BF - 38 : Tak ada Harapan

516 66 103
                                    

VOTE DAN KOMEN!!

Mood up aku sesuai antusias kalian xixixi

....


Hadden itu menyukai senyuman manis Sellea dan sikap lembut gadis itu, walau memang yang Hadden dapat selalu sikap galak gadis itu, tapi Hadden tidak pernah menyesal mengejar Sellea sampai dua tahun lama nya yang akhir nya, Sellea mau menerima nya.

Hadden itu sangat tulus, lelaki itu tau bahwa Sellea yang mencintai sahabat nya, selalu menjadi pelampiasan ketika gadis itu sedih, masa masa itu Hadden hanya bisa menerima dengan ikhlas, terlihat baik baik saja padahal di dalam dirinya sakit.

Hadden bahagia ketika masuk kuliah Seanne terlihat membalas perasaan nya, sampai Hadden ingin terbang ke kayangan, namun semua nya di jatuhkan kembali ketika Hadden di tolak oleh orang tua gadis itu, terlebih mengetahui fakta Sellea akan di jodohkan dengan Jendral.

Lebih sakit nya? Sellea menerima dengan begitu saja dan memilih Jendral ketimbang Hadden yang sudah mencintai nya dengan tulus.

Hadden masih bisa tersenyum, ketika kini Sellea meminta maaf pada dirinya sembari menangis. "Aku minta maaf sama kamu, karena udah nyakitin kamu lagi, kenapa kamu gak marah Hadden? Harus nya kamu marah karena aku udah khianatin kamu."

Hadden menghapus air mata Sellea dengan lembut. "Aku gak bisa marah sama kamu Sel, gak peduli sih aku bakal di katain bego, tapi aku emang secinta itu sama kamu sampe aku gak bisa marah sama kamu."

Hadden memegang bahu Sellea dengan lembut. "Aku gak papa kalo emang kamu lebih milih Jendral, aku bakal sembuhin
sakit nya sendiri, yang terpenting buat aku bahagia nya kamu Sel, kalo emang kamu merasa bakal bahagia sama Jendral, aku bakal lepasin kamu."

Sellea semakin menangis, perasaan bersalah nya benar benar menyeruak, dirinya tidak habis pikir kenapa dirinya tega menyakiti lelaki setulus Hadden berkali kali.

"Jangan gini Hadden, tolong marahin aku dan tampar aku aja, seenggaknya dengan itu gak buat perasaan bersalah aku gede."

Hadden menggeleng, lalu membawa Sellea ke dalam pelukan nya. "Udah aku bilang aku gak bisa marah sama kamu, gak papa Sel kalo emang keputusan kamu mau hidup sama Jendral, it's oke Honey bunny Sweety."

Hadden makin mengeratkan pelukan nya pada Sellea. "Ini aku jadiin pelukan terakhir ya sayang ku, maaf kalo pelukan nya agak nyakitin karena aku pengen peluk kamu se erat mungkin, Sellea tolong janji sama aku soal nya kalo kamu sedih aku gak bisa jadi bahu buat kamu lagi

Jadi aku harap kamu bakal bahagia sama keputusan kamu, jangan pikirin aku ya, aku beneran terima ini semua dengan lapang dada, yang pasti kamu akan selalu punya tempat di hati ku walau kamu udah gak sama aku, I love you My Honey Bunny Sweety Sellea."

Sellea langsung menangis keras mendengar ucapan Hadden, gadis itu memeluk Hadden tak kalah erat, kenapa sekarang semua nya menjadi terasa berat?

"Ha-hadden, my bubub, I Love you too." Lirih Seanne yang membuat Hadden tersenyum.

Namun tak ayal Hadden menitikan air matanya, sebab ini pertama kalinya kata 'I Love You' yang ia lontarkan di jawab oleh Sellea, dan Hadden dapat merasakan ketulusan nya.

"Bahagia selalu Sel, karena udah ini aku bener bener gak akan bisa hadir buat jadi tumpuan kamu kalo kamu sedih." Batin Hadden.

....

Seanne membuka matanya dan menemukan dirinya yang tidur di sofa apartemen, Seanne melirik ke arah jam dan ternyata hari sudah siang, Seanne bangun untuk duduk.

Bad Fate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang