Bab 6

604 74 0
                                    

Selamat malam yeorobun
Jangan lupa besok lagu Seokjin I'll be there rilis
Semangat streamingnya para bujin
and Happy reading
maaf kalau ada typo karena langsung publish

POV JUNGKOOK

Aku berjalan dari rumah ke kedai di siang hari ini setelah mendapat telepon dari eomma. Tadi eomma menelepon memberitahu kalau Jimin-ssi ada di kedai sekarang. Aku tadi sedang bermain game alih-alih beristirahat karena sendirian di rumah.

Kedai terlihat tidak begitu ramai. Aku masuk dari pintu belakang langsung menuju meja kasir tempat eomma berada.

“Eomma, kenapa kau di sini? Harusnya eomma istirahat di rumah.” Aku berkata demikian karena melihat kondisi eomma yang belum terlalu sehat.

“Eomma bosan di rumah. Sudah 3 hari eomma hanya diam di rumah, makan, minum obat, tidur, begitu terus. Sekarang kondisi eomma sudah mendingan nak, jadi eomma ingin ikut appa kesini. Eomma janji tidak akan melakukan apa-apa selain menerima pembayaran pelanggan.” Eomma berkata demikian dengan memasang muka memelas. Benar kata Soobin, eomma selalu mengekori kemanapun appa pergi. Aku hanya bisa tersenyum mendengarnya.

“Janji ya kalau eomma hanya akan duduk di sini. Jangan ke dapur, jangan ikut beresin meja atau mengantar pesanan. Nanti aku bantuin anak-anak yang lain kalau kedai sudah mulai ramai di jam makan siang.” Aku hanya ingin eomma cepat sembuh. Kondisinya memang sudah terlihat baik-baik saja, tapi aku tidak mau eomma sakit lagi karena terlalu lelah bekerja.

Aku mengedarkan pandangan ke kursi-kursi pelanggan yang terisi. Aku melihat ada dua orang yang sedang makan. Jimin menghadapku dan satunya memunggungiku jadi aku tidak tahu siapa dia.

“Hyung, akhirnya kau kesini juga.” Aku duduk di samping Jimin yang sedang makan. Merangkulnya sebentar lalu pandangku beralih ke seseorang yang duduk di hadapan Jimin.

“Jin hyung?” Aku kaget tentu saja. Kenapa mereka bisa makan bersama di sini?

“JK.”
“Jungkook.”
Mereka berdua memanggilku bersama-sama.

“Kenapa kalian bisa makan bersama di sini?” Aku menanyakan rasa penasaranku.

“Itu tidak disengaja JK.” Jimin menjawab pertanyaanku singkat.

“JK?” Jin bertanya mungkin karena penasaran dengan panggilan Jimin terhadapku.

“Itu nama panggilan Jungkook yang lain. Aku yang memberikannya, terdengar keren kan Jin-ssi?” Jimin yang menjawab pertanyaan Jin sedangkan aku hanya mencebik.

“Keren sih tapi kenapa aku tidak mendengar Tae memanggilmu dengan sebutan JK?” Jin kembali bertanya.

“Tae tidak mau memanggilku JK karena kata dia terdengar aneh. Namaku Jungkook jadi dia akan memanggilku Jungkook.” Aku menjelaskan ke Jin dan Jin hanya menganggukkan kepalanya.

Aku melihat ke arah Jimin, dia makan seperti belum makan dari kemarin. Terlalu lahap menurutku sampai dia tersedak mie yang sedang dimakan.

“Pelan-pelan hyung.” Aku memberinya air mineral. Berpikir tumben sekali Jimin minum air mineral dan ternyata Jin juga minum air mineral.

“Kalian tidak memesan bir atau soju?”

“Aku harus menyetir kembali ke Jin-gu JK, jadi aku tidak minum alkohol.” Aku merasa aneh saat Jin memanggilku dengan sebutan JK. Biasanya dia memanggilku Jungkook.

“Acara di sana belum selesai hyung?” Aku bertanya ke Jin.

“Belum, pestanya nanti siang. Jadi aku sempat-sempatin kesini mencicipi makanan kedai orangtuamu sekalian jalan-jalan. Aku bosan kalau harus menunggu di kamar hotel.”

Love is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang