Bab 25.

147 47 2
                                    

Pagi harinya seperti biasa venus telah siap untuk berangkat ke kampus, tidak lupa dia membawa kamera dan juga tas nya karena hari ini ada begitu banyak kegiatan kampus mengingat acara kampus tinggal beberapa hari lagi. Lintang juga begitu dia juga telah siap dengan atribut kuliah nya.

"Mau bareng gue gak" tawar lintang membuat venus menggeleng.

"Nggak. Kak sky katanya mau jemput gue."

"Cieeeeee, cepet resmikan lah. Masa anter jemput udah, jadian nya belum."

Venus terkekeh kecil sambil menggelengkan kepalanya saja, lintang yg sudah siap semuanya lantas pamit kepada venus untuk berangkat duluan. Sementara venus masih berkutat dengan ponselnya menanyakan sky lagi dimana.

Selang beberapa menit saja sky sudah mengabarkan kalau dia sudah dibawah kosan Venus, gegas venus memakai sepatu dan langsung keluar kamar kosan. Tidak lupa dia mengunci pintu dan berlari kecil buat kebawah.

Sky tergeli sendiri melihat venus seperti bocah yg berlari kecil menuju ke ayah nya, senyum venus pun terbit tak kala dia sudah di hadapan sky. Sky lekas merapikan anak rambut venus dan memberikan satu buah makanan.

"Buat kamu tadi aku liat ada yg jualan kue matcha, belum sarapan kan."

Venus menggeleng ribut dan menerima pemberian sky dengan senang hati, bahkan matanya berbinar melihat kue dan susuk kesukaan nya.

"Makasih ya kak, aku memang belum sarapan."

"Yaudah kita berangkat sekarang."

Sky lekas membuka pintu mobilnya buat masuk, venus di perlakuan seperti itu jelas saja memerah. Setelah memastikan venus aman didalam mobilnya dengan memakai saltbelt dia pun lekas masuk kedalam. Dan setelah itu menghidupkan mesin mobil dan pergi dari kawasan kosan elite venus.

Di perjalanan tidak ada percakapan karena venus fokus pada sarapan nya, dia menikmati sarapan nya kali ini dengan kue matcha kesukaan nya. Bahkan ekspresi venus berubah ubah. Sky menikmati pemandangan pagi ini bahkan dia sengaja mengusak rambut venus karena merasa gemas.

"Kak rambut aku berantakan, iih."

Tuh kan ekspresi nya berubah lagi bahkan sekarang bibirnya mengerucut seperti bebek membuat sky tambah gemas, sky tidak menjawab dia hanya terkekeh dan fokus pada jalanan untuk sampai di kampus mereka.

Mobil sky langsung masuk di kawasan kampus dan lekas mencari parkir yg aman buat, setelah itu keduanya pun keluar dari mobil saat mesin mobil sudah dimatikan. Sky berhadapan langsung dengan venus sambil merapikan rambut venus yg sempat dia berantakin.

"Aku antar sampai aula ya" tawar sky membuat venus menggeleng.

"Gak usah kak. Aku bisa sendiri hari ini juga kegiatan kak sky juga banyak."

"Yaudah kalau gitu, nanti aku samperin ke aula kalau urusan aku sudah selesai."

Venus mengiyakan lalu mereka berpisah dengan sky ke gedung A sementara venus langsung ke aula dimana semua pekerja serikat mahasiswa sudah berkumpul.

Dan benar saja saat ve sampai sana sudah banyak yg berkumpul bahkan melan sendiri juga sibuk, gegas ve mengambil tempat duduk buat membantu temen nya. Venus begitu ramah pada semua orang maka tidak heran jika dia cepat akrab walaupun orang itu teman baru.

Tak berselang lama semua mata tertuju pada yg baru datang, termasuk venus yg sudah penasaran siapa yg datang. Rupanya para sahabat sky yg tidak lain ada pandu, Nicholas dan juga esther. Entah dengan maksud apa mereka datang ke aula yg pasti melan sudah menyambut nya dengan suka cita.

"Aw, aw, aw, tumben kalian mau membantu" kata melan membuat esther tersenyum.

"Kita gak ada kegiatan jadi mau membantu disini" ucap Esther dengan nada yg menggoda.

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang