VOTE KOMEN!!
...
Sellea tidak peduli ketika banyak pasang mata yang melihat ke arah dirinya karena berlarian di bandara menggunakan gaun, fokus nya kini hanya untuk mencari Hadden, Sellea berharap pesawat yang di tumpangi Hadden belum pergi.
"Sialan ini kenapa Ray gak angkat telpon gue sih?!" Elen mencoba mendial nomor Raymond kembali, namun sekali lagi nomor tidak dapat di hubungi.
Sementara Sellea masih sibuk menengok ke sana kemari, kaki nya sedikit sakit akibat berlari menggunakan high heels, namun Sellea tak peduli, yang terpenting mata nya bisa menangkap siluet keberadaan Hadden.
"Hadden hik- kamu dimana? Jangan pergi, aku mohon jangan pergi, maafin aku please."
Sellea menengok ke arah Elen, gadis itu menggeleng. "Coba tolong pake telepon biasa aja buat telpon Ray, Hadden juga gak bisa di hubungin, nomor gue di blok sama dia El." Ucap Sellea sembari menangis.
"Selle, Elen!"
Kedua gadis itu kompak berbalik, melihat dimana Raymond berdiri di sana dengan menenteng sebuah Tote bag, namun Sellea langsung mencari dimana keberadaan Hadden, kenapa tidak ada di dekat Ray?
"Hadden mana?" Tanya Sellea panik.
Ray menggeleng. "Sorry Sel, gue gak bisa tahan dia, gue sempet ketemu sama dia dan dia nitipin ini sama gue."
"Kamu kenapa bisa sampe gak bisa nahan Hadden sih Ray?" Tanya Elen kesal.
"Ya aku bisa apa El, toh itu keputusan Hadden, aku juga udah coba sebisa mungkin buat bujuk Hadden, tapi emang Hadden nya susah ya gimana lagi? Cuman kata dia kalo dia ketemu lagi sama Sel, kemungkinan gede nya dia bakal batal buat pergi, dan Hadden gak mau."
Selle langsung menangis terisak, memundurkan langkah nya, dan memutuskan untuk duduk di kursi tunggu dengan lemas, pupus sudah harapan Selle bertemu Hadden kembali.
"Dia titipin ini dari Hadden buat lo, kalo lo mau kita bisa bawa lo ke tempat biar lo bisa nangis tanpa malu."
"Di sini aja, siapa tau Hadden berubah pikiran turun dari pesawat." Ucap Sellea yang membuat Ray tergelak mendengar nya.
Elen dan Raymond memutuskan untuk menunggu di parkiran mobil, memberikan ruang untuk Sellea meresapi kesedihan nya, merasakan penyesalan kehilangan lelaki setulus Hadden.
Sellea membuka Tote bag berwarna biru pastel itu, Sellea semakin menangis ketika melihat isinya ada sebuah Boneka beruang kecil, bingkai foto dirinya dengan Hadden saat first date, lalu sebuah kotak dan sepucuk surat yang di gulung rapi menggunakan pita biru.
Sellea semakin menangis membaca kalimat terakhir dari Hadden, kenapa dirinya begitu bodoh menyakiti lelaki setulus Hadden, kenapa dirinya telat menyadari bahwa djrinya juga sama sudah mencintai Hadden?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Fate
Novela Juvenil⚠️ Toxic ‼️Jeno - Karina Takdir buruk selalu menimpa Seanne Kinan. Di Permainkan ? Di hina karena kasta? Di selingkuhi? Tidak di restui? Di renggut hal berharga dalam hidup nya? Di ancam? Semua Seanne Kinan rasakan, tapi memang pada dasar nya cin...