sangat syok dengan pemandangan di depannya. Gelap karena hanya beberapa lampu sihir yang dinyalakan. Ada banyak siksaan yang dilakukan tapi Natasha tetap berjalan dan berusaha tidak melihatnya. Karena Natasha tidak pernah berinteraksi langsung dengan Serena. Dia tidak tau wajahnya dan asal mencari menggunakan acuan baju pelayan.
Karena di sekelilingnya banyak tahanan yang merupakan pria. Jadi mudah saja baginya mencari. Begitu dia sampai di depan sel, dia pun langsung menembus ke dalam sel dan memang memperluas pelindung yang dia gunakan. Yang awalnya hanya membuat tubuhnya transparan menjadi pelindung 1 sel itu agar tidak ada yang tau kejadian ini.
Lalu Natasha merapalkan mantra lain yang lebih tinggi dalam pelindung itu.
'Game sial*an, tapi gimana kalau ayah ngunai sihir pemutar waktu pasti ketahuan dong ?'
Ting!!
Pemain santai saja karena sel ni sudah dipasang anti magic. Oleh sistem jadi apapun yang terjadi tidak akan diketahui. Terlebih energi dalam sistem bukan berasal dari dunia ini. Jadi aman asalkan nona tidak menggunakan sihir yang bersifat melukai orang.'Ouhhh... Gitu okey okey' Natasha membentuk mulut O sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
'Tapi kenapa tadi ayah bisa langsung melihatku wujudku ' tanya Natasha lagi.
Ting!!
Karena dia melihat pemain secara langsung.'O... Gituuu '
Natasha lalu kembali fokus pada tujuannya.
Karena penjara itu sudah dipasang anti magic jadi sihir transparan dalam dirinya langsung menghilang. Dia berjalan ke arah pelayan itu.
Tap tap tap
Pelayan itu awalnya menunduk tetapi dia mendengar suara langkah kaki mendekat ke arahnya. Dia terkejut melihat Natasha sudah ada di dalam selnya.
Natasha bisa melihat pelayan itu tampak sangat khawatir dan mencoba berteriak, tapi Natasha sudah lebih dulu mengatakan,
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi ke dalam game
FantasyAlisa seorang gadis tidak mendapatkan kasih sayang dari keluarganya juga tidak memiliki teman ataupun sahabat. Mencoba mencari kebahagian melalui game "Love Story" sampai akhirnya dia mencapai end yang membahagiakan dalam game itu. Tapi dirinya mend...