Bab 12

551 60 2
                                    

Jungkook masuk ke dalam kelas dengan muka yang sembab. Dia tidak bisa tidur tadi malam. Semua gara-gara Jin dan Taehyung. Untuk kedua kalinya Jungkook harus memergoki dua insan itu sedang memadu kasih, lebih tepatnya berciuman. Kenapa Jungkook datang di waktu yang tidak tepat?

Harusnya Jungkook mengiyakan ajakan Jimin saat keduanya turun dari kereta semalam. Jimin kelaparan dan mengajak Jungkook makan malam di sekitar stasiun tapi Jungkook menolak dengan alasan ingin segera istirahat di asrama. Mereka berdua akhirnya berpisah di stasiun. Jungkook ke asrama dan Jimin ke mes karyawan yang masih satu lingkungan dengan perusahaan Min Group.

“Liburan 3 hari di Busan begitu kembali kesini mukamu sembab. Ada apa JK?” Yeonjun menghampiri Jungkook begitu melihat kedatangan Jungkook ke dalam kelas. Duduk di samping Jungkook, Yeonjun memandang Jungkook lekat.

“Aku hanya kurang tidur Jun. Liburanku sangat menyenangkan jadi muka sembabku tidak ada hubungannya dengan itu.” Ada nada sedikit kesal saat Jungkook berbicara.

“Baiklah, ngomong-ngomong bagaimana kabar ibumu?” Yeonjun bertanya untuk mengalihkan Jungkook dari apapun itu yang membuatnya badmood pagi ini.

“Eomma sudah baik-baik saja. Kemarin sebelum kesini, aku mengantar eomma pergi ke dokter dan dokter bilang kondisi eomma sudah membaik.”

“Syukurlah kalau begitu. Aku hanya khawatir kalau kuliahmu akan terganggu karena badanmu di Seoul tapi pikiranmu di Busan.” Yeonjun merupakan teman Jungkook semenjak mereka masih mahasiswa baru. Keduanya pernah hampir menjadi teman satu kamar asrama tapi tidak jadi karena keinginan orangtua Yeonjun agar anaknya tetap pulang ke rumah selesai kuliah. Posisi Yeonjun akhirnya digantikan oleh Taehyung yang merupakan teman Yeonjun semenjak sekolah menengah.

“Nanti sore ada pertandingan basket kelas kita melawan kelas sebelah. Kau mau nonton JK?” Yeonjun menebak Jungkook bakal menolak ajakannya karena Jungkook lebih suka langsung kembali ke asrama.

“Sepertinya tidak dulu Jun. Aku mengantuk, selesai kelas aku ingin tidur.” Sesuai dugaan Yeonjun, Jungkook tidak akan mau repot-repot menonton pertandingan basket walaupun untuk mensuport kelasnya sendiri.

“Selalu seperti itu. Sekali-kali ikutlah nonton agar tahu kalau banyak gadis cantik di sekitar kita. Siapa tahu bisa jadi gebetan untuk diajak kencan di akhir pekan.” Yeonjun tertawa setelah mengatakannya. Dia juga sudah tahu jalan pikiran Jungkook tentang kencan. Jungkook pernah bilang padanya kalau dia jauh-jauh dari Busan ke Seoul bukan untuk mencari gadis tapi untuk mencari ilmu yang bermanfaat untuk masa depannya kelak.

“Menurutku, lebih baik kau banyak-banyak belajar sebelum memacari seorang gadis karena kasihan orangtuamu yang sudah keluar banyak uang tapi anaknya hanya main-main di kampus.” Jungkook dan sikap sarkasnya, hanya akan Jungkook keluarkan jika bersama orang-orang yang dekat dengannya, termasuk Yeonjun. Jungkook berkata tanpa memandang Yeonjun. Fokusnya tetap ke buku tapi dia tahu kalau Yeonjun mendengarkannya. Walaupun berakhir masuk telinga kanan keluar telinga kiri.

“Santai bro. Kau selalu seperti ini jika aku mengajakmu bersenang-senang.” Yeonjun sudah tidak kaget dengan sikap sarkas Jungkook. Mereka sudah berteman lama jadi sudah tahu sikap dan sifat mereka masing-masing.
.
.
Jin kembali ke apartemen begitu Taehyung berangkat kuliah. Semalam dia menginap di asrama Taehyung. Jin memutuskan untuk mandi sebelum naik ke ranjang untuk tidur kembali. Hari ini Jin tidak punya rencana kemana-mana jadi dia memutuskan untuk tidur seharian.

Dering dari ponselnya mengalihkan fokus Jin yang sedang menarik selimut. Tertera nama Yoongi hyung. Tak butuh waktu lama, Jin langsung menjawab panggilan telepon Yoongi.

“Ada apa hyung?”

“Dimana kau Jin?”

“Aku di apartemen. Kenapa?”

Love is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang