BF - 34 : Tak Waras

500 62 179
                                    

Halloo guyss, happy reading!! 💢

Vote dan komen, biasain.

....

S

etelah kejadian hal dimana terenggut nya hal yang paling berharga di hidup nya, Seanne menjaga jarak dari Jendral, gadis itu menjauhi Jendral bahkan hampir pergi dari apartemen Jendral jika saja lelaki itu tidak memohon padanya sambil memegang kaki nya.

Beberapa hari ini juga Seanne merasa tidak enak badan, mungkin karena kejadian 'itu' dimana dirinya langsung memaksakan untuk kuliah.

Di kampus pun Seanne menghindari Jendral ketika lelaki itu mengajak nya makan bersama dan pulang bersama.

Pada intinya, Seanne hanya masih merasa kecewa karena perbuatan Jendral beberapa hari yang lalu.

"Kepala gue puasing banget." Ucap Seanne sembari memegang kepala nya yang berdenyut sakit.

"SEANNE!" Pergerakan dari seseorang itu berhasil menangkap tubuh Seanne ketika tubuh itu terhuyung ke belakang.

"Jendral." Lirih Seanne ketika melihat siapa yang menangkap tubuh nya.

"Aku udah bilang sama kamu buat gak pergi ke kampus dulu, kita ke rumah sakit aja ya."

Jendral segera menggendong tubuh Seanne, perilaku mereka itu seketika menjadi pusat perhatian warga kampus, namun Jendral tetap acuh dan segera melangkah menuju parkiran.

"Aku pengen pulang ke apartemen aja." Ucapan Seanne itu menghentikan langkah Jendral, lelaki itu menunduk melihat wajah Seanne yang terlihat memohon.

"Iya, kita pulang ke apartemen aja." Jendral pasrah mengikuti kemauan Seanne.

Sesampai nya di parkiran, Jendral segera memasukan tubuh Seanne ke dalam mobil, Jendral memasangkan sealt belt pada Seanne, lelaki itu sejenak menatap Seanne dengan jarak wajah mereka yang sangat dekat.

Jendral tersenyum tipis karena dapat melihat wajah cantik namun pucat itu dari jarak yang sangat dekat, Jendral rindu.

Namun lelaki itu tersentak ketika mata tertutup itu tiba tiba saja terbuka.

"Eh!" Seanne ikut terkejut ketika melihat wajah Jendral sangat dekat padanya.

Seanne langsung teringat akan kejadian pada malam itu, Seanne langsung mendorong Jendral dan memalingkan wajah nya.

"Aku udah bilang, tolong jangan terlalu deket sama aku dulu." Lirih Seanne.

Jendral hanya menghela nafas, lelaki itu langsung menyalakan mobil nya dan melaju dengan kecepatan normal, sepanjang jalan tidak ada percakapan sama sekalipun di antara mereka yang membuat suasana menjadi canggung.

Sampai akhir nya mereka sampai di apartemen, Jendral langsung keluar dari pintu hendak membukakan pintu untuk Seanne, namun Seanne segera membuka pintu mobil yang membuat Jendral menghela nafas.

Seanne masih menolak afeksi dari nya, membuat Jendral merasa sedih sekaligus merasa bersalah, sangat.

"Aku gendong ya?"

Seanne menggeleng. "Aku bisa jalan sendiri."

"Kali ini aja jangan tolak aku, aku gak akan ngapa ngapain kamu Se, demi tuhan buat kali ini tolong terima perhatian dari aku."

Jendral berucap dengan tegas, membuat Seanne diam tak berkutik. Jendral pun langsung menggendong Seanne yang membuat Seanne mengalungkan tangan nya pada leher Jendral.

Bad Fate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang