Happy reading
Jin masuk ke kamarnya dengan lesu. Dia memikirkan permintaan sang ibu yang menurutnya tidak masuk akal. Dia masih sangat muda, umurnya baru akan menginjak 22 tahun bulan depan tapi sudah diminta untuk kencan buta dengan anak gadis teman ibunya.
Jin sudah punya kekasih tapi dia masih belum bisa mengenalkan kekasihnya ke orang tuanya. Itu yang membuat Jin tidak bisa menolak permintaan sang ibu.
Flashback di meja makan beberapa saat lalu
“Jinie nanti malam tidur di sini kan?” Tanya eomma Kim kepada Jin saat mereka sedang menyantap makan siang di rumah keluarga Kim.
“Iya eomma.” Jawab Jin sambil menyantap makanannya.
“Jin, kau tak punya niat kembali tinggal bersama kami?” Tanya appa Kim.
“Memangnya kenapa appa?”
“Tidak apa-apa, appa hanya ingin kamu kembali ke rumah ini.”
“Aku akan lebih sering mampir ke rumah kalau begitu.”“Eomma malah berpikir kamu harus tinggal bersama kami jika nanti kamu sudah menikah Jinie.” Eomma Kim menimpali pembicaraan suami dan anaknya.
“Itu bisa dibicarakan nanti kalau aku sudah akan menikah.” Jawab Jin masih sambil menikmati makan siangnya.
“Jinie, eomma ada satu permintaan.”
“Apa itu eomma?”
“Malam ini kamu ada rencana?”
“Tidak ada.”
“Bagus kalau begitu.”
“Memang ada apa eomma?”“Nanti malam kamu temui anak gadis teman eomma ya di restoran yang sudah eomma pesan.” Kata eomma Kim tersenyum ceria.
“Maksudnya?” Jin kaget, dia bertanya sambil memandang ibunya.“Maksud eomma, ingin kamu kencan buta dengan anak gadis temannya.” Appa Kim yang menjawab pertanyaan Jin.
“Apa? Aku tidak salah dengar kan?”
“Tidak.” Jawab eomma Kim.“Eomma, aku baru berumur 21 tahun dan eomma sudah merencanakan kencan buta untukku?!” Suara Jin sedikit meninggi karena kesal. Jin mendadak hilang nafsu makannya karena pembicaraan ini, padahal makanannya tinggal sedikit lagi habis.
“Memangnya ada yang salah dengan kencan buta di umur segitu?!” Tanya eomma Kim heran dengan reaksi Jin yang tiba-tiba terlihat marah.
“Aku masih muda eomma. Baru mulai bekerja juga.” Jawab Jin memelankan suaranya kembali.“Memangnya ada masalah dengan itu? Lagi pula Jinie, kencan buta bukan untuk menuju pernikahan tapi hanya untuk pendekatan agar lebih saling mengenal. Kalaupun akhirnya berakhir menikah berarti kencan buta itu sukses. Tapi kalau berakhir hanya jadi teman, tinggal lakukan kencan buta dengan yang lain. Gampang kan?”
“Tidak segampang itu eomma. Aku bisa cari sendiri untuk pendamping hidup. Eomma tidak perlu repot-repot mencarikanku calon pendamping.”
“Eomma tidak repot Jinie. Justru karena eomma berpikir ingin kamu punya istri yang baik jadi eomma ingin mencarinya sendiri untukmu.”“Maksud eomma baik Jin. Lagi pula hanya kencan buta jadi kau tidak perlu merasa harus cepat-cepat menikah.” Appa Kim ikut membujuk Jin.
“Eomma, appa, aku tidak bisa melakukannya. Maaf.” Kata Jin sambil menundukkan kepalanya. Dia tidak ingin berdebat jadi dia langsung mengatakan penolakannya.
“Apa kau sudah punya kekasih makanya kau menolak rencana kencan buta yang sudah eomma persiapkan untukmu?” Tanya eomma Kim sambil memandang Jin lekat.
Jin terdiam, dia bingung harus menjawab apa. Dia ingin jujur tapi Jungkook belum ingin hubungan ini diketahui banyak orang. Tapi jika dia bohong, berarti dia harus pergi ke acara kencan buta itu.
Yeonjun yang dari awal hanya menjadi pendengar ikut merasakan hawa panas di sekelilingnya. Eomma Kim adalah perempuan yang selalu mendapatkan apa yang diinginkannya. Anak dan suaminya harus menuruti apa pun kehendaknya. Baik appa Kim, Jin atau Yeonjun selalu tidak bisa menolak perintah nyonya Kim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is You
RomanceJin dilema, antara mempertahankan hubungan yang sedang dijalani atau mengejar seseorang yang perlahan masuk dan menetap dihatinya. #jinkook #topjin #bottomkook