Hari-hari berlalu, dan Melati mulai menemukan ritme baru dalam hidupnya. Pekerjaan, tulisan, dan interaksi dengan orang-orang di sekitarnya terasa lebih bermakna. Namun, ada saat-saat tertentu ketika pikirannya kembali pada perjalanan bersama Anton—keheningan di tepi danau, kata-kata yang terucap tanpa paksaan, dan kedamaian yang tak bisa ia temukan di tempat lain.
Suatu sore, Melati menerima pesan dari Anton:
“Aku sedang di kota kecil dekat gunung yang kita kunjungi waktu itu. Aku menemukan sesuatu yang mungkin kamu suka. Ada waktu untuk mampir?”
Melati tersenyum membaca pesan itu. Ia merasa senang bahwa meskipun mereka sekarang menjalani hidup masing-masing, Anton masih menjadi bagian dari kisahnya, walaupun hanya dalam momen-momen kecil seperti ini.
---
Ketika Melati sampai di tempat yang disebut Anton, ia terkejut melihat sebuah toko kecil yang menjual buku-buku bekas dan karya seni lokal. Di sudut toko itu, ada meja dengan beberapa buku yang tampaknya baru diterbitkan.
Anton menunggu di dekat rak, tersenyum saat melihat Melati. “Kamu datang.”
“Tentu saja,” jawab Melati. “Apa yang kamu temukan?”
Anton mengarahkan Melati ke meja kecil itu dan mengambil salah satu buku. Sampulnya sederhana, hanya ilustrasi sebuah danau yang tenang, tetapi nama penulis di bawahnya membuat Melati terdiam.
“I Find Peace in Silence” – Anton Aditya
Melati menatap Anton, terkejut sekaligus terharu. “Kamu… kamu menerbitkan buku ini?”
Anton mengangguk. “Sebagian besar cerita di dalamnya adalah tentang perjalanan kita. Tentang apa yang aku pelajari dari alam, dari keheningan, dan dari kamu.”
Melati membuka halaman pertama dan membaca dedikasinya:
“Untuk seseorang yang mengingatkanku bahwa kedamaian tidak selalu ditemukan dalam kebisingan dunia, tetapi dalam keheningan yang berbicara dengan lembut.”
Air mata menggenang di mata Melati, tetapi ia segera tersenyum. “Ini luar biasa, Anton. Aku tidak tahu harus berkata apa.”
Anton tersenyum kecil. “Kamu tidak perlu berkata apa-apa. Aku hanya ingin kamu tahu bahwa perjalanan kita membuatku menjadi orang yang lebih baik, dan ini adalah cara untuk merayakannya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
I Find Peace In Silence
Non-FictionDua orang yang Mengisi kekosongan masing masing