BF - 48 : Pembullyan

267 63 37
                                    


VOTE DAN KOMEN!
...


River masih berada di taman kanak kanak berbasis B, berkat kepintaran nya dirinya bisa menyamai anak anak berusia satu tahun di atas nya. Dan anak itu kini sedang duduk sembari membaca buku bergambar tokoh Marvel di kursi, menunggu nenek nya yang akan menjemput nya.

Sedang asik asik nya membaca tiba tiba saja buku nya di rebut oleh seorang anak yang River kenal. River pun menutup matanya menahan kesal, menatap seorang anak yang memegang buku nya dan dua orang anak berdiri di samping kanan kiri anak itu.

"Kembalikan buku ku." Ucap River dengan menjulurkan tangan nya.

Tangan River malah dihempaskan, lalu salah satu dari mereka melempar buku River ke tanah yang ada genangan air yang membuat River tersentak. River mengepalkan tangan nya emosi, buku itu pemberian Buna nya saat ulang tahun nya yang ke empat.

"Kenapa kalian terus mengganggu ku?!" Tanya River dengan sedikit memekik.

"Karena kamu itu pantas di ganggu, soal nya kamu anak miskin!" Cetus seorang anak yang tadi mengambil buku River.

"Memang kalo aku miskin kenapa? Merugikan kalian?" Tanya River dengan suara kesal nya.

"Iya mengganggu! Soal nya kamu miskin gak punya apa apa! gak ada yang mau temenan sama kamu! apalagi kamu gak punya ayah!"

Salah seorang anak berucap, yang membuat kedua anak lain nya malah tertawa. Sementara River makin mengepalkan tangan kecil nya, menahan emosi dengan mata yang berkaca kaca.

Dirinya sering di hina, namun tidak menyangka bahwa hinaan yang sangat ia hindari akhir nya terucap juga.

"Lihat! Dia mau nangis! Hahaha gak punya ayah beneran ya jadi kamu nangis?! Kasian gak punya ayah! Kaya kita dong kita pu--"

"Siapa bilang anak saya tidak punya ayah, lalu saya ini apa?"

Suara bariton seorang pria dewasa membuat ke empat ketiga anak beserta River menoleh, River membulatkan matanya melihat pria yang akhir akhir ini menganggu ibu nya, siapa lagi jika bukan Jendral? Yeah, ayah nya.

"Perkenalkan saya ayah River." Ucap Jendral, lalu Jendral beralih melihat River, Jendral langsung memegang tangan kecil River.

"Kalian masih kecil, tapi kenapa mulut kalian sangat jelek? ingat satu hal, River mempunyai ayah dan saya ayah nya, dan jangan berani menghina River lagi, coba kalian lihat mobil yang berada di sana."

Ketiga anak itu menuruti ucapan Jendral, melihat mobil mewah seperti mainan mahal mereka yang membuat mereka kagum. "Itu mobil saya, yang otomatis milik River, jadi anak saya bukan seseorang yang miskin, huffft kalian pasti tidak punya mobil itu kan? Kasian, River, ayo kita pulang."

River hanya diam ketika tubuh nya di gendong oleh Jendral. "Tu-tunggu, buku ku." Cicit River pelan.

Jendral melihat buku yang sudah basah itu, lalu mengambilnya tanpa banyak bicara, lalu Jendral beralih menatap ketiga anak itu dengan pandangan tajam. "Kalian masih kecil tapi sudah jahat, kalian tahu? Jika ada anak kecil jahat seperti kalian, malam nya akan di culik oleh penyihir jelek, untung saja River anak baik."

Setelah itu Jendral berjalan meninggalkan ketiga anak itu yang memucat takut mendengar ucapan Jendral, sementara River tersenyum tipis melihat nya, lalu River dengan saja menjulurkan lidah nya pada ketiga anak itu.

Dirinya, merasa menang kali ini, berkat kehadiran Jendral, ayah nya.

...

River kini berada di mobil Jendral, mobil mewah yang baru pertama kali ini dirinya melihat, sangat bagus, mirip seperti mobil mainan yang sering ia lihat di aplikasi merah, dan River menyukai nya sampai dirinya terus melihat lihat keadaan mobil dan menatap kagum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad Fate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang